INTISARI KEHIDUPAN
RUDI ALEXANDER REPI
[Type sidebar title]
[Type the sidebar content. A
sidebar is a standalone supplement to the main document. It is often
aligned on the left or right of the page, or located at the top or
bottom. Use the Drawing Tools tab to change the formatting of the sidebar
text.].]
|
[Type sidebar title]
[Type the sidebar content. A
sidebar is a standalone supplement to the main document. It is often
aligned on the left or right of the page, or located at the top or
bottom. Use the Drawing Tools tab to change the formatting of the sidebar
text.].]
|
tulisan pertama....sebentar lagi pilkada ... nyusul pilpres...
Apa kata Tuhan
jika suaranya disodomi oleh oknum kaki tangan mahluk ambisius yang menang tak bermartabat, asal menang entah dengan cara apapun,
Penyelenggaraan
pemilahan Umum merupakan titik awal dalam membangun legitimasi pemerintahan
yang demokratis, Pemilu, pilpres merupakan
sarana bagi rakyat dalam rangka menentukan pilihan bagi wakil-wakilnya
dalam lembaga perwakilan, entah itu ditingkat
kabupaten/Kota, propinsi maupun Tingkat Nasional, perwakilan daerah serta
menentukan kepemimpinan nasional yang berkeadilan, jujur dan demokratif.
Namun
dinamika yang terjadi jauh dari panggang harapan, rivalitas yang terjadi antar
Partai bukan lagi sekedar adu konsep serta adu program, namun yang terjadi adalah saling memfitnah,
saling mengumbar borok lawan politik,
belum lagi terjadi pertarungan individu antar partai, tekel saling menjegal, disatu
sisi kekuatan uang mendominasi jual beli suara dalam pemilihan legislative,
rakyat dididik untuk cinta uang, rakyat diarahkan untuk memilih calon yang
memberi banyak, dari yang memberi sedikit dan
tidak memberi sama sekali, namun
membawa konsep perubahan.
Dalam
suasana runyam seperti ini akan sulit
bagi rakyat untuk memilih figure yang akan membawah amanahnya dengan hati dan
nurani yang hanya tertuju kepada rakyat, tetapi...... Putus dulu ya. tulisannya... ini lagi ada pemaparan....
Mantap jiwa
BalasHapusMantap prof
BalasHapusInspiration
BalasHapusssngat ispiratig
BalasHapusHadir Mner.
BalasHapusSangat menginspirasi prof
BalasHapusBagus Sekali. Menginspirasi. Joss.
BalasHapusMantap
BalasHapusMenuntun
BalasHapusSmoga
BalasHapusLuar Biasa Prof
BalasHapusYa benar Prof satu suara menentukan masa depan bangsa dan negara. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebuah jabatan bahkan yang tanpa mereka sadari jabatan bukanlah segalanya tapi yang terpenting bagaimana seorang Pemimpin yang bisa memimpin mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik. Luar biasa Prof sangat menginspirasi. Ditunggu lanjutannya Prof. Terima Kasih Prof
BalasHapusSangat menginspirasi prof
BalasHapusDalam politik, hal seperti ini sudah dianggap hal yang lumrah. Pasti akan selalu ada cara untuk tetap mempertahankan kedudukan. Ya harapannya kedepan, semoga jauh lebih baik dari pilkada-pilkada yang sebelumnya. Di tunggu kelanjutannya prof.
BalasHapusInilah yang namanya kehidupan... Ada yang ingin cepat berhasil tanpa ingin lewati susahnya proses, sehingga semua cara bisa dihalalkan. Apresiasi bagi orang yang berhasil atas kerja kerasnya. Semoga pemimpin-pemimpin bangsa kedepannya lebih banyak orang yang mau berhasil atas dasar kerja kerasnya.. Termasuk kita kita yang sekarang ada di zaman ini..
BalasHapusMantap Prof. Di tunggu kelanjutannya
Politik itu kotor, kata kata anak desa yang ternyata zaman sekarang terbukti kebenarannya...
BalasHapusRakyat memilih calon yang memberi uang yang banyak dengan alasan "ambil uangnya saat ini karena kalau mereka sudah duduk di kursi nyaman mereka tidak mempedulikan rakyat"..
Tapi masih ada cahaya kecil yaitu generasi saat ini yang bisa jadi agen perubahan, terlebih para calon guru yang sedang duduk di bangku pendidikan ajarilah generasi ke generasi untuk menjadi Generasi untuk indonesia Hebat
Oleh: Ezra Sherend Ondang (18507030)
Pemilihan umum di era sekarang ini memang banyak mengalami keganjalan. hal itu mungkin dikarenakan karena adanya politik yang tidak baik dari berbagai pihak yang menyebabkan orang-orang atau masyarakat mengalami dilema dalam memilih pemimpin yang benar. oleh sebab itu sebagai masyarakat yang bail, bijaksanalah dalam memilih pemimpin kita yang benar-benar menjalankan tanggung jawabnya sesuai kewajibannya.
BalasHapusSemoga Tuhan memberkati 🙏
PARAMITHA PENANTA
NIM : 18507026
Di dalam dunia politik sekarang banyak oknum-oknum yang ingin menduduki jabatan dengan cara apapun
BalasHapusMaka dari itu kita sebagai rakyat biasa jangan muda terpengaruh oleh apapun yang mereka janjikan karena belum tentu mereka menempati janji mereka..
Pilihlah pemimpin yang memiliki jiwa yang bertanggung jawab
(Fidela Tandek_18507014)
Saya ingin bertanya, ini sesuai dengan pengalaman saya waktu SMK dulu, kepala sekolah saya dulu merupakan kader partai PDI-PERJUANGAN setelah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yg terpilih adalah kader dari PAN, nah waktu itu kepsek kami sempat di Non-job tanpa alasan yang jelas, yang jadi pertanyaan, apakah pelengseran kepsek itu ada kaitannya dengan politik??? Dan apakah ada cara lain yg dapat dilakukan agar hal seperti itu tidak terjadi lagi di kalangan pendidikan? Mohon bantuan jawabannya ��
BalasHapusNama : Anjelina Maatita
Nim :: 17 507 007
pertanyaan yang bagus sekali...
Hapusijinkan saya jga untuk memberi tanggapan..
menurut saya hal di atas sering terjadi, praktek memanfaatkan kekuasaan politik dilakukan, nepotisme dipraktekan.. dgn menyepelehkan org yg profesional (walaupun berasal dari kalangan partai politik) karena berbeda partai lantas dilengserkan.. mental” seperti ini tentunya harus dipangkas dan diberhentikan dalam setiap praktek birokrasi pemerintahan negera kita. para pemimpin harus bijak dalam mengambil keputusan dan merangkul semua kalangan untuk sama sama membangun Indonesia.
Andre Torar (NIM 19507102)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya juga memikiki beban yg sama dengan proff, dimana pemilu sbg sarana demokrasi sekarang ini cenderung mendidik masyarakat untuk cinta uang karena praktek money politic yg sering terjadi. pertanyaan saya, bagaimana solusi untuk membasmi praktek politik uang ini dalam setiap ajang kontestasi pemilu? kebanyakan kasus, sudah terjadi dahulu baru diusut kasusnya, menurut saya hal ini kurang efektif, apakah ada langkah preventif yg efektif untuk mencegah terjadinya praktek politik uang di Indonesia?
BalasHapusterima kasih
Andre Torar (NIM: 19507102)