BERPERAN SESUAI PERAN (KOMPETENSI)
BAGIAN
II
_______________________
Guru Profesional dalam pendidikan dimaknai sebagai tokoh sentral selain siswa yang memiliki
insting sebagai pendidik, mengenal, mengerti dan memahami siswanya. Memiliki
dan mendalami bidang keilmuan khusus.






KOMPETENSI
______________________
Kompetensi bisa bermaknai sebagai
suatu kecakapan dan kompetensi bisa diartikan sebagai suatu kewenangan (Rudi Alexander Repi)
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang srtifikasi guru,
kewajiban keprofesian, hak dan kewajiban
pada pasal 2 disebutkan “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikasi Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan Nasional.
Kompetensi sebagaimana pasal 3, ayat 1
disebutkan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
diakuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Sedangkan pada pasal 2 disebutkan bahwa
Kompetensi guru sebagaimana pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogic,
kompetensi keperibadian, kompetensi social, dan kompetensi keprofesian yang
diperoleh memalui pendidikan profesi.
APAKAH ANDA SARJANA KEPENDIDIKAN?
_______________________
Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pertanyaan ini
tentu menggelitik rasa kita, karena berbicara mengenai pekerjaan sebagai guru
tentu berhubungan langsung dengan latar belakang pendidikan kesarjaan seseorang
yang diangkat menjadi guru yang kompeten. Karena di dalam Undang-undang No 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen secara detail mengatur tentang jabatan guru
sebagai profesi.
Berturut-turut penulis cuplikkan beberapa pasal penting yang
terkait dengan profesi guru;
Pasal 2;
(1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga
professional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
professional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat
peendidik.
Berkenaan dengan pertanyaan
apakah anda sarjana kependidikan hal ini dijawab dengan adanya Pasal 8 “Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Pasal 9
Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana atau program diploma 4.
Dari uraian ini dapat kita sepakati bahwa guru yang kompeten
atau yang memenuhi kompetensi adalah guru yang memiliki komponen tertentu
sesuai dengan persayaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Hal ini dapat
kita pahami bahwa guru yang kompeten adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi
pelajaran (sesuai latar belakang pendidikannya) yang akan diajarkan dalam
interaksi belajar mengajarnya. Dengan pengertian bahwa Bu Guru Ani disebut guru Biologi yang berkompeten sebab
Bu guru Ani adalah lulusan sarjana
Kependidikan dari perguruan tinggi
keguruan dengan program studi pendidikan biologi, dan
memiliki sertifikat pendidik yang
diperoleh lewat kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau Pendidikan profesi Guru.
Kompetensi bisa bermakna sebagai suatu kemampuan atau kecakapan
dan kompetensi bisa bermakna sebagai suatu kewenangan. Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dan
dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru
dalam melaksanakan tugas keperofesialannya.
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) kompetensi diartikan sebagai kewenangan (kekuasaan) untuk
menentuka/memutuskan sesuatu.
Dalam ilmu psikologi dikenal
empat tahapan kompetensi yang dikembangkan di Gordon Training Internasional
yang dilakukan oleh Noel Burch di tahun 1970 yang terkenal dengan “empat tahap
mempelajari keahlian baru” yakni
1.
Ketidak
mampuan tak sadar, dimana individu tidak memahami bagaimana cara melakukan
sesuatu dan tak perlu tahu kekurangannya. Hal ini bergantung pada kuat atau
tidaknya rangsangan untuk belajar
2.
Ketidak
mampuan sadar, dimana individu tidak
memahami atau tidak tahu bagaimana cara melaklukan sesuatu, pada proses ini
membuat kesalahan bisa jadi merupakan bagian tak terpisahkan.
3.
Kemampuan
sadar, dimana individu memahami atau tahu bagaimanan cara melakukan sesuatu,
untuk mendemonstrasikan ketrampilan atau pengetahuan diperlukan konsentrasi
yang tinggi.
4.
Kompetensi
tidak sadar, dimana individu banyak mempraktekkan keterampilannya yang telah jadi kebiasaan dan dapat dengan
mudah melakukannya. Individu mampu mengajarkan keterampilan itu pada orang
lain.
Roe (2001) merumuskan
kompetensi sebagai;
1.
Competence
is defined as the ability to adequately perform a task, duty or role.
2.
Competence
integrates knowledge, skill, personal values and attitudes
3.
Competence
builds on knowledge and skill and is acquired through work experience and
learning by doing.
Jadi jelas bahwa kompetensi
adalah suatu kecakapan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menyelesaikan
pekerjaan atau perannya. Kompetensi adalah perpaduan antara pengetahuan sikap
dan ketrampilan oleh seseorang. Kompetensi tidak lepas dari nilai
profesionalisme seseorang.
Profesionalisme dalam
pendidikan perlu dimaknai bahwa guru sebagai salah satu tokoh sentral selain
siswa dalam pendidikan haruslah orang yang memiliki insting sebagai pendidikan,
mengenal, mengerti dan memahami siswanya. Memiliki dan mendalami bidang
keilmuan khusus.
Guru sebagai agen pembelajaran
adalah motor motivator, fasilitator, pemicu, perekayasa pembelajaran, innovator
dan sumber inspirasi bagi anak didik. Kompetensi gur yang dimaksudkan dalam
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi; kompetensi
paedagogik, Kompetensi keperibadian, kompetensi social, dan kompetensi
professional.
Keempat kompetensi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut;
1.
Kompetensi paedagogik, adalah kompetensi yang berkenaan dengan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran; menyangkut landasan ilmiah
akademik mengani pemahaman peserta didik; perencanaan, pelasanaan, evaluasi,
refleksi, proses pembelajaran; dari kompetensi
ini diharapkan seorang guru dapat menguasai karakter peserta didik dari
aspek fisik, moral, kultural, emisional, intelektual dan aspek social. Memahami
teori-teori belajarn serta prinsip pembelajaran, menguasai kurikulum, mampu merencanakan
pembelajaran, memanfaatkan teknologi informasi, berkomunikasi secara efektif,
empatik, simpatik dengan peserta didik, obyekatif dalam evaluasi.
2.
Kompetensi keperibadian, mencakup
meiliki akhlak yang mulia, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, arif dan
bujaksana, percaya diri, mantap, menjadi
teladan bagi sesame guru dan peserta didik, etos kerja yang tinggi, memiliki
kebanggan sebagai guru, mamu mengevaluasi kinerja sendiri (evaluasi diri),
mengembangkan diri.
3.
Kompetensi social, adalah kemampan dari guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik, tenaga kependidikan,
sesame guru dan masyarakat dengan capaian kemampuan; meenggunakan teknologi
secara fungsional, bersikap inklusif, obyektif, berkomunikasi lisan dan
tulisan, bergaul secara etis dengan anak didik, tenaga pendidikan dan sesame
guru dan masyarakat; menerapkan prinsip persaudaraan ditengah keberagaman.
4.
Kompetensi Profesional, adalah kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu atau materi pembelajaran yang meliputi penguasaan;
materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan
pendidikan, mengembangkan materi pelajaran yang diampu, mengembangkan
keprofesionalan secara efektif dan berkelanjutan, memenfaatkan teknologi dan
informasi secara berdaya guna dan berhasil guna.
Bagaimana menjadi guru yang baik?
BalasHapusMenjadi Seorang Guru yang baik kita harus menjadi Seorang Guru yang dapat Mendidik Siswanya dan seorang guru ialah yang memikul tanggung jawab dalam mendidk seorang siswa di dalam sekolah,saat mengikuti ppl selama kurang lebih 2 bulan banyak mendapati karakter" dari siswa yang berbeda" disitu kita sebagai Guru harus memahami setiap karakter mereka masing",bagimna cara kita mengajar didepan mereka jangan hanya satu arah namun didalamnya kita dapat berdiskusi dengan bebagai model pembelajaran yang ada dan kita sebagai guru dapat Menghidupkan suasana kelas.
HapusEgita Zachawerus
16507005
Kesan pertama yang saya dapatkan ketika memulai praktek mengajar saat menginjakkan kaki di kelas tempat saya mengajar terlihat siswa acuh tak acuh kepada saya padahal saya pikir kesan pertama yang saya berikan adalah saya bersikap seperti guru yang baik namun ternyata pandangan siswa berbeda dengan maksud guru yang baik itu. Sehingga seiring berjalannya waktu saya mulai melakukan pendekatan kepada mereka yang umumnya bersikap acuh tak acuh bersifat sebagai teman ketika diluar kelas, mengajak mereka ngobrol dan ternyata asik hingga ketika di dalam kelas mereka boleh menerima pelajaran dengan baik. Jadi saya pikir menjadi guru yang baik itu adalah dengan memperlihatkan sikap kepribadian, kewibawaan kita sebagai guru. Agar siswa bercermin dari kepribadian kita. Karena guru adalah teladan bagi siswa.
HapusMenjadi guru yang baik dan disayang siswa itu ternyata tidak sulit. Suatu saat saya pernah menyaksikan beberapa siswa sedang mengerumuni gurunya. Siswa-siswi itu tampak antusias sekali menanyakan beberapa tugas yang belum mendapat jalan keluarnya. Kemudian tanpa rasa sungkan mereka mengobrol santai bahkan ada beberapa yang curhat. Gurunya pun menanggapi dengan respon baik, seperti layaknya mengobrol dengan teman sebaya. Sugguh pemandangan yang indah ketika menjadi siswa. Sewaktu saya masih menjadi siswa, menghindari guru ketika bertemu di luar sekolah, itu pilihan saya. Alasannya tidak jelas. Ada rasa yang tidak bisa dijelaskan. Sebenarnya tidak semua guru, sih. Hanya sebagian besar. Menjadi orangtua tidaklah mudah, apalagi orangtua bagi anak-anak yang bukan darah daging kita. Menyelami berbagai karakter dari latar belakang keluarga yang beragam menjadi tantangan sendiri bagi Kita yang berprofesi sebagai guru.
HapusAda beberapa cara menjadi guru yang baik yaitu:
1. Menguasai materi pelajaran yang dipegang.
2. Cara mengajar selalu berbeda.
3. Rajin periksa tugas siswa.
4. Disiplin dan Bertanggung jawab.
5. Mendidik dengan hati dan menginspirasi.
6. Humoris
7. Ramah dan selalu tersenyum.
8. Menjaga penampilan.
9. Responsif,Dinamis, murah hati dan mampu dipercaya
10. Mampu menjadi contoh atau suri tauladan.dan masih banyak lagi cara-cara yang harus dilakukan untuk menjadi guru yang baik.
Apakah menjadi guru yang baik harus menguasai keempat kompetensi tersebut?
BalasHapusHarus dan Wajib kita Menguasai Keempat Kompetensi Guru tersebut,Karna disini kita dapat mengerti apa yang akan kita lakukan dalam mengajar baik konsep,model pembelajaran maupun strategi yang akan kita lakukan.Didalamnya kompetensi Pedagogik,Kompetensi Kepribadian,Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional itulah yang harus kita Kuasai untuk menjadi seorang Guru yang dapat di Gugu🙏
HapusBagaimana cara kita menangani siswa yang tingkat IQ nya di atas rata" siswa lainnya dan sifat nya yang egois atau mementingkan diri sendiri??
BalasHapusSeorang guru harus tahu mengondisikan suasana kelas yang baik. Didalam kelas tentunya ada peserta didik yang mempunyai IQ rendah, sedang dan tinggi. Nah dalam hal ini ketika proses belajar mengajar berlangsung biasanya hanya siswa yang mempunyai IQ tinggi yang bisa menjawab pertanyaan ataupun dapat dikatakan lebih aktif dibandingkan dengan siswa yang lain. Kalau bagi saya kita harus bisa merangsang otak bagi siswa yang memiliki IQ rendah atau sedang untuk berpikir sesuai dengan hal yang nyata (kontekstual). Hal ini berhubungan dengan penelitian saya di SMA 2. Dengan memberikan rangsangan kepada siswa yang ber IQ rendah untuk memberikan argumennya dan memberikan motivasi. Dan selalu memberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya tentang materi yang diajarkan.
HapusUntuk siswa yang ber IQ tinggi tentunya guru harus bisa mengontrol. Artinya guru tidak seharusnya hanya terfokus ke siswa yang ber IQ tinggi ini. Akan tetapi seoarang guru harus meramu sedemikian rupa cara untuk menangani hal tersebut.
Uraian yang sangat menginspirasi.... Ini tandanya sedang mempersiapkan diri menjadi guru yang di rindukan
HapusMenurut saya menjadi seorang guru yang baik adalah menjadi guru yang mempunyai ke 4 kompetensi. Selain itu,guru harus memahami keadaan siswa dimana guru harus mengajar sesuai kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar.
BalasHapusMemang ke 4 komoetensi inilah yang mendasari sehingga seseorang di katakan sebagai guru yang profesional...apakah anda ingin menhadi seorang guru yg profesional.... Persipakan diri anda belajar dan belajar... Kembangkan duiri
HapusRati Yani Pai'pin (16 507 083)
HapusBeberapa bulan yang lalu saya telah melaksanakan PPL di salah satu sekolah SMA memang benar ke 4 kompetensi ini harus dikuasai. Belajar dari pengalaman saat PPL dimana menjadi guru merupakan sebuah tantanga besar, belajar tentang bagaimana cara menguasai ke 4 kompetensi ini. Ketika siswa sulit untuk di atur saat pembelajaran bahkan seringkali siswa keluar masuk kelas pada awal pelaksanaan praktek PPL tapi setelah belajar ke 4 komponen ini melihat kondisi siswa ternyata tidak sesulit yang dipikirkan. Bahkan setelah pelaksanaan PPL saya ditawari setelah untuk melamar pekerjaan pada sekolah tersebut.
Menurut saya jika Ada siswa yg IQ nya diatas rata - rata harusnya saudara bersyukur baik saudara ini sbg gurunya ataupun temannya! Mengapa? Kalo saudara sbg guru akan sangat mudah utk mengajarinya bukan? Jika sbg teman akan sangat menyenangkan apabila dia bisa diajak berkolaborasi mengerjakan tugas! Saudara tidak perlu menangani lebih tepatnya mendekatinya! Dan menurut sumber yg saya baca bukan Hanya IQ saja yg diperlukan saat ini utk menjadi acuan bahwa org itu pintar atau bodoh, Ada Hal lain juga yaitu EQ Dan SQ.jadi.. semua memiliki kelebihan/kekurangan masing2. Kurang bagaimana Kita mengembangkanny. Dan bagaimana Cara mendekati nya jika dia memiliki sifat yg menurut anda egois, akan lebih jika saudara melihat kembali pada saat kapan anda mengatakan dia egois? Pada saat dia tidak memberi jawaban pd anda di saat ujian kah? Atau pada saat anda meminta tugas/PR Tanpa bertanya bagaimana Cara mendptkan hasilnya ? Menurut saya itu tidak egois lebih tepatnya jujur. Jika saudara mungkin minta bantuan di waktu ujian itu kurang tepat! Tapi alangkah baiknya jika saudara minta diajari sama teman yg lbh pintar di jam belajar/ diskusi! Atau langsung jawaban minta tanpa diajari! Hati2 loh orang yg saudara anggap baik ngasih jawaban saat ujian justru itu adalah teman yg Paling jahat Dan itu adalah racun bgi saudara! Anda diberi Hanya diberi ikan bukan kailnya! Setelah ikannya habis anda tidak Tau Cara utk makan lagi! Tapi jika anda minta kail(diajari) anda akan Tau Cara mendptkan ikan( ilmunya). Ngga instant tapi tahan lama! Cth kecilnya gini, jika saudara main di sebuah pertandingan.. yahh harus bersaing dong! Walaupun itu teman sendiri! Jadi kesimpulannya gini:
Hapus1. Dekati siswa yg IQ nya lebih tinggi, bukan menangani! Anda akan kewalahan sendiri jika berusaha menangani
2. Tunjukkan bahwa anda benar2 ingin belajar bukan minta yg instant seperti yg saya jlskan
3. Jgn langsung nge judge kalo nggak dikasih jawaban langsung bilang dia yg egois juga dong, Liat tempatnya jg jangan pas ujian kan curang namanya! Katanya mau jdi pemimpin harus jujur dong😁😁
4. Ajak dia diskusi gih! Masa dia nggak mau sih? Berarti kamunya yg masalah pas Ada maunya doang baru minta diajari , wkwkwk
Setau sya pasti dia mau ngajari kami kalo Kamu memang niat banger mau belajar
5. Jangan lupa terapkan yg saya bilang yaa🤗🤗
(Risa Simanjuntak -16507090-) Menurut saya menjadi seorang guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dengan begitu guru yg profesional bisa tercipta dgn kemampuan atau skill yg dimiliki dalam keempat kompetensi tersebut.
BalasHapusMenjadi guru yang baik itu harus memiliki 4
BalasHapuskompetensi guru yaitu: kompetensi profesional , kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian
Menjadi seorang guru atau tenaga pendidik bukanlah suatu hal yang mudah. Bagi saya menjadi seorang guru adalah sebuah tantangan. Mengapa demikian? Karena tugas guru bukan hanya mentransfer pengetahuan kepeserta didik melainkan guru mempunyai tugas dan tanggung jawab mendidik karakter dari peserta didik yang masing-masing individu mempunyai karakter yang berbeda. Untuk saat ini masih banyak hal yang masih perlu direvisi bagi seorang tenaga pendidik. Terutama dalam penggunaan metode dan model pembelajaran. Untuk menjawab perkembangan zaman, saat ini kita dihadapkan dengan zaman milenial dimana teknologi semakin canggih, dan persaingan semakin ketat. Untuk menjawab perkembangan zaman ini seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada.
BalasHapusItulah menjadi tuntutan dunia pendidikan saat ini.... Seorang guru yang mumpuni...yang menguasai materi... Menguasai metode, pendekatan, serta midel
HapusMaksud dari pernyataan saya di atas adalah bagaimana seorang guru bisa mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Bukan semata-mata guru mengajar sesuai dengan kehendak guru tersebut. Berdasarkan kenyataan di lapangan (pengalaman saat melaksanakan tugas Program pengalaman lapangan) di sekolah. Salah satu kendala siswa sulit untuk memahami materi yang diajarkan adalah kejenuhan dalam belajar. Hal ini diakibatkan proses belajar mengajar didominasi kegiatan penyampaian oleh guru. Tanpa memperhatikan kebutuhan belajar siswa. Siswa lebih senang belajar secara berkelompok, diberikan kesempatan berdiskusi, berargumentasi dan mengembangkan teori yang pernah mereka baca sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.
BalasHapusBenar... Karena siswa bukanlah botol kosing yang perly diisi... Namun siswa adalah oribadi yang telah memiliki pengetahuan yang perlu diasah dan dikembangkan.... Motivasi dan inorovisasi mereka sangat butuhkan...
HapusMemang benar siswa banyak menyukai berkelompok atau berdiskusi dalam pembelajaran,namun disitu tugas Guru untuk mengontrol karna banyak saat didapatkan dilapangan saat siswa membentu kelompok diskusi ada beberapa kelompok yang bukan dikerjakan berkelompok namun orang yang mereka rasa lebih unggul dikelompok diskusi tersebut,Jadi disini tugas Guru kita melihat,mengonyrol dan melihat bahwa jika diberikan Diskusi kita harus menekankan siswa untuk sama" bekerja sama dalam satu kelompok tersebut dan setelah itu kita bisa rolling untuk pertanyaan yang di presentasikan harus di jelaskan secara bergantian agar semua anggota kelompok/siswa dapat paham disitu kita sebagai guru dapat menilai siswa dari saat ia menguasai materi yang ada.
HapusNah hal inilah yang perlu guru perhatikan. Kerja sama antar siswa sangat dibutuhkan. Mengapa demikian? Karena dengan adanya kerjasama, saling tukar pikiran tentunya kegiatan diskusi atau materi yang diramu perkelompok akan dipahami oleh seluruh anggota kelompok. Bukan hanya siswa tertentu saja. Pernyataan ini sempat saya singgung dipertanyakan sebelumnya mengenai cara mengatasi siswa yang ber IQ tinggi yang agresif. Untuk menjawab semua pertanyaan yang ada. Jadi, saya setuju dengan pendapat dari Gita..tentang bagaimana seorang guru harus bisa mengontrol jalannya diskusi.
HapusDalam proses belajar mengajar salah faktor penting yang harus di perhitungkan guru adalah metode pembelajaran yang digunakan.... Menyangkut hal ini metode yang dipilih haruslah berkesesuaian dengan materi yang akan diajarkan...
Hapuspenggunaan metode pembelajaran yang inovatif namun berbobot menjadi hal yg wajib bagi guru terlebih dlm menggali “prior knowledge” siswa sehingga KBM dapat berjalan dengan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yg ada.
HapusAndre Torar (19507102)
Sebelum saya melaksanakan kegiatan program pengalaman lapangan, tantangan yang besar juga muncul dipikiran saya adalah bagaimana cara mengatasi/mendidik siswa yang nakal? Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa ini cenderung bertingkah sesuai dengan kehendak mereka. Artinya tidak ada rasa segan terhadap kehadiran guru di dalam kelas yang mengakibatkan suasana belajar jadi kurang kondusif. Namun, setelah saya mencari jalan keluar bagaimanakah cara seorang guru menangani hal tersebut? Ternyata satu hal yang saya lakukan adalah mencari tahu latar belakang atau faktor penyebab siswa bertingkah seperti ini. Setelah saya identifikasi masalah, ternyata faktornya banyak diantaranya: faktor pergaulan, didikan dari orang tua, dan butuh perhatian lebih. Nah setelah saya mengetahui faktor penyebabnya, saya memberikan suatu pendekatan individual, memberi arahan dan memberikan suatu perhatian lebih..mengapa saya lakukan hal tersebut? Karena tugas seorang guru adalah agen perubahan. Seorang guru tidak bisa membiarkan hal tersebut menjadi suatu budaya didalam kelas. Jadi, saya memberikan bimbingan khusus terkait dengan maslah- masalah yang mereka hadapi. Nah setelah saya berikan perlakuan tersebut ternyata siswa yang dulunya mempunyai karakter atau etitud yang kurang baik, perlahan-lahan akan berubah menjadi lebih baik.
BalasHapusBagi saya seorang guru tentunya mempunyai skil masing-masing dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Jadi, berhubung teman- teman sudah melaksanakan tugas PPL, tentunya teman-teman sudah mendapat pengalaman yang cukup untuk didiskusikan di forum ini. Mari kita berbagi..shearing hal-hal yang bisa kita diskusikan. Saya sangat bersyukur dengan adanya forum diskusi dari Prof. Bisa menambah wawasan saya, dan menjadi suatu motivasi bagi saya untuk lebih giat membaca, belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang guru yang dirindukan.
BalasHapusBenar,Mari kita banyak" Membaca buku maupun Refrensi yang dapat menambah wawasan kita untuk dapat menjadi seorang Guru Proffesional.
HapusGuru yang baik juga harus memiliki sikap hati yang mau berkomitmen mau melakukan yang terbaik untuk membuat siswa" bukan hanya pintar tapi juga memiliki akhlak, kepibadian dan juga pembawaan diri yang mencerminkan bahwa mereka anak" yang terdidik dengan baik.
HapusCindi Ante
Mengapa seorang guru harus memiliki kriteria yang di atas ?setelah membaca tulisan di atas pertanyaan yang muncul mendapatkan jawaban ya
BalasHapus(Wanda M. Sasue)
Guru harus berkompeten..
BalasHapusKarena guru bukan sebuah pekerjaan saja tetapi profesi.
Dimana menjadi guru harus di didik terlebih dahulu sebelum mendidik siswa..
Bagaimana bisa seorang guru hanya bermodalkan penilaian subjektif "sang penilai" yang ternyata memiliki hubungan keluarga dengan sang guru?..
Jadilah guru yang bukan hanya menilai siswa tapi di nilai baik karena berkompeten..
Siswa sudah punya potensi dalam dirinya tinggal bagaimana guru menjadi fasilitator, mitivator dan teladan bagi siswa dalam mengembangkan potensi siswa..
Oleh: Ezra Sherend Ondang (18507030)
Seorang guru bukan hanya mendidik siswanya tetapi guru harus menjadi fasilitator, motivator dan teladan bagi siswa untuk mengembangkan potensi siswa, guru juga harus mempunyai 4 kompetensi yaitu pedagogik, profesional, personal dan sosial keempat kompetensi ini saling berhubungan. Untuk mencapai guru yang profesional guru harus mempunyai keempat kompetensi tersebut
BalasHapusSella Agansi (18 507 002)
Menjadi seorang guru yang baik itu kita harus mampu mendidik peserta didik dari yang tidak tau menjadi tau,menjadi motifator untuk peserta didik dan mampu memahami keadaan peserta didik tersebut
BalasHapusSelain itu menjadi guru yang baik harus mempunya 4 kopetensi yaitu kopetensi pedagogik,sosial,profesional,dan kepribadian karena kopetensi ini sangatlah mendasar sehingga bisa menjadi seorang guru yang profesional dan seorang guru yang baik.
(Yestika Lolowang 18507016)
Memang menjadi seorang guru harus menguasai ke 4 kompetensi tersebut, agar kelak kita, atau saya sendiri calon pendidik dapat menguasai dan mempraktekan kompetensi tersebut kepada peserta didik, tentang guru yang menjadi motivator,fasilatator pembelajaran kepada anak didik,dalam 4kompetensi tersebut yaitu pedagogik,sosial,profesional dan kepridadian.
BalasHapusJulianaHeldyPoli
Disini saya ingin menjawab pertanya dari Rati any yang pertanyaannya
BalasHapusApakah menjadi guru yang baik harus menguasai keempat kompetensi tersebut?
Yaa memang harus menguasai ke 4 materi tersebut,,agar seorang guru dapat memahami dan dapat mempraktekkan keempat kompetensi tersebut saat melaksanakan pembelajar dikelas agar terwujut pembelajar yang diinginkan,
Meilani Mbesikene 18507019
Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Rati Yani Paipin.
BalasHapusGuru adalah profesi yang mulia, guru berbeda dengan profesi yang lain. Karena untuk menjadi seorang guru, bukan hanya sekedar menjadi guru, tetapi Guru harus dibekali 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru, yaitu : 1. Kompetensi Profesional, 2. Kompetenski paedagogis, 3. Kompetensi kepribadian, dan 4. Komptensi sosial. ketika dalam diri seorang guru sudah memiliki 4 kompetensi tersebut, maka dia sudah bisa menjadi guru yang baik. Karena berbicara mengenai guru yang baik, bukan hanya sekedar kepribadian, tetapi guru yang baik bagaimana cara dia memiliki kemampuan dalam mendidik dan mengajarkan pembelajaran kepada peserta didik dengan menguasai pengelolaan kelas, dan menciptakan kondisi kelas yang pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan, sehingga para peserta didik memiliki motivasi dalam belajar. Guru juga harus mnguasai bidangnya, contohnya ketika kita menjadi guru biologi, kita harus bisa menguasai bidang kita, agar dala pembelajaran kita menguasai konsep dan tidak terjadi kekeliruan. selain itu guru yang baik, guru yang menjadi contoh di masyarakat, teman sejawat, dan bisa jdi contoh bagi siswa didiknya. Guru yang baik bukan hanya sekedar mengajarkan apa yang belum diketahui, tetapi guru yang baik adalah guru yang mendidik sehingga terjadi perubahan baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik ke arah yang lebih maju, dengan menyeimbangkan ketiga aspek, agar terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. terima kasih..
Nama : Vini Armelia Ando
Nim : 17 507 048
Menurut saya menjadi guru yang baik tidak hanya pandai dalam berkata kata tetapi mampu menjadi teladan bagi muridnya atau peserta didik dengan cara:
BalasHapus1. Disiplin waktu
2. Disiplin dalam berpakaian
3. Disiplin dalam bercakap
4. Bagaimana cara mendekatkan diri kepada peserta didik
5. Memberikan atau menceritakan tentang pengalaman yang dapat memotivasi peserta didik.
Sehingga dapat di contoi oleh peserta didik tersebut
artikel sangat bagus di mana guru harus dituntut multitalenta, menurut
BalasHapusSaya seorang guru itu harus berperan dengan segala situasi.,baik di lingkungan sekolah atw masyarakat. Dimana seorang guru mampu menjalankan peran dengan baik walaupun kondisi dan situasi apapun.
Wahyu jhiofani hamidu.
Nim 17507155
Bagaimana pandangan anda terhadap profesionalisme guru selama ini?
BalasHapusMenurut saya, profesionalisme guru masih sering memprihatinkan untuk mampu mengelola praktik pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi peserta didik. Ketidak profesionalan guru dalam melakukan proses pembelajaran dapat dilihat paling tidak dari segi penguasaan materi ajar (kompetensi profesional); dan kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik (kompetensi pedagogis). Berkaitan dengan penguasaan materi ajar, seorang guru dituntut menguasai materi ajar secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru itu mampu membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, seorang guru dituntut berkemampuan mengelola proses pembelajaran, meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa banyak guru masih memiliki tingkat profesionalisme di bawah standar dilihat paling tidak dari dua kompetensi tersebut.
HapusMenurut saya profesionalisme guru di Indonesia harus perlu ditingkatkan lagi, karena masih banyak guru2 di Negara kita ini kurang profesional terhadap profesinya. Karena hal ini bukan lagi sesuatu yang sulit ditemukan dalam dunia pendidikan. Sebagai contoh ada guru yang hanya sekedar mengajarkan apa yang tidak diketahui peserta didik, tanpa memaknai apa sebenarnya peranan guru dalam pendidikan. Guru bukan sekedar mengajarkan apa yg tdk tahu, tetapi mendidik ke arah yang lebih baik sehingga terjadi perubahan. Itu sebabnya profesionalisme sangat dibutuhkan dalam setiap profesi atau bidang, ketika kita memiliki keprofesionalan maka kita memiliki sikap yang kompetitif, dan memahami profesi yang ditekuni. Berbicara profesionalisme guru tentunya berkaitan erat terhadap proses pendidikan terutama mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tercapainya tujuan pendidikan, dilihat dari proses belajar mengajar yang diterapkan. Proses pembelajaran yang mengarahkan pada perubahan yang lebih baik ke arah yang lebih maju tentunya tujuan dari pembelajaran dapat dicapai, tetapi begitu sebaliknya. Hal ini tentunya menjadi tugas penting bagi setiap guru dalam mengimplementasikan pembelajaran. Jika dalam proses pembelajaran berlangsung namun guru yang mengimplementasikan proses pembelajaran tidak profesional terhadap bidangnya, maka tujuan yang harus dicapai dalam proses tersebut tidak terpenuhi, bagaimana bisa terpenuhi cara guru mengajar saja tidak menimbulkan reaksi yang bisa merangsang kemauan dan motivasi belajar siswa. Itu karena guru tidak profesional terhadap bidangnya, karena guru yang profesional tentunya memiliki strategi dan teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Maka dari itu Pemerintah juga harus lebih memperhatikan kehidupan para pendidik yang notabenenya guru. Pemerintah harus bisa memberikan jaminan terhadap kehidupan profesional guru, karena sering kita melihat dimedia elektronik maupun media cetak masih banyak guru2 di Negara kita hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Karena kurang mendapat perhatian langsung dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat itu sebabnya banyak guru yang tidak mengikuti kegiatan2 keprofesionalan karena terkendala pada ekonomi, gaji yang diperoleh dari honor saja tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga banyak sekali guru yang mencari pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan hidup. selain dari perhatian pemerintah, guru pun harus lebih banyak mengikuti pelatihan profesi guru, di mna harus berkerja sama dengan pihak sekolah tempat guru itu mengajar, PPG yang tujuannya untuk peningkatan kualitas kinerja yang nantinya sangat memberikan dampak yang baik dalam proses pembelajaran. Karena profesional juga salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, guru yang profesional yaitu guru yang dapat mengantarkan anak didiknya ke arah yang lebih maju karena dia memahami betul profesinya.
BalasHapusSekian untuk pendapat saya mengenai profesionalisme guru.
Benar sekali saudara. Penjelasan yang sangat bagus calon guru yang menjadi profesional👍👍teruslah belajar kembangkan apa yang sudah kamu tau dan miliki☺️
HapusKarakter peserta didik menjadi titik awal bagaimana menentukan langkah stretegi, pendekatan, dan metode yang akan dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang diampunya. Tatkala seorang guru tidak mampu mengenali karakter peserta didiknya, maka itu berarti langkah awalnya membangun suasana dan kondisi pembelajaran di kelasnya terancam gagal.
BalasHapusTugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya.
Pemberdayaan peserta didik ini meliputi aspek-aspek kepribadian, terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas mulia itu menjadi berat, karena bukan saja guru harus mempersiapkan generasi muda memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun sebagai profesional.
Guru menjadi inisiator dan kreator dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakannya di dalam kelas. Permasalahannya, apakah sang guru memiliki keinginan dan motivasi yang kuat menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan tertib, lancar ,dan tentunya menyenangkan bagi peserta didik?
Triani Rante Mia
17507005
Pada umumnya guru sudah memiliki kemampuan kompetensi yg sudah tertanam sejak dirinya menimbah ilmu.Namun,sekarang sangat disayangkan beberapa guru lebih suka maunya enak saja tidak mengeluarkan setiap kompetensi yg ada pada dirinya.Entah kemampuan pada dirinya yg kurang atau kurangnya kesadaran dalam dirinya.Beberapa pendidik di beberapa sekolah pada saat proses pembelajaran lebih suka menyuruh siswa mencatat,tidak ada penjelasan atau praktik yg di berikan oleh guru tersebut.Yang ia tanamamkan adalah yg terpenting ia sudah melaksanakan tugasnya sebagai guru walaupun itu tdk sesuai dengan prosedur sebagai seorang guru yg berkompetensi..
BalasHapusLuarbiasa & sangat menginspirasi cerita dari prof bagi kami agar kedepannya menjadi seorang guru.Harapan kedepannya semoga beberapa guru yg ada mampu mendidik siswa sesuai dengan prosedur atau aturan sebagai seorang guru yg benar bukan bersikap mau enaknya sajaa...
Guru yg baik,adalah guru yang bisah menanamkan kesadaran iman yg kuat dalam dirinya untuk bersikap yg baik.Guru yg bisah bersikap profesional mampu memberikan kemampuan mengajarnya sehingga mampu menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi..
Merry K Launde
17507021
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUntuk menjadi Guru yang baik dan profesional hendaknya memiliki komponen afeksi yang mencakup karakter yang baik sebagai sikap utama yang harus dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Guru yang memiliki afeksi yang baik akan dipandang sebagai sosok yang sempurna dalam bersikap dan menjadi uswatun hasanah bagi murid-muridnya.
BalasHapusHal ini ditunjukkan dalam beberapa ciri, yakni sabar, bijaksana, ulet, rendah hati, beriman, dan berakhlak mulia.
Komponen afeksi guru dapat dibentuk melalui berbagai peraturan atau budaya baik yang dijalankan di sekolah.
Guru yang mengajar sesuai dengan pendidikannya akan lebih mudah mendidik dan mentransfer pengetahuan kepada muridnya. Selain itu, guru profesional juga terus mengembangkan kapasitas yang dimilikinya baik dalam segi pengetahuan, metode, maupun teknik mengajar.
Selain itu Guru yang baik juga harus cerdas dalam membangun dan membina hubungan dengan muridnya. Pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan harmonis jika guru dan peserta didik memiliki ikatan hubungan yang erat layaknya seperti keluarga.
Kemampuan dan sensitivitas untuk mengenal kondisi, sifat, tingkah laku, dan berbagai hal lain terkait dengan murid menjadi sebuah keharusan bagi guru yang baik dan profesional.
Natasha Langitan
17507010