LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH


_________________
BERBAGI PENGALAMAN
================
Bagian ii


Lesson Study Berbasis Sekolah


SEKILAS KISAH  (PERJALANAN) DI TEMPAT YANG MENGAGUNGKAN GURU



Hari & Tanggal           : Selasa, 30 Juni 2009
Tempat                        : TIC
Materi   2                    : Mengembangkan  Lesson Studi Berbasis Sekolah
Narasumber                 : Mikihiko Fukazawa

Peran utama Lesson Study dalam pembelajaran adalah meningkatkan mutu proses pembelajaran, guru dan siswa yang ditandai dengan mereka dapat menikmati kehidupan sekolah.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, guru dan siswa dapat dilakukan dengan diklat. Tentu dengan beragam jenis diklat yang dapat dilakukan dengan focus perbaikan mutu pembelajaran. Karakteristik Lesson Study terdiri atas 3 yaitu:
1.      Keikutsertaan seluruh siswa
2.      Peran kepala sekolah meningkat
3.      Prinsip pemerataan
4.      Focus pada pengembangan pembelajaran
Subtansi Lesson Study Berbasis Sekolah terdiri atas:
·         Belajar teori pembelajaran
·         Memperbanyak diklat
·         Menekankan pada esensi Lesson Study
Sedangkan Lesson Study menekankan pada:
·         Plan –Do – See
·         Open Lesson
·         Refleksi
Semua LSBS mengikuti langkah-langkah:
1.      Menentukan tema studi
2.      Menggambarkan isi dan metode
3.      Menyusun rencana aktifitas tahunan
4.      Melaksanakan LSBS
5.      Refleksi dan evaluasi
Berdasarkan langkah-langkah di atas deperoleh gambaran sbb:
·         Membangun sekolah berdasarkan learning community
·         Belajar secara aktif, kolaboratif dan reflektif
·         Belajar dengan menjamin hak setiap siswa
·         Belejar berkelompok
Caram mengamati pembelajaran
1.      Mengamati dan menyimak kasat mata kondisi siswa
2.      Menyimak kondisi tidak kasat mata
3.      Cara dokumentasi dengan video dan catatan
4.      Refleksi dilakukan dengan menyimak opini dan komentar
a.       Berdasarakn kenyataan
b.      Tidak diawali dg teori dan metode
c.       Tidak mengritik guru model
Sudut pandang refleksi
d.      Dimana proses belajar terwujud
e.       Dimana proses belajar terhambat dan apa alasannya.
f.        Anak anak belajar dari pembelajaran tersebut
Dalam pelaksanaan LSBS ditemukan sejumlah masalah, oleh karenanya perlu
g.       Menyelenggarakan LSBS untuk pihak luar
h.      Mengundang instruktur dari luar
i.         Mendapatkan pemahaman dari pemerintah dan orangtua
j.         Menjalin hubungan kerjasama dengan sekolah lain
Sesi Tanya Jawab
1.      Muhyidin:
Sepengetahuan saya Lesson Study melalui alur Plan-Do-See, mengapa observasi pada open class waktu yang digunakan pada Plan sedikit dibandingkan dengan Refleksi ?
Jawab:
Justru refleksi memerlukan waktu banyak sebab guru lebih banyak belajar dari sesama teman guru untuk perbaikan Plan berikutnya.
2.      Zubaidi Yusuf:
Apakah ada Lesson Study dimana siswa terganggu dengan kehadiran observer?
Jawab:
Sayatelah mengikuti Lesson Study Bebrasis Sekolah sebanyak 100 x dalam setahun, siswa tidak tergannggu dengan kehadiran observer. Siswra tetap konsentrasi dan hasil belajarnya lebih baik.
3.      Eko E. Koswara
Apakah guru model dipilih yang Junior?
Jawab:
Semua guru pada posisi setara. Tidak ada pengelompokan guru Senior dan Junior

4.       Arif
Apakah penyusunan RPP oleh guru di Jepang didukung dengan refensi buku terbaru?
Jawab:
Guru di Jepang banyak menulis buku sendiri.
5.      Muh. Zen
Permasalah penyusunan RPP di Indonesia, guru kesulitan menyusun indicator pembelajaran. Bagaimana seharusnya hal ini terjadi di Jepang?
Jawab
Guru di Jepang mengalami hal serupa dengan guru di Indonesia.
6.      Hafifudin:
Bagaimana mendorong agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien?
Jawab:
Semua guru harus banyak belajar.
7.      Rudi Ar
Bagaimana MGMP di Jepang?
Jawab:
Sama seperti yang dikembangkan di indonesia, di Jepang juga ada MGMP tetapi guru di Jepang tidak mismatch.
8.      Muhidin:
RPP di Indonesia memiliki multifungsi diantaranya untuk sertifikasi dan pembelajaran. Bagaimana seharusnya?
Jawab:
Open Class di Jepang dilakukan sebagai pengabdian dan RPP disusun tidak memakan waktu karena guru kehabisan energy hanya fokus pada pembuatan RPP.
9.      Purnomo
Apakah guru di Jepang melakukan Lesson Study?
Jawab
Tidak seluruhnya akan tetapi mereka harus ikut diklat.
10.  Zaenal
Bagaimana pengembangan karir guru di Jepang?
Jawab
Guru dinilai oleh teman sejawat dan kepala sekolah
11.  Muh. Zen
Bagaimana guru dengan latar belakang Fisika tidak percaya diri mengajar biologi di SMP?
Jawab
Guru harus terus menerus belajar dan Lesson Study Berbasis Sekolah memfasilitasi belajar dari yang lain.


Komentar

  1. Saya ingin bertanya tentang sesi tanya jawab no. 3 oleh Eko E. Koswara : Apakah guru model dipilih yang Junior?
    Jawab:
    Semua guru pada posisi setara. Tidak ada pengelompokan guru Senior dan Junior.

    Pertanyaan saya, apa yang menyetarakan semua posisi guru yang ada di Jepang ? Apakah di Indonesia semua guru pada posisi yang setara ? Apakah ada pengelompokkan guru senior dan junior di Indonesia ?

    (Suiling Pontoh - 18507046)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hay suiling☺..
      Saya ingin menambahkan pendapat saya atas pertanyaan 2 dan ke 3 kamu..

      Di indonesia semua guru setara berdasarkan pendidikan keguruan. Tapi di indonesia kita mengenal yang namanya menghormati yang lebih tua, tidak ada istilah senior Junior yang membedakan hanya pengalaman. Guru yang lebih mudah tentunya akan menghormati yang lebih tua bukan karena senior maka yang muda atau junior harus tunduk tetapi karena pengalaman guru yang lebih lebih banyak dari pada guru yang baru 1 atau 2 tahun mengajar..


      (Ezra Ondang 18507030)

      Hapus
  2. Saya ingin bertanya pada sesi tanya jawab No. 10 oleh Zaenal.
    Bagaimana pengembangan karir guru di Jepang?
    Jawab
    Guru dinilai oleh teman sejawat dan kepala sekolah.

    Pertanyaan saya disini, apakah dalam pengembangan karir guru di Indonesia juga sama seperti di Jepang dimana seorang guru di nilai oleh teman sesama pendidik dan kepala sekolah?
    ( Dewanti P.K. Gobel-18507038 )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya hanya ingin menambahkan pendapat saya dari pertanyaan dewanti:

      Tentunya secara tidak langsung guru di nilai oleh rekan sesama pendidik ataupun kepala sekolah, karena dari pengalaman kita sekolah ada guru yang ditegur oleh kepala sekolah nah ditegur karena penilaian kepala sekolah guru itu melakukan kesalahan. Mungkin sampai saat ini belum ada penilaian yang memang jelas tertulis resmi harus ada penilaian. Tapi di keseharian guru di sekolah tentu ada penilaian langsung oleh kepala sekolah bahkan rekan kerja guru ☺☺..


      ( Ezra Ondang 18507030)

      Hapus
  3. Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan Hafifudin pada nomor 6
    Pertanyaannya Bagaimana mendorong agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien?
    Jawab:
    Semua guru harus banyak belajar

    Nah disini guru bukan hanya harus belajar saja melainkan guru juga harus mempunyai skill atau strategi dalam menerapkan pembelajaran dalam ruangan kelas..agar siswa-siswa tidak merasa jenuh melainkan mereka semangat dalam menerima materi yang guru tersebut bawahkan sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi efektif dan efisien.
    (Fidela Tandek_18507014)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang
      Dsini saya hanya ingin menambahkan sedikit, menurut saya cara yang dilakukan guru agar pembelajaran berlangsung efisien dan efektif itu kembali lagi pada manajemen waktu yang diberikan oleh guru tersebut, dimana guru itu harus bisa membagi waktu agar penyampaian materi tidak bertele- tele dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa tersebut. Dan harus ada inovasi dalam pembelajran agar tidak monoton.
      Terima kasih
      Mutiara hamin 17 507 001

      Hapus
  4. Dalam pertanyaan Hafifudin, yaitu bagaimana mendorong agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien? Jawabannya yaitu semua guru harus banyak belajar. Memang untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu seorang guru banyak belajar dari pengalaman-pengalaman dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya dan mengefaluasi kekurangan-kekurangan apa saja yang terdapat dalam proses pembelajaran yang dilakukannya agar kedepannya proses pembelajaran bisa lebih baik lagi.
    Semoga Tuhan memberkati 🙏

    PARAMITHA PENANTA
    NIM : 18507026

    BalasHapus
  5. Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan Hafifudin pada nomor 6
    Pertanyaannya Bagaimana mendorong agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien?
    Jawab:
    Semua guru harus banyak belajar

    Yang ingin saya tambahkan disini adalah kita tau semua bahwa guru itu bukan hanya dituntut untuk belajar, disini guru juga harus menerapkan strategi, metode dan teknik apa yang harus digunakan untuk para peserta didik. Ketika guru sudah menerapkan hal tersebut guru mengadakan evaluasi untuk melihat apakah sudah ada perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik,untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
    Terima kasih
    Sella Agansi (18 507 002)

    BalasHapus
  6. Saya ingin menjawab pertanyaan teman saya yaitu tentang posisi guru di indonesia apakah sudah setara ??

    Seperti yang kita ketahui posisi guru atau PNS di indonesia di bagi berdasarkan jenjang kepangkatnya yaitu contohnya:
    (Juru) golongan I A hingga I D
    (Pengatur) golongan II A hingga II D
    (Penata) golongan III A hingga III D
    (Pembina) golongan IV A hingga IV D.

    Ada juga guru yang bukan PNS yaitu guru honorer, guru honorer biasanya mendapatkan tunjangan dari dana oprasional sekolah.

    Eep Mokoginta (18 507 007)





    BalasHapus
  7. Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan Hafifudin pada nomor 6
    Pertanyaannya Bagaimana mendorong agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien?
    Jawab:
    Semua guru harus banyak belajar

    Memang semua guru harus banyak belajar karena itu ada sebuah kewajiban yang bukan hanya guru saja tetapi untuk kita semua,,
    Hal yang tak kalah penting dalam upaya mengajar yang efektif dan efisien adalah salah satunya dengan membangun komunikasi yang baik dengan siswa.seperti dengan adanya interaksi (hubungan timbal balik) yang harmonis selama pembelajaran berlangsung.
    Siswa bebas dari rasa tertekan oleh guru maupun sulitnya materi pelajaran dan Siswa juga tidak merasa adanya intimidasi atau pemaksaan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

    Dengan adanya pertimbangkan seperti diatas akan menghantarkan guru pada pola mengajar yang efektif dan efisien. Pembelajaran akan terasa bermakna dan hasilnya dapat dimiliki dan dirasakan oleh siswa sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Meilani Mbesikene 18507019

    BalasHapus
  8. Saya ingin menambahkan pertanyaan no. 9 dari Purnomo, Apakah guru di Jepang melakukan Lesson Study?

    Lesson study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun 1900an. Melalui kegiatan tersebut guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan dan observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa- siswanya aktif belajar mandiri. Lesson study, yang dalam bahasa Jepangnya Jugyokenkyu, adalah proses pengembangan profesional inti yang dipraktikkan guru-guru di Jepang agar secara berkelanjutan dapat memperbaiki mutu pengalaman belajar siswa dalam proses pembelajaran yang mereka fasilitasi.
    Guru-guru Jepang menyelenggarakan lesson study dalam berbagai bentuk dan cara. Lesson study dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan profesional berbasis sekolah yang dikenal dengan nama Konaikenshu dan diselenggarakan menurut kelompok sekolah atau kelompok mata pelajaran. Lesson study juga dapat dilaksanakan antar sekolah. Di Jepang kegiatan lesson study dilaksanakan menurut wilayah/daerah, kelompok guru (misalnya, kelompok guru mata pelajaran bahasa Inggris). Lesson study juga menjadi bagian dari pendidikan guru pada tahun pertama mereka bertugas, serta sebagai bagian dari asosiasi maupun institusi pendidikan.

    Natasha Langitan 17507010

    BalasHapus
  9. Saya ingin menambahkan pertanyaan 10 dari Zaenal, dengan pertanyaan bagaimana pengembangan karir guru di jepang ?

    Salah satu agenda reformasi pendidikan di jepang adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik di tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam rencana reformasi yang di susun National Comission of Edicational Reform (NCER) yang di tuangkan dalam “The Raibow Plan” Pada tahun 2001, Poin ke-5 menyatakan bahwa tenaga guru yang profesional dihasilkan melalui beberapa cara, diantaranya dengan pemberlakuan evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi, juga suasana kerja ysng kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan pelatihan bagi guru yang kurag cakap dibidangnya.

    Sri Putri Solang 17507042.

    BalasHapus
  10. Saya ingin menambahkan sedikit tentang pertanyaan Ekokoswara yang bertanya tentang, guru senior ataupun junior yang bisa jadi guru model. Menurut saya semua guru memang pinyabtugas dan tanggungjawabnya yang sama, tetapi bedanya antara senior dan junior tentunya guru senior jauh lebih banyak pengalamannya dalam bidang mengajar ataupun memberi pemodelan, dibandingkan dengan guru baru atau masih junior bisa dikatakan masih perlu banyak belajar dan terus kembangkan potensi mengajarnya.

    By :
    Anjelina Maatita
    17 507 007

    BalasHapus
  11. Saya ingin menambahkan tentang pertanyaan terkait kesetaraan pendidikan di indonesia.

    guru dan tenaga pendidik di Indonesia masih terus diperjuangkan. Hal itu amat penting mengingat guru berperan strategis dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM).

    Meski begitu, upaya meningkatkan kesejahteraan guru tidak bisa secara sekaligus, tetapi harus secara bertahap. Ini mengingat posisi guru di Indonesia relatif beragam.

    "Dalam hal ini, pemerintah bisa memprioritaskan pembenahan pada aspek kesejahteraan guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil) lebih dahulu, baru kemudian menyasar guru berstatus lain," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 1993-1998

    Mutiara hamin (17 507 001)

    BalasHapus
  12. Saya ingin menambahkan sedikit pertanyaan dari Zaenal, tentang bagaimana perkembangan karir guru di Jepang?

    Di Jepang yang mengajar anak-anak SD bukan lulusan S1 tapi malah doktor. Ini menunjukkan mereka sangat serius menganggap profesi guru dan mereka sadar pendidikan dini itu sangat penting karena pertumbuhan otak anak terjadi antara usia  antara 0 sampai 10 tahun,"
    Doktor mengajar anak-anak SD juga menunjukkan bahwa guru sudah menjadi profesi yang serius makanya harus profesional. Di sana guru sudah seperti profesi dokter atau pengacara, artinya orang yang sangat ahli dan kompeten di bidangnya.

    Natasha Langitan
    17507010

    BalasHapus
  13. Praktek lesson study di Indonesia dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan see (merefleksi) yang berkelanjutan. Pada tahap kegiatan Plan, para guru membuat RPP besama-sama termasuk mempersiapkan teaching material (Lembar Kerja Siswa) yang berbasis aktifitas minds on dan hand on. Pada tahap Do, guru-guru yang berkolaborasi dalam membuat RPP menentukan satu orang guru model yang akan melaksanakan RPP, sedangkan guru lainnya menjadi observer. Observasi pada lesson study hanya difokuskan pada aktifitas siswanya saja. Pada tahap See, guru model dan para observer berkumpul kembali untuk berbagi informasi tentang hasil pengamatan mereka. Moderator (Fasilitator) harus menjaga hasil obervasi hanya pada aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sehingga guru model tidak merasa tersinggung dengan aktifitas lesson study, tetapi perbaikan pembelajaran tetap terjadi dan peningkatan profesionalisme guru pun berlangsung.

    Lesson Study merupakan sebuah upaya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam Total Quality Management, yakni memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus. Lesson Study merupakan kegiatan yang dapat mendorong terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial(Kukuh Santoso).


    Triani Rante Mia
    17507005

    BalasHapus
  14. Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan nomor 6

    Selain semua guru harus lebih banyak belajar agar pembelajaran efektif dan efesien.
    Guru juga harus lebih kreatif dalam menunjang pembelajarannya pemanfaatan media pembelajaran sangat dibutuhkan juga agar pembelajaran sampai pada tujuanya.

    Salah satu contoh yang dapat diambil yaitu penggunaan metode ala film dragon zakura. Yaitu pohon memory dan suara lantang.
    Dalam Metode suara lantang bisa digunakan dalam menghafalkan sesuatu tanpa harus menggunakan musik. Cukup baca materi dengan suara lantang dan dibantu dengan gerakan badan. Siswa dapat mempraktikkannya sambil jalan atau lompat. Pada Dragon Zakura, materi yang harus dibaca dan ditempel di punggung teman yang berada di depannya.
    Saya rasa dengan lebih banyak kreatifitas dari guru dalam mengembangkan bahan ajarnya akan lebih baik ketimbang tidak sama sekali.

    Elsa lutvia riska
    17507013

    BalasHapus
  15. saya tertarik sekali dengan penekanan teknik lesson study nomor 3 yaitu refleksi. menurut saya dengan adanya refleksi dapat membuat guru dan siswa dapat melihat diri masing masing kembali dan memperbaiki untuk proses pembelajaran berikutnya yang lebih berkualitas. dengan adanya refleksi pembelajaran dapat lebih munuju ke arah sempurna karena sang guru dapat mengevaluasi penyajian materi dan metode pembelajaran yang digunakan.

    Andre Torar (19507102)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJIAN Tengah Semester PBuPB

UJIAN AKHIR PROGRAM SEMESTER

SILABUS MK EVOLUSI