RUANG DISKUSI FILSAFAT SAINS

Komentar

  1. Terimakasih atas kesempatanya.
    Saya : Ilham Butar-butar
    Nim : 19507035
    Prodi: Pend.Biologi B
    Mk : Filsafat Sains
    Saya ingin bertanya kepada kelompok tiga (3) dengan materi yang berjudul SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI BERBAGAI ZAMAN".
    George J. mouly menjelaskan pada tahap animisme, manusia menjelaskan gejala yang ditemuinya dalam kehidupan sebagai perbuatan dewa-dewi, hantu dan berbagai makhluk halus. Pada tahap inilah pola pikir mitosentris masih sangat kental mewarnai pemikiran bangsa Yunani sebelum berubah menjadi logosentris.
    Pertanyaan saya: Apa itu pola pikir Mitosentris dan Logosentris, dan apa yang membedan pola pikir kedua ini.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas kesempatannya, saya
    Nama : Jessica Tangdilian
    NIM : 19 507 036
    Pada materi yang dibawakan, karya plato yang pealing terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan ideal.
    Yang menjadi pertanyaan saya adalah, bisakah dijelaskan maksud dari menguraikan pandangannya pada keadaan ideal.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab pertanyaan dari ilham
    Pola pikir mitosentris adalah pola pikiran masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi.Sedangkan pola pikir logosentris adalah pola pikir yang identik dengan suatu kebenaran.Yang membedakan antara keduanya adalah pada pola pikir
    Terima Kasih

    BalasHapus
  4. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Jesicca
    Maksud dari menguraikan pandangannya pada keadaan ideal menurut karya plato adalah Plato menjabarkan sebuah gambaran mengenai struktur pemerintahan yang ideal untuk masyarakat. Ia percaya bahwa masyarakat harus dipimpin oleh orang-orang adil yang dipilih berdasarkan kemampuan mereka memahami kebenaran dari berbagai elemen.Plato menganut paham bahwa konsep, seperti keadilan, pertama kali hadir dalam bentuk elemen yang harus dikembangkan berdasarkan keadaan-keadaan tertentu, yang saling melengkapi. Baginya, moralitas maupun kehidupan baik, yang direncanakan oleh negara, adalah pantulan dari elemen-elemen yang ideal.
    Terima Kasih

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas kesempatan
    Saya Theresa Runtunuwu (19507047) ingin mengajukan pertanyaan kepada kelompok 3.
    Dalam materi yang dibahas oleh kelompok tadi disampaikan bahwa pada abad ke 6 SM di Yunani lahirlah filsafat yang dikenal dengan the greek miracle.
    Pertanyaan saya, apa itu greek miracle?
    Mohon penjelasannya.
    Terima kasih

    BalasHapus
  6. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Theresa
    Greek miracle itu adalah suatu peristiwa yang dijadikan sebagai landasan peradaban dunia karena orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
    Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia
    Terima Kasih

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas kesempatan, Saya Stefany Shelomita Manusama
    NIM :19507044
    Dalam makalah kelompok menjelaskan Aristoteles,
    memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Yang menjadi pertanyaan saya, jelaskan kontribusi Aristoteles di bidang-bidang tersebut. Terimakasih 🙏

    BalasHapus
  8. Terima kasih atas waktunya, Saya Lamderita Manalu
    NIM : 19507045
    Kelas : B
    Prodi : Pend.Biologi

    Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. Sumber lain telah memberitakan penemuan Memristor.
    Pertanyaan saya adalah apa itu memristor? dan bagaimana memristor bekerja?
    Terima kasih

    BalasHapus
  9. Diharapkan semua mahasiswa yang mengontrak MK ini ikut aktif berdiskusi... akan selalu kami pantau... terimma kasih

    BalasHapus
  10. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Stefany
    Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakannya sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.
    Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
    Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarkhi. Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
    Terima Kasih

    BalasHapus
  11. Saya Novita Slamet
    NIM : 19 507 042.
    Di makalah kelompok kalian di sebutkan bahwa, pengetahuan di mulai dari peradaban Yunani. Yang menjadi pertanyaan saya adalah mengapa semua ilmu perkembangan di mulai dari peradaban Yunani? Mengapa tidak berasal dari peradaban Renaisans atau peradaban yang lainnya? Apakah hal atau kegiatan dan aktivitas orang pada peradaban Yunani sehingga mereka di anggap sebagai orang-orang yang memulai sebuah perkembangan ilmu pengetahuan? Karena dari dahulu saya selalu bertanya-tanya dan ingin tahu tentang hal yang demikian. Terima kasih.

    BalasHapus
  12. Trimakasih atas kesempatan
    Nama:Christina Sengkey
    NIM:19507038
    saya ingin bertanya kepada kelompok dalam periode kontemporer(masa sekarang) fisika menempati kedudukan paling tinggi yang dibicarakan oleh para filsuf,tolong jelaskan mengapa?
    Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Novita Slamet
      NIM : 19507042
      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Christina Sengkey. Menurut pendapat saya, Fisika menempati kedudukan paling tinggi dalam periode kontemporer karena para filsuf berpendapat bahwa fisika paling mendominasi semua objek kajian yang di tinjau dari segi fisik, biologis, dll semua memerlukan pengukuran subjek maupun objek dari bidang fisika. Sebenarnya bukan hanya fisika saja, melainkan dari semua ilmu juga saling unggul dalam bidangnya masing-masing, seperti matematika, biologi, kimia dll yang saling berkaitan satu sama lain membentuk perkembangan teknologi ilmu-ilmu yang lebih luas lagi.
      Terima kasih.

      Hapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Terimakasih atas kesempatan,, Nama : Gita P. Ginting
    NIM : 19507033
    Disini saya ingin bertanya,,,
    Di zaman renaisans,,pada semangat humanisme mengapa kristen semakin di tinggalkan???
    Terimakasih

    BalasHapus

  15. Terimakasih atas kesempatannya
    Nama:Cintia Anjelina br Sembiring
    Nim : 19507046
    Dimakalah kelompok 3 ada di jelaskan ciri utama renaisans. Salah satu dari ciri utama dari renaisans yaitu sekulerisme, saya ingin bertanya pengertian dan contoh dari sekulerisme tersebut?

    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  16. Saya akan menjawab pertanyaan dari Cintia Sekulerisme adalah paham yang menganut tentang ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasa berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan dalam urusan politik,negara atau institusi publik lainnya.
    Contohnya
    1.Pelarangan penggunaan jilbab pada sektor kerja swasta.
    Pergaulan bebas yang sudah diangga lazim di kalangan pergaulan remaja.
    2.Undang-undang yang tidak memihak pada agama.
    3.Penggunaan sistem ekonomi kapitalis sebagai roda penggerak perekonomian negara.
    4.Tidak mencampuri urusan organisasi dengan urusan agama
    5.Negara memperbolehkan pernikahan berbeda agama.
    Tidak mencampuradukkan masalah perdagangan dengan urusan agama.

    BalasHapus
  17. Selamat malam
    Nama Aslin Matta(19507029)
    Saya ingin bertanya jelaskan secara singkat sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman reinanz dan modern trimakasih.

    BalasHapus
  18. Terimakasih atas kesempatannya
    Nama: Roisma tandirara
    Nim: 19507050

    Disini saya mau bertanya, kan dimakalah mengatakan Dalam setiap periode sejarah perkembangan ilmu pengetahun memiliki ciri khas dan karakteristik tertentu,
    Pertanyaannya bolekah di sebutkan apa ciri khas dan karakteristik tertentu dari perkembangan ilmu pengetahuan?

    BalasHapus
  19. Terima kasih atas kesempatannya.
    Nama : Winda Pobela
    Nim : 19507031

    Saya ingin bertanya, pertama pada pembahasan ke-2 di jelaskan bahwa setiap peroide sejarah perkembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri masing" nah apakah ciri itu dalam kehidupan kita, pertanyaan kedua bagaimanakah sistem perekonomian pada masa pemerintahan yunani kuno ?
    Terima kasih

    BalasHapus
  20. Baiklah,saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Aslin
    zaman renaisans, dan zaman modern. Bisa dikatakan abad pertengahan berakhir tatkala datangnya zaman renaisans. Sebagian orang menganggap bahwa zaman modern hanyalah perluasan dari zaman renaisans. Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme, individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan karena semangat humanisme.

    Tokoh penemu di bidang sains pada masa renaisans (abad 15-16 M): Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M). Copernicus menemukan teori heliosentrisme, yaitu matahari adalah pusat jagad raya, bukan bumi sebagaimana teori geosentrisme yang dikemukakan oleh Ptolomeus (127-151). Menurutnya, bumi memiliki dua macam gerak, yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan gerak tahunan mengelilingi matahari. Teori ini melahirkan revolusi pemikiran tentang alam semesta, terutama astronomi. Kepler adalah ahli astronomi Jerman yang terpengaruh ajaran Copernicus. Dialah yang menemukan bahwa orbit planet berbentuk elips; bahwa planet bergerak cepat bila berada di dekat matahari dan lambat bila jauh darinya. Galileo adalah ahli astronomi Italia yang melakukan pengamatan teleskopik dan mengukuhkan gagasan Copernicus bahwa tata surya berpusat pada matahari. Inkuisi takut akan penemuannya dan memaksanya meninggalkan studi astronominya. Dia juga berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru, gerak, dan percepatan. Dialah penemu planet Jupiter yang dikelilingi oleh empat buah bulan.

    Selanjutnya tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern (abad 17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph Black (1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Newton adalah penemu teori gravitasi, perhitungan calculus, dan optika yang mendasari ilmu alam. Pada masa Newton, ilmu yang berkembang adalah matematika, fisika, dan astronomi. Pada periode selanjutnya ilmu kimia menjadi kajian yang amat menarik. Black adalah pelopor dalam pemeriksaan kualitatif dan penemu gas CO2. Prestley menemukan sembilan macam hawa No dan oksigen yang antara lain dapat dihasilkan oleh tanaman. Lavoiser adalah peletak dasar ilmu kimia sebagaimana kita kenal sekarang. J.J. Thompson menemukan elektron. Dengan penemuannya ini, maka runtuhlah anggapan bahwa atom adalah bahan terkecil dan mulailah ilmu baru dalam kerangka kimia-fisika yaitu fisika nuklir. Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi.

    BalasHapus
  21. Baiklah,saya akan menjawab pertanyaan dari Winda tentang perekonomian pada masa pemerintahan yunani kuno
    Salah satu tulang punggung bagi perekonomian Yunani adalah laut dan pelayaran. Banyak orang Yunani yang bekerja dengan mengandalkan pelayaran.
    Sejumlah orang Yunani menjadi nelayan dan menjual sebagian hasil tangkapannya di pasar. Beberapa lainnya adalah pedagang yang menjual barang dagangannya ke negeri-negeri yang jauh melalui laut.
    Ada pula orang Yunani yang menjadi tentara bagi negara kotanya, mereka menaklukan kota lainnya dan memaksa kota taklukannya memberi upeti. Banyak juga pelaut Yunani yang bekerja sebagai tentara bayaran, menyewakan tenaga dan kapal mereka untuk bertempur bagi negara lain seperti Mesir atau Persia.
    Yang terakhir, ada orang Yunani yang menjadi perompak, yang menyerang kapal atau pemukiman dan menjarah barang-barang berharga.
    Pada kenyataannya, pengelompokkan pekerjaan tersebut tidaklah tetap, sehingga ada orang yang terkadang menjadi nelayan, terkadang menjadi peromak, dan terkadang menjadi tentara bayaran.
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas jawabannya dan saya pikir saya puas dengan jawabannya

      Hapus
  22. Terima kasih atas kesempatannya
    Nama: Vianney Indah Rorimpandey
    Nim : 19 507 034

    Saya ingin bertanya,didalam pembahasan ke-2 dijelaskan bahwa dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan dalam berbagai literature yang ada.Yang menjadi pertanyaan saya,apa yang menjadi perbedaan pada literature dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan?
    Terima kasih

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Nama : Brigita J. Kaligis
    Nim : 19507032
    Prodi : pendidikan biologi
    MK : filsafat sains
    Semester 2
    HADIR

    BalasHapus
  26. Nama : Stefany Shelomita Manusama
    NIM : 19 507 044
    Kelas : B
    Prodi : Pendidikan Biologi
    MK : Filsafat Sains
    Semester : 2
    HADIR

    BalasHapus
  27. Nama : Vianney Indah Rorimpandey
    NIM : 19507034
    Prodi/kelas : Pendidikan Biologi / B
    Mk: Filsafat Sains
    Semester : 2
    HADIR

    BalasHapus
  28. Absen Kelas Pendidikan B
    Semester II (Dua) 23 Maret 2020

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Nama : Ilham Saputra Butar-butar
      NIM : 19507035
      Prodi/kelas : Pendidikan Biologi / B
      Mk : Filsafat Sains
      Semester : II (Dua)
      HADIR

      Hapus
    3. Nama : Aprilia Tilaar
      Nim :19507028
      Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi/B
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    4. Nama : Jessica Tangdilian
      NIM : 19 507 036
      PRODI : Pendidikan Biologi /B
      MK : Filsafat Sains
      HADIR

      Hapus
    5. Nama : Vianney Indah Rorimpandey
      NIM : 19507034
      Prodi/kelas:Pendidikan Biologi / B
      Mk: Filsafat Sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    6. Nama : Novita Slamet
      NIM : 19507042
      Prodi/kelas : Pendidikan Biologi / B
      Mk: Filsafat Sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    7. Nama : Brigita J. Kaligis
      Nim : 19507032
      Prodi : pendidikan biologi
      Kelas : B
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    8. Nama : Winda Pobela
      Nim : 19507031
      Prodi : Pend. Biologi
      Semester : 2
      Mk : Filsafat sains
      Ket : Hadir

      Hapus
    9. Nama: Trifena Patricia Sumual
      Nim: 19507037
      Prodi/Kelas: Pendidikan Biologi / B
      Semester: 2
      HADIR

      Hapus
    10. Nama : Cintia Anjelina Br Sembiring
      NIM : 19507046
      Prodi/kelas:Pendidikan Biologi / B
      Mk: Filsafat Sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    11. Nama: Chealsie Runtuwene
      NIM: 19507026
      Ket: Hadir

      Hapus
    12. Nama:Christina Sengkey
      Nim:19507038
      Mk:;Filsafat Sains

      Hapus
    13. Nama : Lamderita Manalu
      NIM : 19507045
      Kelas : B
      Prodi : Pendidikan BIologi
      MK : Filsafat Sains
      Semester : 2
      Ket : HADIR

      Hapus
    14. Nama:Gita P. Ginting
      NIM:19507033
      Prodi/kelas:Pendidikan Biologi/B
      MK:Filsafat sains
      Semester:ll(dua)
      HADIR

      Hapus
    15. Nama : Delvina C T Kairupan
      NIM : 19507049
      Prodi/kelas:Pendidikan Biologi / B
      Mk: Filsafat Sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    16. Nama: Theresa Runtunuwu
      NIM: 19507047
      Prodi/kelas: Pendidikan Biologi/B
      MK: Filsafat sains
      Semester: ll(dua)
      HADIR

      Hapus
    17. Nama : Apriska Pesik
      Nim : 19507030
      Kelas : B
      Prodi : pendidikan biologi
      Mk: Filsafat sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    18. Nama : Stefany Shelomita Manusama
      NIM : 19 507 044
      Kelas : B
      Prodi : Pendidikan Biologi
      MK : Filsafat Sains
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    19. Nama:Aslin Matta
      Nim:19507029
      Kelas:B
      Prodi:pend.biologi
      MK:Filsafat sains
      Sem:2
      Ket:Hadir

      Hapus
    20. Nama: Roisma tandirara
      Nim: 19507050
      Prodi: Pendidikan Biologi
      Kelas: B
      Mk: Filsafat sains
      Semester: 2
      HADIR

      Hapus
    21. Nama : Tesalonika Fraim
      Nim : 19507048
      Prodi : pendidikan biologi
      Kelas : B 
      Semester : 2
      HADIR

      Hapus
    22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  31. NAMA :SISILIA ELEN ALUMAN
    NIM :19507103
    PRODI/KELAS :PENDIDIKAN BIOLOGI/B
    MATA KULIAH :FILSAFAT SAINS
    SEMESTER :2
    KETERANGAN :HADIR

    BalasHapus
  32. Kenapa banyak komentar dari peserta seminar dihapus kembali oleh yang bersangkutan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf sebelumnya Mner. Pesan yang kami hapus itu merupakan Absensi yang salah dalam penulisan dan supaya lebih rapi kami membuat absensi seperti yang diatas Mner.
      Terimakasih sebelumnya mner.

      Hapus
  33. FILSAFAT SAINS
    SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DARI BERBAGAI ZAMAN
    (LANJUTAN)

    DISUSUN OLEH
    JESSICA TANGDILIAN
    NIM : 19 507 036
    TESALONIKA E.

    BAB I
    PENDAHULUAN
    Latar Belakang
    Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap hitungan waktu yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sejarah dan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan.Istilah sejarah mungkin sudah sangat dekat dengan telinga kita. Hal inidisebabkan karena sejak duduk dibangku sekolah dasar kita sudah diperkenalkan dengan sejarah. Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Menurut sejarawan Baverley Southgate (1996), pengertian sejarah dapat didefinisikan sebagai “studi tentang peristiwa di masa lampau”. Dengan demikian, sejarah merupakan peristiwa faktual di masa lampau, bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate merupakan pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley menghendaki pemahaman obyektif terhadap fakta-fakta historis.
    Begitu juga dalam hal ilmu. Ilmu memiliki sejarah perkembangan yang sangat panjang. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu (2001:63), “perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang  ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif”.
    Pada makalah ini kami akan membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman Pra Yunani Kuno sampai dengan zaman kontemporer.

    1.2 Rumusan Masalah
    Bagaimana perkembangan ilmu dalam pra yunani kuno?
    Bagaimana perekembangan ilmu pada yunani kuno ?
    Bagaimana perekembangan ilmu pada zaman pertengahan ?
    Bagaimana perekembangan ilmu pada zaman renaissance ?
    Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman modern?
    Bagaimana kemajuan ilmu pada zaman kontemporer ?

    1.3 Tujuan
    Mengetahui perkembangan ilmu pada masa pra yunani kuno
    Mengetahui perekembangan ilmu pada masa yunani kuno
    Mengetahui perekembangan ilmu pada zaman pertengahan
    Mengetahui perekembangan ilmu pada zaman renaissance
    Mengetahui perekembangan ilmu pada zaman modern
    Mengetahui kemajuan ilmu pada zaman kontemporer

    BalasHapus
  34. BAB II
    PEMBAHASAN
    2.1 Zaman Pra Yunani Kuno
    Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase. Pertama, zaman Batu Tua yang berlangsung 4 juta tahun SM (Sebelum Masehi) sampai 20.000/10.000 SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu    dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error” (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi “know how“.
    Kedua, zaman Batu Muda yang berlangsung 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai abad 20 SM. Dalam zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan. Kemampuan itu berupa kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan symbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, perdagangan, dan hukum. Ketiga, zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai dengan abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai bahan peralatan  sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.
    Pada zaman Batu Tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Dengan berjalannya waktu, pada zaman Batu Muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip), segitiga dengan unit 3,4,5 (segitiga siku-siku), nilai logam sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac (Salam, 2004: 30-34).
    Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).

    2.2 Zaman Yunani Kuno
    Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M
    Zaman ini menggunakan sikap “an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)”, dan  tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap “receptive attitude mind (sikap menerima segitu saja)”. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (Zaman Hellenisme) di bawah pimpinan  Iskandar Agung (356 – 323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles. Pada pada abad pertama sampai abad ke-2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan di bidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah yang kedua berpusat di Alexandria, yang fokus pada bidang empiris.Setelah Alexandria dikuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstak, pada abad ke-4 dan ke-5 M ilmu pengetahuan benar-benar beku.

    Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan-ilmuwan terkemuka. yaitu:
    a. Thales (624-545 SM) dari Miletos, Yunani (sekarang bagian dari Turki) adalah filsuf pertama sebelum masa Sokrates. Menurutnya, zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
    b. Pythagoras (582 SM – 496 SM) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku- siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).

    BalasHapus
  35. c. Socrates (470 SM – 399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. . Ia tidak meninggalkan tulisan sebagai karyanya. Tetapi pemikiranya dikenal melalui tulisan yang dibuat oleh muridnya, yaitu Plato. Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya. Sedangkan Sokrates sendiri mempunyai metode sendiri yang dikenal dengan “Maieutike Tekhne” yang merupakan metode dialetika untuk melahirkan kebenaran. Socrates percaya akan gagasan mengenai gaya tunggal dan transenden yang ada di balik pergerakan alam ini. Dengan demikian, Socrates memiliki pandangan yang bertentangan dengan kepercayaan umum masyarakat Yunani saat itu. Socrates memiliki metode penyelidikan yang dikenal dengan metode elenchos yang banyak digunakan untuk menguji konsep moral yang pokok, karena itu socrates dikenal sebagai bapak sumber etika atau filsafat moral atau filsafat secara umum.
    d. Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.  Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
    e. Plato (427 SM – 347 SM) ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai “kebajikan” dan “kebenaran”.  Konsep yang dikembangkan oleh Plato ini bertitik belakang dari perdebatan dari konsep yang diusung oleh Parminedes yang menganggap sesuatu realitas itu berasal dari satu hal (The One) yang tetap, dan konsep yang dikemukakan oleh Heraklios yang bertitik tolak dari hal yang banyak (The Many) yang selalu berubah.

    BalasHapus
  36. 2.2 Zaman Pertengahan
    Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai “Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama)”. Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
    Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
    Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat).
    Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles.Menurut Salam (2004), pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:
    1) Roger Bacon (1214 M – 1294 M), juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme
    2) Thomas Aquinas (1225 M –1274 M) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen.
    3) Gerard van Cremona (1114 M –1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo
    4)  Giovanni Boccaccio (1313 M – 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan.

    Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu.

    2.3 Zaman Renaissance
    Zaman ini berlangsung dari abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini juga disebut dengan peralihan dan kebangkitan ketika kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi kebudayaan yang modern, dan pemikiran yang terbebas dari dogma-dogma agama. Hal ini ditandai dengan lahirnya penemuan-penemuan baru.
    Pada masa kebangkitan ini, mulai bermunculan ilmuwan-ilmuwan baru. Mereka telah menemukan teori atau konsep baru yang menjadi sejarah dalam perkembangan ilmu.

    BalasHapus
  37. 2.4 Perkembangan  Pada Zaman Modern
    Pada zaman modern dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak keseluruan filsafat modern itu mengambil warna filsafat sufisme yunani, sedikit pengecualian pada kant. Paham-paham yang muncul dalam garis besarnya adalah rasionalisme, idealisme, dan empirisme. Dan paham yang merupakan pecahan dari aliran itu. Paham rasionalisme mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji pengetahuan. Ada tiga toko penting pendukung rasionalisme ini, yaitu Descarte, Spinoza, dan Leibniz.
    Sedangkan paham idealisme mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah jiwa, spirit. Ide ini merupakan ide plato yang memberikan jalan untuk mempelajari faham idealisme zaman modern. Para pengikut aliran ini pada umumnya , sumber filsafatnya mengikuti filsafat kritismenya Immanuel kant. Fitche (1770-1831) yang di juluki sebgai penganut idealisme subjek merupakan murid kant. Sedang scelling, filsafatnya dikenal dengan filsafat idealisme objektif. Kedua idealisme ini lalu disentesiskan dalam filsafat idealisme mutlaknya Hagel (1770-1831).[16]
    Pada paham empirisme dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita selain di dahului oleh pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham rasionalisme. Mereka menentang pendapat para penganut rasionalisme yang berdasarkan atas kepatian-kepastian yang bersifat a priori. Pelopor aliran ini adalah Francis Bacon, kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes, John Lock, dan David Hume.

    2.5 Zaman Kontemporer
    Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
    Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video).
    BAB III
    PENUTUP
    A. Kesimpulan
    1.    Periode Yunani kuno merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitrosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi.
    2. Renaissance merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan g mengandung arti bagi perkembangan ilmu.
    3. Dan zaman modern merupakan zaman ilmu yang sudah sangat berkembang pesat.
    4.      zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat ini sekarang.

    B. Saran
    Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar menjadikan motivasi bagi penulis untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.Dan juga saran dari kami ada baiknnnya kita mengenal atau mengetahui sejarah perkembangan ilmu yang ada dari zaman ke zaman.

    BalasHapus
  38. Selamat pagi, terima kasih untuk hasil diskusi yang telah disampaikan.
    Saya Theresa Runtunuwu (19507047) ingin bertanya kepada kelompok.
    Mengapa pada masa kegelapan atau zaman pertengahan ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang?
    Mohon penjelasannya.

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Theresa, ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang karena saat itu Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru ada pada milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age). Sehingga itulah yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak berkembang dieropa

      Hapus
  39. Terima kasih atas kesempatan
    Saya Aprilia Tilaar (19507028)
    Ingin bertanya
    Pada zaman kontemporer Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Yang menjadi pertanyaan saja apa saja teknologi dan spesialisasi ilmu yang ada pada zaman kontemporer?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari april
      Teknologi yang pada zaman kontemporerteknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video).

      Hapus
  40. Terimakasih atas kesempatannya
    Nama saya Cintia Anjelina br Sembiring
    (19507046)
    Dimakalah kelompok dijelaskan
    Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
    Yang jadi pertanyaan saya adalah apa yang dimaksud dengan berpikir deduktif (deductive reasoning) dan berpikir induktif (inductive thinking)? Apakah ada perbedaan dari cara berpikir tersebut jika ada mohon di jelaskan .
    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari cintia pengertian dan perbedaan berfikir deduktif dan induktif

      Berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme 

      Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat umum.

      Jadi dapat kami simpulkan bahwa perbedaan dari berfikir deduktif dan induktif adalah. Berfikir deduktif yaitu menarik kesimpulan dari yang umum ke khusus sedangkan induktif dari yang khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum.

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
  41. Terimakasih atas kesempatannya,
    Saya Gita P. Ginting
    Nim:19507033
    Disini saya ingin bertanya,pada Yunani kuno,Banyak ilmuwan yang mengemukakan pendapatnya,salah satunya adalah Thales yang berpendapat bahwa "zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air",,,Pertanyaanya apa alasan Thales Berpendapat bahwa zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air?

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari gita, mengapa Thales mengatakan bahwa air adalah dasar dari segala materi.

      Filosof alam pertama yang mengkakji tentang asal usul alam adalah Thales (624-546 SM). Ia digelari Bapak Filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat dan mempertanyakan. “Apa sebenarnya asal usul alam semesta ini?” Pertanyaan ini sangat mendasar, terlepas apapun jawabannya dengan pendekatan rasional, bukan dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air adalah unsur penting bagi setiap makhluk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas, seperti uap dan benda padat, seperti es, dan bumi ini juga berada diatas air.

      Jadi dapat kami simpulkan bahwa, mengapa Thales mengatakan bahwa air adalah dasar dari segala materi karena air sangat diperlukan oleh makhluk hidup dan sebagian besar alam semesta adalah air.

      Apakah bisa diterima jawabannya?

      Hapus
    2. Jawabannya bisa diterima,,terimakasih🙏

      Hapus
  42. Terimakasih atas kesempatan 🙏
    Nama : Stefany Shelomita Manusama
    NIM : 19507044
    Saya ingin bertanya, kelompok telah memberikan paparan materi lewat makalah bahwa dalam perkembangan pada zaman modern ada tiga toko penting pendukung rasionalisme, yaitu Descarte, Spinoza, dan Leibniz. Yang menjadi pertanyaan saya, apa pemikiran atau pendapat mereka tentang rasionalisme sehingga mereka di katakan sebagai tiga tokoh penting pendukung rasionalisme?
    Terimakasih 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari stefany, mengapa tiga tokoh penting diatas disebut sebagai tokoh pendukung rasionalisme karena ketiga tokoh diatas mengajarkan dan mempertahankan bahwa akal itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji pengetahuan. Oleh sebab itu, ketiga tokoh diatas dikatakan sebagai pendukung rasionalisme

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
  43. Terima kasih atas waktunya,
    Nama : Lamderita Manalu
    NIM : 19507045
    Saya ingin bertanya apakah perbedaan ciri/karakteristik atau pemikiran pada zaman pra Yunani kuno dan zaman Yunani kuno?
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Lamderita
      Zaman Pra Yunani Kuno
      Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase. Pertama, zaman Batu Tua yang berlangsung 4 juta tahun SM (Sebelum Masehi) sampai 20.000/10.000 SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu    dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error” (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi “know how“.
      Kedua, zaman Batu Muda yang berlangsung 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai abad 20 SM. Dalam zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan. Kemampuan itu berupa kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan symbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan berhitung.
      Pada zaman Batu Tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.

      Sedangkan

      Zaman Yunani Kuno
      Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap “an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)”, dan  tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap “receptive attitude mind (sikap menerima segitu saja)”. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.

      Jadi, dapat kami simpulkan bahwa perbedaan dari zaman pra yunani kuno dan zaman yunani kuno adalah dari penggunaan alat-alat pada zaman pra yunani kuno dan cara berfikir pada zaman yunani kuno.

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
    2. Baik, terima kasih atas jawabannya.

      Hapus
  44. Terimakasih atas kesempatan
    Nama: Sisilia Elen Aluman
    Nim:19507103
    Saya ingin bertanya pada zaman pertengahan yang menjadi pertanyaan saya mengapa di zaman tersebut dikatakan bahwa aktivitas ilmiah yang di lakukan para ilmuwan berkaitan ataupun berdasar pada agama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari sisilia, mengapa zaman pertengahan aktivitas ilmiah yang dilakukan para ilmuwan berkaitan dengan agama, karena Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan.

      Jadi, dapat kami simpulkan bahwa pada zaman pertengahan ini para ilmuwan hampir semua berasal dari para teolog, sehingga aktivitas yang mereka lakukan akan mendasar kepada agama.

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
    2. Baik terimakasih atas jawabannya

      Hapus
  45. Trimakasih atas kesempatan sya ingin bertanya,pada zaman pertengahan Thomas Aquines membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran gereja Kristen,Tolong jelaskansecara detail,trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Christina
      Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak terbatas” (ipsum esse subsistens). Allah adalah “dzat yang tertinggi”, yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya.
      Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja.

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
  46. Nama : Vianney Indah Rorimpandey
    Nim : 19507034
    Prodi/kelas: Pendidikan Biologi/B

    Saya ingin bertanya,apa saja yang menjadi penemuan-penemuan baru dari Zaman Renaissance? Mohon penjelasannya
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Vianney, pada zaman renaissance yang berkembang adalah teori dan konsep dari para ilmuwan yang berpengaruh sampai saat ini. Seperti
      Niklas Koppernigk atau Nicolaus Copernicus (1473 M – 1543 M) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkebangsaan Polandia. Ia mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari). Teorinya tentang matahari sebagai pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah).
      Dan Andreas Vesalius (1514 M – 1564 M), ia adalah ahli anatomi.

      Hapus
    2. Baik,Terima kasih atas jawabannya🙏

      Hapus
  47. Nama:Aslin Matta
    Nim:19507029
    Terimakasih atas kesempatan saya akan bertanya
    Coba jelaskan secara spesifik perbedaan perkembangan ilmu pada zaman pertengahan dan zaman modern?dan apa yang menjadi karakteristik dari kedua zaman tersebut?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari aslin perbedaan perkembangan ilmu pada zaman pertengahan dan zaman modern.
      Seperti yang kita ketahui bahwa pada zaman pertengahan ilmuwan yang berpengaruh adalah para teolog sehingga pemikiran-pemikiran para ahli berdasarkan pada agama. Sedangkan pada zaman modern perkembangan ilmu terjadi dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah.

      Apakah jawabannya bisa diterima?

      Hapus
  48. Terima kasih atas kesempatan, saya Chealsie Runtuwene
    NIM: 19507026
    Saya ingin bertanya apa yang mendasari atau menyebabkan pada zaman pertengahan para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari chealsie mengapa pada zaman pertengahan para ilmuwan yang ada hampir semua adalah para teolog. Zaman pertengahan disebut juga sebagai zaman kegelapan, sehingga pada saat itu yaitu pemikiran filsafat pada abad pertengahan didominasi oleh agama, pemecahan segala macam persoalan sehari-hari selalu didasarkan atas aturan-aturan agama, dalam hal ini gereja yang diberikan wewenang khusus, sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.

      Hapus
    2. Baik, terima kasih atas jawabannya 🙏

      Hapus
  49. ABSEN KELAS PENDIDIKAN BIOLOGI B
    SENIN,30 MARET 2020

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Aprilia Tilaar
      Nim : 19507028
      Hadir

      Hapus
    2. Nama : JESSICA TANGDILIAN
      NIM : 19 507 036
      HADIR

      Hapus
    3. Nama : Lamderita Manalu
      NIM : 19 507 045
      Ket : Hadir

      Hapus
    4. Nama:Aslin Matta
      Nim:19 507 029
      Ket:Hadir

      Hapus
    5. Nama : Ilham Saputra Butar-butar
      Nim : 19507035

      HADIR

      Hapus
    6. Nama : Vianney Indah Rorimpandey
      Nim : 19507034

      Ket : HADIR

      Hapus
    7. Nama: Chealsie Runtuwene
      NIM: 19507026
      Ket: Hadir

      Hapus
    8. Nama : Theresa Runtunuwu
      NIM : 19507047
      Ket : Hadir

      Hapus
    9. Nama : Stefany Shelomita Manusama
      NIM : 19507044
      Ket : Hadir

      Hapus
    10. Nama : Winda Pobela
      Nim : 19507031
      Ket : Hadir

      Hapus
    11. Nama:Gita P.Ginting
      Nim:19507033
      Hadir

      Hapus
    12. Cintia Anjelina br sembiring
      Nim : 19507046
      Hadir

      Hapus
    13. Nama: Roisma Tandirara
      Nim: 19507050
      HADIR

      Hapus
    14. Nama : Apriska Pesik
      Nim : 19507030
      Hadir

      Hapus
  50. NAMA :SISILIA ELEN ALUMAN
    NIM : 19507103
    KET :HADIR

    BalasHapus
  51. NAMA :Delvina C T Kairupan
    NIM : 19507049
    KET :HADIR

    BalasHapus
  52. NAMA : Novita Slamet
    NIM : 19 507 042
    KET : HADIR

    BalasHapus
  53. NAMA: Trifena Patricia Sumual
    NIM: 19507037
    KET: HADIR

    BalasHapus
  54. Nama:Christina Sengkey
    Nim :19507038
    Hadir

    BalasHapus
  55. FILSAFAT SAINS
    SUMBER PENGETAHUAN, PENALARAN, LOGIKA SERTA KEBENARAN

    Disusun oleh :
    Aslin Matta (19507029)
    Brigita J. Kaligis (19507032)

    BAB I
    PENDAHULUAN
    *Latar Belakang
    Manusia merupakan makhluk yang berfikir , merasa, mengindera: dan totalitas pengetahuannya berasal dari ketiga sumber tersebut, di samping wahyu yang merupakan komunikasi Sang Pencipta dengan makhluknya. Manusia memiliki sifat yang berbeda dari ciptaan lain, yaitu sifat ingin tahu tinggi sehingga rasa ingi tahu ini semakin hari semakin bertambah. Oleh sebab itu manusia dikatakan sebagai makhluk yang mengembangkan pengetahuannyasecara sungguh-sungguh.Binatng juga memiliki pengetahuan, namun pengetahuannya hanya trbatas untuk kelangsungan hidupnya.Sedangkan manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan hidupnya dan mengembangkan hal-hal baru. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dalam hidupnya tidak sekedar mengatasi kebutuhan hidupnya namun memiliki tujuan tertentu yang lebih tinggi dari itu.
    Pengetahun merupakan segala sesuatu yang diperoleh manusia melalui sebuah pengamatan. Saat seseorang mengamati suatu hal dan dia memperoleh sesuatu dari pengamatannya, maka bisa disebut orang tersebut memperoleh pengetahuan.
    *Rumusan Masalah
    Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah ini adalah:
    1.Jelaskan apa yang dimaksud penalaran?
    2.Jelaskan apa yang dimaksud logika?
    3.Jelaskan apa yang dimaksud sumber pengetahuan?
    4.Jelaskan apa yang dimaksud kriteria kebenaran?
    *Tujuan Penulisan
    Tujuan penulisan makalh ini adalah untuk:
    1.Mengetahui apa yang dimaksud penalaran
    2.Mengetahui apa yang dimaksud logika
    3. Mengetahui apa yang dimaksud sumber pengetahuan
    4. Mengetahui apa yang dimaksud kriteria kebenaran

    BalasHapus
  56. BAB II
    PEMBAHASAN
    2.1 Penalaran
    Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia disebabkan dua hal utama yakni, pertama , manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran Yng melatarbelakangi informasi terdebut. Kedua, kemampuan manusia untuk berfikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar cara berpikir seperti itu disebut penalaran.
    Dua hal utama inilah yang memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuannya yakni bahasa yang bersifat komunikatif dan pikiran yang mampu menalar. Tidak semua pengetahuan berasal dari proses penalaran , sebab berpikirpun tidak semuanya berdasarkan penalaran .
    Bagian-bagian dari penalaran yakni:
    Hakekat Penalaran
    Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan, meskipun seperti yang dikatakan Pascal bahwa hatipun mempunyai logika tersendiri.Jadi penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran(pengetahuan).
    Berpikir
    Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi setiap orang itu berbeda-beda sehingga kegiatan proses berfikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun juga berbeda-beda. Oleh sebab itu, cara berpikir mempunyai kriteria kebenaran yang digunakan sebagai landasan untuk menemukan kebenaran.Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis kebenaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing .Penalaran sebagai suatu kegiatan berpikirmempunyai ciri-ciri:
    >Adanya suatu pola berpikir yang secara luas bias disebut logika. Artiya
    Setiap setiap penalaran merupakan proses berpikir yang logis menurut pola tertentu yang yang tidak akan menimbulkan kekacauan karena tidak konsistennya penggunaan pola bepikir.
    >Bersifat analitik dari proses berpikir. Penalaran merupakan kegiatan berpikir analitik yang menggunakan logika ilmiah yang merupakan kegiatan berpikir berdasarkan lankah-langkah tertentu. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya pola berpikir tertentu. Akan tetapi, tidak semua kegiatan berpikir menggunakan langkah-langkh tertentu dan bersifat logis dan analistis.
    3.Perasaan
    Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasaran
    Penalaran. .Contohnya intuisi yang merupakan suatu kegiatan berpikir yang
    non analitik(tidak mendasarkan diri pada suatu pola berpikir tertentu).
    4.Wahyu
    Wahyu diberikan Tuhan lewat malaikat-malaikat dan nabi-nabi-Nya ada
    yang percaya ada yang tidak. Dengan wahyu kita mendapatkan keyakinan
    meskipun kegiatan berpikirnya tidak menggunakan logika serta bersifat
    intuitif.
    Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dapat
    dapat ditinjau dari dari sumber yang memberikan pengetahuan tersebut.
    Penalaran, intuisi, , dan wahyu adalah sumber pengetahuan. Akan tetapi,
    Penalaran merupakan cara berpikir dengan pola tertentu disertai analisis.
    Sedangkan intuisi dan wahyu merupakan sumber pengetahuan implisit
    yang tidak didasarkan pada pola berpikir tertentu, hanya berdasarkan
    berdasarkan perasaan dan keyakinan.
    Logika
    Logika diturunkan dari kata “logie” bahasa Yunani, yang berhubungan dengan kata “logos” yang berate fikiran atau perkataan sebagai pernyataan fikiran itu. Secara etimologi, logika adalah bidang penyelidikan yang membahas fikiran, yang dinyatakan dalam bahasa.
    Menurut Anne, logika merupakan pengkajian berpikir shahih.Logika merupakan pertimbangan akal pikiran supaya berpikir secara lurus, tepat dan sistematis, yang kemudian dinyatakan lewat bahasa lisan atau tulisan.

    BalasHapus
  57. Secara luas dapat dikatakan bahwa logika adlah cabang filsafat yang membicarakan prinsip-prinsip dan norma-norma penyimpulan yang sah.
    Logika dibagi dalam dua cabang pokok yakni:
    >Logika Deduktif
    Logika deduktif merupakqn logika penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umummenjadi khusus yang bersifat individual. Penarikan kesimpulan secara deduktif, menggunakan pola berpikir silogismus yang disusun oleh dua pernyataan dan satu kesimpulan. Dalam silogisme dibedakan adanya dua premis, yaitu premis mayor dan premis minorserta adanya kesimpulan yang merupakan pengetahuan yang didapat dari kedua premis tersebut.
    Contoh: semua manusia bernafas(premis mayor)
    Budi adalah seorang manusia(premis minor)
    Jadi Budi bernafas(kesimpulan)
    Penarikan kesimpulan di atas merupakan penarikan yang sah menurut logika deduktif.Akan tetapi, kesimpulan tidak selalu benar walaupun premisnya benar, sehingga penarikannya tidak sah. Ketepatan kesimpulan tergantung tiga hal yakni , kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor,dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Apabila ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka penarikan kesimpulan dapat dikatakan tidak sah.
    >Logika Induktif
    Penarikan kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum dari kasus yang bersifat individual.
    Prinsip-prinsip dasar dalam logika
    Aristoteles merumuskan tiga buah prinsip atau hokum dalam logika, yaitu:
    Prinsip identitas
    Prinsip kontradiksi
    Prinsip penyisihan jalan tengah.
    Sumber Pengetahuan
    Pengetahuan merupakan kegiatan akal yang mengolah hasil tangkapan yang tidak jelas yang timbul dari indera kita, ingatan atau angan-angan kita Ada beberapa sumber untuk mendapatkan pengetahuan, antara lain:
    Akal atau rasio
    Aliran pemikiran yang yang menekankan pentingnya peran akal atau ide disebut rasiolisme. Kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya.



    >Pengalaman
    Aliran pemikiran yang menekankan pengalaman sebagai sumber
    Pengetahuan disebut empirisme.Kaum empiris berpendapat
    bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapat dari penalaran rasional
    yang abstrak namun lewat pengalman yang konkret.
    Intuisi
    Intuisi
    Intuisi merupakan pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak dapat diramalkan.
    Wahyu
    Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat transedental seperti latar belakng penciptaan manusia dan hari kemudian di akhirat nanti.

    BalasHapus
  58. Kriteria Kebenaran
    1.Pengertian Kebenaran
    Kebenaran adalah persesuaian antarapengetahuan dan obyeknya. Kebenaran menurut setiap individu relative berbeda-beda, sehingga setiap jenis pengetahuan mempunyai kriteria kebenaran yang tidak sama. Hal ini disebabkan oleh watak pengetahuan yang berbeda.
    2.Jenis-jenis kebenaran
    Ada tiga jenis kebenaran yakni:
    Kebenaran epistomologis
    Kebenaran epistomologis disebut juga kebenaran logis.Kebenaran epistomologis merupakan kebenaran yang berhubungan dengan pengetahuan manusia.
    Kebenaran Ontologis
    Kebenaran ontologis berkaitan dengan sifat dasar atau kodrat dari obyek. Kebenaran ontologis merupakan kebenaran sebagai sifat dasar yng melekat pada hakikat segala sesuatu yang ada.



    Kebenaran semantik
    Kebenaran semantic merupakan kebenaran yangterdapat dan melekat dengan tutur dan bahasa. Kebenaran ini berkaitan dengan pemakaian bahasa. Bahasa merupakan ungkapan dari kebenaran.
    *Teori Kebenaran
    Ada tiga macam teori kebenaran yaitu:
    Teori koherensi
    Menurut teori koherensi suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherenatau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
    Teori Korespondensi
    Berdasarkan teori korespondensi, pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pertanyaan tersebut.
    Teori Pragmatis
    Berdasarkan teori pragmatis, pernyataan dianggap benar diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.

    BalasHapus
  59. BAB III
    KESIMPULAN

    Kesimpulan
    Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diperoleh manusia melalui sebuah pengamatan. Saat seseorang mengamati suatu hal dan dia memperoleh sesuatu dari pengamatannya, maka bias disebut orang tersebut memperoleh sebuah pengetahuan.
    Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.Apa yang disebut benat bagi setiap orang itu berbeda-beda sehingga kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun juga berbeda-beda. Oleh sebab itu, cara berpikir mempunyai kriteria kebenaran yang digunakan sebagai landasan untuk menemukan kebenaran.

    BalasHapus
  60. Terima kasih atas kesempatannya.
    Nama : Lamderita Manalu
    NIM : 19507045
    Kelas : B
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Di makalah di jelaskan Kebenaran semantic merupakan kebenaran yang terdapat dan melekat dengan tutur dan bahasa. Yang menjadi pertanyaan saya mengapa di katakan kebenaran semantic berkaitan dengan pemakaian bahasa?
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Lamderita
      Kan di maka lah sudah sangat jelas kebenaran semantic dikatakan berkaitan dengan bahasa karena bahasa itu sendiri merupakan ungkapan dari kebenaran
      Apakah bisa diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
    2. Maksud pertanyaan saya menurut pendapat kalian bukan yang ada di makalah serta berikan contohnya. Terima kasih

      Hapus
    3. Menurut pendapat Saya sendiri kebenaran semantic itu berkaitan dengan bahasa karena bahasa merupakan ungkapan dari kebenaran itu sendiri seperti yang saya pahami dari makalah yang kami buat.
      Contohnya:salju itu putih
      Apakah bisa diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
  61. Terima kasih atas kesempatan.
    Saya Theresa Runtunuwu (19507047) ingin bertanya.
    Dalam makalah di atas, kelompok menulis bahwa penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran (pengetahuan).
    Pertanyaannya, karakteristik seperti apakah yang dimaksud?
    Mohon penjelasan yang lebih lanjut dari kelompok.

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Theresa yaitu karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran
      Perlu kita ketahui bahwa karakteristik itu merupakan ciri dari suatu benda atau orang dll. Jadi karakteristik yanh dimiliki dalam mencari kebenaran yaitu: berpikir rasional,berpikir subjektif,berpikir radikal,berpikir universal dan berpikir sistematik.
      Apakah bisa diterima?
      Terimakasih🙏🙏

      Hapus
  62. Terimakasih atas kesempatannya, saya
    Nama: Jessica Tangdilian
    NIM : 19507036
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI /B
    saya ingin bertanya dimakalah dikatakan bahwa Intuisi merupakan pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu. Bisakah dijelakan dari mana pengerahuan instuisi yang didapatkan tanpa penalaran tertentu dan mengenai apa penalaran instuisi tersebut?
    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Jessica yaitu darimana intuisi itu berasal tanpa proses penalaran dsb
      Jadi intuisi itu diperoleh seseorang berdasarkan keyakinan yang diyakininya,seperti pengenalan kebenaran akan pencipta-Nya
      Dan intuisi itu berkaitan dengan kebenaran akan kepercayaan seseorang
      Apakah bisa diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
  63. Nama : Novita Slamet
    NIM : 19 507 042
    Prodi/Kelas: Pend. Biologi/B

    Saya ingin bertanya, pada pembahasan sudah di sebutkan bahwa Aristoteles merumuskan tiga buah prinsip atau hokum dalam logika, yaitu:
    Prinsip identitas
    Prinsip kontradiksi
    Prinsip penyisihan jalan tengah.
    Coba jelaskan dan berikan contoh mengenai prinsip-prinsip tersebut.
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari
      Novita
      1. Principium Identitatis (prinsip identitas)
      Prinsip identitas merupakan dasar dari semua pemikiran. Artinya prngakuan bahwa benda ini adalah benda ini, bukan benda lain. Disimbolkan dengan A=A. Contoh: Mahasiswa akan sama dengan mahasiswa.
      2. Principium Contracditionis (prinsip kontradiksi/pembatalan)
      Prinsip ini merupakan rumusan negatif dari prinsip identitas. Yaitu suatu prnyataan tidak mungkin mempuyai nilai benar dan tidak benar pada saat yag sama. Disimbolkan dengan A#-A. Contoh: seorang mahasiswa (pada saat yang bersamaan) cemerlang dan tidak cemerlang dalam matematika, meskipun bisa jadi ia cemerlang dalam aljabar, tetapi tidak cemerlang dalam bahasa
      3. Principium Exclusi tertii (prinsip eksklusi tertii)
      Prinsip ini merupakan penyisihan jalan tengah atau prinsip tidak adanya kemungkinan ketiga. Disimbolkan dengan A#A dan –A. Contoh: Seorang intelektual dalam satu waktu tidak mungkin menjadi seorang preman sekaligus (bersamaan)
      Apakah bisa diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
  64. Terima kasih atas kesempatan
    Saya Winda Pobela
    Nim 19507031
    Prodi :Pend. Biologi
    Jelaskan hubungan antara penalaran dengan logika.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Winda
      penalaran merupakan mampu berpikir menurut alur tertentu sedangkan logika adalah ilmu yang mempelajari fikiran melalui bahasa. Dari pengertian diatas dibedakan secara jelas bahwa logika itu ada karna telah terjadinya penalaran yang dianggap baik atau buruk atas suatu pernyataan, kemudian dengan adanya logika kita bisa menyimpulkan suatu kesimpulan dari premis-premis yang ada.
      Apakah diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
    2. Baik Terima kasih atas jawabannya🙏

      Hapus
  65. Terima kasih atas kesempatan,
    Saya Chealsie Runtuwene
    NIM: 19507026
    Saya ini bertanya, dijelaskan dalam materi bahwa penalaran dan logika adalah sama-sama merupakan kegiatan berpikir. Yang menjadi pertanyaan saya apa perbedaan berpikir menggunakan penalaran dan menggunakan logika?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Cheslsie
      Perbedaan antara penalaran dan logika yaitu penalaran merupakan mampu berpikir menurut alur tertentu sedangkan logika adalah ilmu yang mempelajari fikiran melalui bahasa.
      Apakah diterima?
      Terimakasih🙏🙏

      Hapus
    2. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Cheslsie
      Perbedaan antara penalaran dan logika yaitu penalaran merupakan mampu berpikir menurut alur tertentu sedangkan logika adalah ilmu yang mempelajari fikiran melalui bahasa.
      Apakah diterima?
      Terimakasih🙏🙏

      Hapus
  66. Terimakasih atas kesempatannya
    Nama: Roisma Tandirara
    Nim: 19507050
    Saya mau bertanya, Apakah hanya melalui pengamatan untuk mendapatkan pengetahuan?
    Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya bukan hanya melalui pengamatan untuk mendapatkan pengetahuan
      Apakah diterima?
      Terimakasih🙏

      Hapus
  67. Terima kasih atas kesempatan
    Nama : Aprilia Teresia Tilaar
    Nim : 19507028
    Saya ingin bertanya,tentang Teori Pragmatis
    Berdasarkan teori pragmatis, pernyataan dianggap benar diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.Yang Menjadi Pertanyaan saya,bagaimana teori ini diaplikasikan dalam kehidupan setiap hari?apa contohnya?
    Terima kasih

    BalasHapus
  68. Terima kasih atas kesempatannya
    Nama : Vianney Indah Rorimpandey
    Nim : 19507034
    Saya ingin bertanya,Pada makalah kelompok dijelaskan tentang kebenaran Epistomologis,Ontologis dan Semantik.Yang menjadi pertanyaan saya,bagaimana contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam tiga kebenaran tersebut?
    ‌Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sebelumnya, saya akan mencoba membantu kelompok untuk menjawab pertanyaan dari Indah
      Contoh epistomologis dalam kehidupan sehari-hari yaitu bentuk dan model rumah ataupun apartemen pada zaman sekarang sangat banyak, yang tidak ada pada zaman dahulu.
      Contoh ontologis adalah kita dapat melihat rumah yang beragam, itu kita lihat menurut panca indra dan di analisa oleh akal.
      Contoh semantik adalah kita dapat mengetahui rumah memberi manfaat untuk kehidupan kita. Kita dapat mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah. Kita bisa menentukan dimana kita tinggal, tempat yang nyaman dan rumah itu sangat kita butuhkan dalam kehidupan kita.
      Terima kasih.

      Hapus
    2. Terimakasih atas bantuannya🙏

      Hapus
  69. Terimakasih atas kesempatan
    Saya:Sisilia Elen Aluman
    Nim:19507103
    Saya mau bertanya jelaskan prinsip kontaradiksi,dan prinsip penyisihan jalan tengah dalam logika induktif yang dirumuskan oleh Aristoteles? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sebelumnya,
      Saya akan mencoba membantu kelompok untuk menjawab pertanyaan saudari sisilia.
      Hukum Kontradiksi
      "Sesuatu benda tidak dapat mewakili benda itu sendiri dan benda lain pada waktu yang sama."
      Contohnya meja hitam ini dan tak hitam
      Jadi, dapat disimpulkan sebagai suatu benda jika sudah disetujui satu kategori, maka tidak dapat disetujui sebagai kategori lain
      Hukum Penyisihan Jalan Tengah
      Segala sesuatu haruslah positif atau negatif.
      "A" mestilah "B" atau tak "B". Artinya, dua sifat yang berlawanan tidak mungkin dimiliki oleh suatu benda.
      Terimakasih
      Apa bisa diterima?

      Hapus
    2. Terimakasih atas bantuannya

      Hapus
  70. Trimakasih atas kesempatan
    Nama:Christina Sengkey
    Nim :19507038
    Saya ingin bertanya,Dalama makalah dikatakan kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannnya.Yang menjadi pertanyaan apa itu metode deduktif,dan bagaimana cara kaum rasionalis menyusun pengetahuannya menggunakan metode deduktif.
    Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Christina
      Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.
      Apakah diterima?
      Terimakasih

      Hapus
    2. Jujun S. Suriasumantri (1984) menjelaskan bahwa, kaum rasionalis mempergunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dalam penalarannya didapatkan dari ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima. Ide ini menurut kaum rasionalis bukanlah ciptaan pikiran manusia. Prinsip itu sendiri telah lama ada sebelum manusia berusaha memikirkannya. Paham ini pulalah yang dikenal dengan nama idealisme.

      Hapus
  71. Nama:Gita P. Ginting
    Nim:19507033
    Terimakasih atas kesempatan,
    Dari makalah dijelaskan bahwa Teori kebenaran dibagi menjadi 3 macam yaitu Teori koherensi,teori korespondensi,dan teori pragmatis,disini saya ingin bertanya berikan contoh dari ke tiga teori tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Contoh teori koherensi “Semua manusia akan mati. Si Fulan adalah seorang manusia. Si Fulan pasti akan mati.”

      Contoh teori korespondensi Ibu kota Republik Indonesia adalah Jakarta

      Contoh teori pragmatis, Fulan ingin menjadi pengurus di sebuah organisasi politik, karena bisa untuk menambah harta kekayaan, Fulan bersifat pragmatis, artinya mau masuk kepengurusan organisasi politik karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu bisa menambah harta kekayaan.

      Hapus
  72. Selamat pagi, terimakasih atas kesempatan,
    Saya : Stefany Shelomita Manusama
    NIM : 19507044
    Ingin bertanya, mengapa intuisi hal yang bersifat personal dan tidak bisa diramalkan?
    Terimaksih 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah saya aka mencoba menjawab pertanyaan dari Stefany
      Intuisi bersifat personal karena merupakan hal yang dimiliki setiap orang dan tidak dapat dibagi
      Dan itu tidak bisa diramalkan karena merupakan hal yang diterima oleh setiap orang secara atau di luar kesadarannya
      Terimakasih
      Apakah diterima?

      Hapus
    2. Saya akan mencoba membantu kelompok untuk menjawab pertanyaan saudari stefany.Menurut saya kita bisa melihat dari beberapa contoh intuisi tersebut :
      ~Seseorang dapat membayangkan diri dalam bermacam-macam peranan dan situasi; kemudian situasi tersebut dapat tiba-tiba berubah menjadi sebaliknya atau menjadi lain sekali.
      ~Kita dapat menangis, terharu bila mendengar lagu atau musik yang dimainkan; cerita, novel, puisi, dapat menggetarkan hati pembacanya.
      Karena dari contoh diatas kita bisa melihat sifat personal dan tidak bisa diramalkan dari intuisi tersebut.

      Terimakasih.
      Apakah bisa diterima?

      Hapus
  73. Terimakasih atas kesempatannya,
    Nama: Cintia Anjelina Br Sembiring
    Nim : 19 507 046
    Di siatas ada di jelaskan Kaum empiris berpendapat
    bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapat dari penalaran rasional
    yang abstrak namun lewat pengalaman yang konkret.
    Jadi pertanyaan saya apa perbedaan dari penalaran rasional dan pengalaman yang konkret ?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. rasional adalah cara berpikir menggunakan penalaran berdasarkan data yang tersedia untuk mencari kebenaran faktual, keuntungan dan tingkat kepentingan. Sedangkan pengalaman konkret: pada tahap dini seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian, ia belum mengerti bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu. Inilah yang terjadi pada tahap awal proses belajar.
      Apakah diterima?
      Terimakasih

      Hapus
  74. Terimakasih sebelumnya atas kesempatannya,
    Nama: Ilham Saputra Butar-butar
    Nim : 19 507 035
    Nah.... kelompok kan sudah membahas SUMBER PENGETAHUAN, PENALARAN, LOGIKA SERTA KEBENARAN.
    Yang menjadi pertanyaan saya apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan? Kalau ada mungkin kelompok bisa menjelaskanya secara singkat.
    Terimakasih sebelumnya; -)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Baiklah saya akan mecoba menjawab pertanyaan dari Ilham Factor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, Knowledge (pengetahuan) dalam masyarakat dipengaruhi beberapa faktor antara lain “sosial ekonomi, kultur (budaya agama), pendidikan, dan pengetahuan”.
      Sosial ekonomi yaitu lingkungan social akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang sedangkan bila ekonomi baik, tingkat pendidikan tinggi, tingkat pengetahuan akan tinggi juga.
      Kultur, yaitu budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi-informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan yang ada dan agama yang dianut.
      Pendidikan, yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.
      Pengalaman, pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan lebih luas, sedangkan umur semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.
      Apakah diterima?
      Terimakasih

      Hapus
  75. Terimakasih atas kesempatan
    Nama: Delvina C T Kairupan
    Nim: 19507049
    Saya ingin bertanya
    Di tulis dalam makalah binatang memiliki pengetahuan yg terbatas,coba jelaskan dan berikan contoh tentang pengetahuan itu
    Terimakasih

    BalasHapus
  76. DAFTAR HADIR PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS B
    SEMESTER II (DUA)
    MATA KULIAH FILSAFAT SAINS
    06 APRIL 2020

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Aprilia Teresia Tilaar
      Nim : 19507028
      Hadir

      Hapus
    2. Nama : Stefany Shelomita Manusama
      NIM : 19507044
      HADIR

      Hapus
    3. Nama : Cintia Anjelina Br Sembiring
      Nim : 19 507 046
      Hadir

      Hapus
    4. Nama : Ilham Saputra Butar-butar
      Nim : 19507035
      Hadir

      Hapus
    5. NAMA: Trifena Patricia Sumual
      NIM: 19507037
      KET: HADIR

      Hapus
    6. Nama : Vianney Indah Rorimpandey
      Nim : 19507034
      Hadir

      Hapus
    7. Nama : Lamderita Manalu
      NIM : 19507045
      Ket : Hadir

      Hapus
    8. Nama : Theresa Runtunuwu
      NIM : 19507047
      Ket. Hadir

      Hapus
    9. NAMA: Delvina Ceisy Tesa Kairupan
      NIM: 19507049
      KET: HADIR

      Hapus
    10. Nama : Jessica Tangdilian
      NIM : 19 507 036
      PRODI : Pendidikan Biologi/B
      Ket : Hadir

      Hapus
    11. NAMA:SISILIA ELEN ALUMAN
      NIM :19507103
      KET :HADIR

      Hapus
    12. Nama : Tesalonika Fraim
      Nim :19 507 048
      Prodi : Pendidika Biologi/B
      Ket: HADIR

      Hapus
    13. Nama:Aslin Matta
      Nim:19507029
      Ket:hadir

      Hapus
    14. Nama : Brigita J. Kaligis
      Nim : 19507032
      Hadir

      Hapus
    15. Nama : Novita Slamet
      NIM : 19507042
      Hadir

      Hapus
    16. Nama : Winda Pobela
      Nim : 19507031
      Ket : Hadir

      Hapus
    17. Nama:Gita P. Ginting
      Nim:19507033
      Hadir

      Hapus
    18. Nama: Roisma Tandirara
      Nim: 19507050
      Hadir

      Hapus
    19. Nama : Apriska Pesik
      Nim : 19507030
      ket : Hadir

      Hapus
    20. Nama: Chealsie B. Runtuwene
      NIM: 19507026
      Ket: Hadir

      Hapus
    21. Nama : Kaori Najoan
      Nim: 19507096
      Ket: hadir

      Hapus
  77. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  78. FILSAFAT SAINS
    SUMBER PENGETAHUAN PENALARAN, LOGIKA, SERTA KEBENARAN(LANJUTAN)

    DISUSUN OLEH:
    LAMDERITA MANALU (19507045)
    SISILIA ELEN ALUMAN (19507103)

    BAB I
    PENDAHULUAN
    A.Latar Belakang
    Secara etimologi pengetahuan yang dalam bahasa inggris yaitu knowledge adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Sedangkan secara terminologi, menurut Drs. Sidi Gazaliba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. Loren Bagus dalam kamus filsafatnya menjelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental. Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.

    B.Rumusan Masalah
    1.Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?
    2.Apa yang dimaksud pengetahuan terminologi
    3.Apa yang dimaksud dengan pengetahuan dalam logika?

    C.Tujuan Penulisan
    1. Untuk mengetahui dari mana saja asal sumber pengetahuan itu
    2.Untuk mengetahui kriteria suatu kebenaran
    3. Untuk mengetahui pengertian logika


    BalasHapus
  79. BAB II
    PEMBAHASAN
    1.Pengertian pengetahuan
    Secara etimologi pengetahuan yang dalam bahasa inggris yaitu knowledge adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Sedangkan secara terminologi,menurut:
    Drs. Sidi Gazaliba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.
    Loren Bagus dalam kamus filsafatnya menjelaskan bahwa pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.
    Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental. Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.
    Pengalaman
    Hal yang pertama dan paling utama yang mendasarkan pengetahuan adalah pengalaman. Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa yang terjadi dalam diri manusia dalam interaksinya dengan alam, lingkungan dan kenyataan, termasuk Yang Ilahi. Pengalaman terbagi menjadi dua:
    Pengalaman primer, yaitu pengalaman langsung akan persentuhan indrawi dengan benda-benda konkret di luar manusia dan peristiwa yang disaksikan sendiri;
    Pengalaman sekunder, yaitu pengalaman tak langsung atau reflektif melalui pengalaaman primer


    * Ingatan
    Pengetahuan manusia juga didasarkan pada ingatan sebagai kelanjutan dari pengalaman. Tanpa ingatan, pengalaman indrawi tidak akan bertumbuh menjadi pengetahuan. Ingatan mengandalkan pengalaman indrawi sebagai sandaran ataupun rujukan. Kita hanya dapat mengingat apa yang sebelumnya telah kita alami. Kendati ingatan sering kabur dan tidak tepat, namun kita dalam kehidupan sehari-hari selalu mendasarkan pengetahuan kita pada ingatan baik secara teoritis dan praktis.
    * Kesaksian
    Dimaksudkan untuk penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan diajukan kepada orang lain untuk dipercaya. “Percaya” dimaksudkan untuk menerima sesuatu sebagai benar yang didasarkan pada keyakinan dan kewenangan atau jaminan otoritas orang yang memberi kesaksian.
    * Minat dan Rasa Ingin Tahu
    Tidak semua pengalaman dapat dijadikan pengetahuan atau tidak semua pengalaman berkembang menjadi pengetahuan. Untukberkembang menjadi pengetahuan subjek yang mengalami harus memiliki minat dan rasa ingin tahu. Minat mengarahkan perhatian ke hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Ini berarti bahwa dalam kegiatan mengetahui terdapat unsur penilaian. Orang akan memperhatikan dan mengetahui apa apa yang ia anggap bernilai. Dan rasa ingin tahu mendorong untuk bertanya dan menyelidiki apa yang dialaminya dan menarik minatnya.
    * Pikiran dan Penalaran
    Kegiatan pokok pikiran dalam mencari kebenaran dalam pengetahuan adalah penalaran. Nalar dalam kehidupan kita sehari-hari selalu diartikan rasionalitas. Penalaran adalah proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Setidaknya ada tiga metode dalam proses penalaran. Pertama, induksi yakni penalaran yang menarik kesimpulan umum (universal) dari kasus-kasus tertentu (partikular). Kedua, deduksi yakni pe Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri yang pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika, dan tiap penalaran mempunyai logika tersendiri atau dapat juga disimpulkan bahwa kegiatan penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir logis, dimana berpikir logis di sini harus diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau logika tertentu.
    Ciri yang kedua dari penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Artinya penalaran ilmiah merupakan kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah, dan demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari suatu pola berpikir tertentu.

    BalasHapus
  80. * Logika
    Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logika secara luas dapat didefenisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara sahih.”
    Dalam logika, ada tiga rumus yang menjadi dasar-dasar pengetahuan. Pertama, silogisme kategoris yakni silogisme yang terdiri dari proposisi-proposisi yang bersifat kategoris. Kedua, silogisme hipotetis yakni silogisme dalam proposisi bersyarat. Dan ketiga, silogisme disjungtif adalah silogisme yang sahih hanya dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain.
    Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan, namun untuk sesuai dengan dengan tujuan studi yang memusatkan diri kepada penalaran maka hanya difokuskan kepada dua jenis penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif
    Bahasa
    Di samping logika penalaran juga mengandaikan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak dapat mengungkapkan pengetahuannya.
    Kebutuhan Hidup Manusia
    Dalam interaksinya dengan dunia dan lingkungannya manusia membutuhkan pengetahuan.
    1.Teori koheren.
    Teori koherensi, pada kenyataannya kurang diterima secara luas dibandingkan teori korespondensi.
    Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-322 S.M.) mengembangkan teroi koherensi berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu ukurnya. Teori koherensi ini berkembang dengan baik pada abad 19 dibawah pengaruh Hegel dan diikuti oleh pengikut mazhab idealisme (misal: F.H Bradley). Pandangan idealisme adalah bahwa objek pengetahuan tidaklah berwujud terlepas dari kesadaran tentang objek tersebut (subjektivisme). Bagi penganut teori koherensi, maka suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

    BalasHapus
  81. 2.Teori korespondensi.
    Menurut teori korespondensi, kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut. Dengan demikian, kebenaran epistemologis adalah kemanunggalan antara subjek dan objek. Pengetahuan ini dikatakan benar apabila didalam kemanunggalan yang sifatnya intrinsik, intensional, dan pasif-aktif terdapat kesesuaian antara apa yang ada di dalam objek. Hal itu karena puncak dari proses kognitif manusia terdapat di dalam budi pikiran subjek itu benar sesuai dengan apa yang ada di dalam.
    Suatu proposisi atau pengertian adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang diselaraskannya, yaitu apabila ia menyatakan apa adanya. Kebenaran itu adalah yang bersesuaian dengan fakta, yang berselaras dengan realita yang serasi dengan situasi aktual. 3. Teori Pragmatis
    Pragmatisme berasal dari bahasa yunani pragma, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan bagi filsafat yang dikembangkan oleh Wiliam James di Amerika Serikat. Menurut filsafat ini benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-mata bergantung kepada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika mendatangkan manfaat.Menurut teori pragmatisme, suatu kebenaran dan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan manusia.

    BalasHapus
  82. BAB III
    PENUTUP
    1.Kesimpulan
    Dengan rasa ingin tahunya, manusia berusaha mencari pengetahuan dari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya. Logika merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis. Sumber pengetahuan merupakan aspek-aspek yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan yang berkembang dan muncul dalam kehidupan manusia.

    BalasHapus
  83. Slamat malam saya aslin matta(19507029)
    Saya ingin bertanya kepada kelompon di dalam makalah telah dijelaskan bahwa pengalaman terbagi pengalaman primer dan sekunder. Coba kelompok memberikan contoh konkrernya dalam kehidupan sehari-hari
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJIAN Tengah Semester PBuPB

UJIAN AKHIR PROGRAM SEMESTER

SILABUS MK EVOLUSI