UJIAN Tengah Semester PBuPB
Ujian tengah semester 1. Jelaskan konsep, tujuan, ciri dan aktivitas pembangunan yang berkelanjutan 2. Bagaimana konsep dan uraian anda berkenaan dengan pemanfaatan SDA dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan 3. Apa saja yg menjadi syarat untuk pembangunan yang berkelanjutan, beri penjelasan rinci 4. Jelaskan pengertian, jenis, konsep, tujuan, keunggulan dan kriteria pembangunan vertikal 5. Bagaimana penjelasan anda berkenaan dengan pembangunan pend. Biologi untuk EfSD. Silahkan bekerja
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTugas terstruktur Metodelogi Penelitian Biologi
BalasHapusPokok bahasan ke 2
KELOMPOK 2 :
Febri Abua 17 507 073
Tricahyani 17 507 149
A. Mencari masalah penelitian yang benar.
Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri. Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian.
Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
“Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significancy of topic)?”
“Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
1. Masalah masih baru.
“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
2. Aktual.
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.
3. Praktis.
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.
4. Memadai.
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti.
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis.
Selamat pagi
HapusNama saya Triani Rante Mia 17507005
Saya Ingin bertanya kepada kelompok 2
Menurut kelompok apakah ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Jelaskan?
Terima kasih
Nama : Angela Regiency Sammane
HapusNIM : 17 507 059
Pada poin ke-5 di atas, dikatakan bahwa seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian.
Pertanyaan saya adalah, apa itu kemampuan penelitian? Dan menurut kelompok bagaimana cara agar setiap peneliti dapat menumbuhkan/mengembangkan kemampuan penelitiannya tersebut? Terima kasih
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
BalasHapusMasalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7. Ada yang mendukung.
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan dari mana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, sebelum melakukan pemilihan masalah penelitian, maka peneliti harus menjawab beberapa pertanyaan berikut agar masalah yang diteliti layak dan relevan (Notoatmodjo, 2002):
• Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam masyarakat saat ini?
• Apakah masalah tersebut benar-benar aada di dalam masyarakat?
• Sejauh mana masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat merasakan masalah tersebut?
• Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompom tertentu, misalnya ibu hamil, bayi, atau anak balita?
Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan atau ekonomi yang luas?
• Apakah masalah tersebut berhubungan dengaan kativitas program yang sedang berjalan?
• Siapa lagi yang tertarik atau terlibat dalam masalah tersebut?
Dengan beberapa pertimbangan dan pertanyaan tersebut, diharapkan akan dapat dirumuskan masalah penelitian yang layak dan relevan, sehingga masalah penelitian memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun aplikatif.
B. Menentukan Masalah Penelitian
Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah penentuan permasalahan. Pemecahan (problematic) adalah suatu penelitian lebih dititik beratkan pada sesuatu yang dipermasalahkan sehingga harus dibedakan dengan permasalahan (subjec). Pada waktu berbicara tentang “Kinerja Polisi” berarti berbicara tentang suatu permasalahan, tetapi berbicara tentang “mengapa terjadi kemerosotan Kinerja Polisi” adalah sesuatu permasalahan yang memerlukan pemecahan. Satu hal yang harus disadari ialah bahwa pada hakikatnya suatu permasalahan tidak pernah berdiri sendiri dan terpisah dari faktor-faktor lain. Permasalahan dapat merupakan variabel yang menjadi tema pokok penelitian, dapat pula berupa kasus yang menjadi fokus suatu penelitian. Suatu variabel atau suatu kasus akan diangkat menjadi permasalahan penelitian jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan seharusnya dari variabel atau kasus tersebut.
Banyak peneliti menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan penelitian sehingga menghambat perkembangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya keadaan berikut ini bisa menjadi penuntun mewujudkan permasalahan:
1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita.
2. Bila ada hasil-hasil penelitian atau kajian yang bertentangan.
3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian.
Peneliti pemula seringkali mengalami kesulitan menentukan permasalahan yang baik. Berikut ini dikemukakan beberapa karakteristik permasalahan yang baik (tepat) dijadikan permasalahan penelitian sebagai berikut:
a. Topik atau judul yang dipilih adalah sangat menarik.
b. Pemecahan permasalahan harus bermanfaat bagi orang yang berkepentingan dalam bidang tertentu.
c. Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru.
d. Mengundang rancangan yang lebih kompleks.
e. Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan.
f. Tidak bertentangan dengan moral.
Peneliti perlu berlatih agar terampil mengidentifikasi permasalahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMungkin jika ada teman-teman yang bisa membantu menambahkan jawaban, kami persilahkan. 😊
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKegiatan berikut ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan.
BalasHapus1. Membaca sebanyak-banyaknya literatur yang berhubungan dengan bidang permasalahan yang akan diteliti dan bersikap kritis terhadap apa yang dibaca.
2. Menghadiri kuliah atau ceramah-ceramah profesional;
3. Melakukan pengamatan pengamatan terhadap situasi atau kejadian-kejadian di lingkungan profesinya;
4. Memikirkan kemungkinan ditemukannya permasalahan-permasalahan dari materi kuliah;
5. Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat hasil atau temuan yang diperoleh;
6. Menghadiri seminar-seminar hasil penelitian;
BalasHapus7. Mengungjungi berbagai perpustakaan untuk mencari topik yang dapat diteliti;
8. Berlangganan jurnal atau majalah yang berhubungan dengan bidang permasalahan yang akan diteliti; dan
9. Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan bidang permasalahan yang akan diteliti.
Dalam sebuah penelitian, menentukan masalah penelitian merupakan suatu hal yang penting, karena sebuah penelitian akan dilakukan apabila sudah diketahui masalahnya. Artinyaa, masalah menuntun peneliti melakukan penelitian. Oleh karena tujuan dari pemilihan dan menentukan masalah penelitian adalah untuk :
1. Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademik seseorang
2. Merumuskan perhatian dan keinginan seseorang akan hal-hal yang baru
3. Meletakkan dasar untuk memecahkan penemuan-penemuan sebelumnya atau dasar untuk peneliti selanjutnya
4. Memenuhi keinginan sosial; dan
5. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
Kriteria atau ciri dalam memilih dan menentukan masalah penelitian adalah
1. Masalah yang dipilih harus dirumuskan dengan ccara tertentu yang menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris suatu masalah yang tidak memuat implikasi pengujian hubungan atau hubungan—hubungan yang dinyatakannya.
2. Masalah yang dipilih harus harus mempunyai nilai penelitian : (a). mempunyai keaslian, (b). merupakan hal yang penting, (c). dapat diuji, (d). mengungkapkan suatu hubunngan antara 2 atau lebih variabel, dan (e). jelas dan tidak ambigu dalam bentuk kalimat pertanyaan.
3. Masalah yang dipilih harus fleksibel yakni masalah tersebut dapat dipecahkan. Artinya bahwa
a. data dan metode untuk memecahkan masalah harus tersedia, (b). biaya untuk memecahkan masalah relative harus dalam batas-batas kemampuan, (c). waktu untuk memecahkan masalah harus wajar, (d). biaya dan hasil harus seimbang, (e). administrasi dan sponsor harus kuat, dan (f). tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
4. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan klasifikasi peneliti, paling tidak masalah yang dipilih sekurang-kurangnya : (a). menarik bagi si peneliti ; dan (b). cocok dengan kualifikasi ilmiah si peneliti.
Kemudian, yang menjadi kendala untuk memperoleh masalah adalah kesanggupan peneliti menggali dan mengidentifikasi masalah seta mengetahui sumber-sumber dari masalah tersebut. Masalah penelitian dapat diperoleh anatar lain dengan melakukan :
1. Pengamatan terhadap kegiatan manusia
2. Bacaan-bacaan
3. Analisa bidang pengetahuan
4. Ulangan dan perluasan penelitian
5. Cabang studi yang sedang dikembangkan
6. Pengetahuan dan catatan pribadi, praktek, dan keinginan masyarakat
7. Bidang spesialisasi pelajaran yang diikuti
8. Pengamatan terhadap alam sekeliling, dan
9. Diskusi-diskusi ilmiah
Dalam menentukan masalah penelitian maka kita tidak akan terlepas di dalamnya dari berbagai permasalahan di dalamnya diantaranya yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah. Yang kemudian akan penulis jelaskan dibawah ini.
C. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah deskripsi singkat peneliti tentang obyek penelitian yang memuat :
1. Penalaran pentingnya pembahasan masalah atau alas an yang mendorong pemilihan masalah.
2. Telaah pustaka atau komentar mengenai tulisan yang telah ada yang berhubungan deengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil pembahasan di dalam skripsi, serta
4. Perumusan masalah pokok (grand problem) yang akan dibahas secara jelas dan eksplisit dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang dapat membangkitkan perhatian membaca.
Inti dari latar belakang masalah adalah upaya peneliti untuk menggambarkan ada tidaknya masalah penelitian (scientific research problem) yakni penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi atau kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sain).
Masalah ilmiah memiliki ciri-ciri minimal sebagai berikut:
BalasHapus1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu.
2. Masalah harus jelas yaitu semua orang yang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
3. Masalah harus memiliki batas/ ruang lingkup tertentu.
4. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.
D. Judul Penelitian
Peneliti pemula sering di hadapkan pada kebingungan dalam menentukan judul. Kadang kebingungan tersebut berkaitan dengan masalah, apakah harus menemukan masalah dahulu, kemudian di buat judul atau membuat judul dahulu kemudian di cari masalah? Pertanyaan Itu sering di lontarkan oleh mahasiswa yang akan menyusun skripsi.
Yang jelas antara judul dan masalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Judul dapan mencerminkan masalah dan masalah harus relevan dengan judul. Namun, strategi yang lazim dilakukan oleh para peneliti, orangb pertama-tama harus ditemukan dan dirumuskan adalah masalah.
Atmadilaga (1977:6) memberikan batasan karakteristik judul dalam sebuah karya ilmiah sebagai berikut:
1. Karakteristik judul yang benar
a. Interaksi dua atau lebih variabel yang dikaitkan saling menunjang, mengisi, mempengaruhi, atau bertentangan.
b. Mengandung masalah dengan kejelasan orientasi metodologisnya
c. Terumuskan secara jelas dan singkat
d. Dalam kalimat positif, kalimat pertanyaan (statement) tidak boleh dalam kalimat pertanyaan.
e. Jangan bersifat ngambang atau verbalistik
f. Berkaitan secara jelas dengan masalah
g. Judul yang baik merupakan identitas atau cermin jiwa keseluruhan karya tulis
h. Harus je;las menguraikan pengertian dan variabel yang terkandung didalamnya
i. Menjelaskan ruang lingkup dan unsur atau komponen yang tercakup didalamnya
j. Tidak boleh bombastis, puitis, atau berupa slogan.
Contoh judul yang benar :
1. Pengaruh kepariwisataan terhadap perlakuan kewiraswastaan pengrajin sepatu kulit kayu di Cibaduyut
2. Respon pengusaha lemah terhadap peraturan daerah
3. Efek Anti-Biotika terhadap terhadap pertumbuhan Ayam Boiler
Daftar Pustaka :
- Metodelogi penelitian kualitatif.2017.Tindakan Kelas dan Studi Kasus. Muhamat Fitrah S.Pd.Jawa Barat:CV Jejak.
- Metodelogi penelitian kualitatif. 2018 Johan Setiawan S.Pd. Jawa Barat:CV Jejak
Nama : jessica
HapusNIM : 17507047
Semester : 6
Mata kuliah : metodologi penelitian pendidikan
Bagaimana cara atau langkah -langkah dalam menentukan judul yang tepat dan baik???
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Pertanyaan saya
Berapakah waktu yang produktif dan dibutuhkan dalam menentukan suatu judul dalam penelitian ?
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Pertanyaan saya
Berapakah waktu yang produktif dan dibutuhkan dalam menentukan suatu judul dalam penelitian ?
Tugas Terstruktur Metodologi Penelitian
BalasHapusPokok Bahasan Ke-3: Penulisan Tinjauan Pustaka
KELOMPOK 3
Susan Alisia Manengal (17507045)
Yabes Manas (17507127)
PENULISAN TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka atau landasan teori merupakan alat baca dalam pelaksanaan penelitian. Dalam suatu karya ilmiah seperti skripsi, thesis, disertasi ataupun publikasi ilmiah, salah satu bagian penting adalah studi literatur atau tinjauan pustaka. Secara definisi studi literatur adalah membaca dan memahami penelitian atau pengetahuan yang telah dilakukan oleh para peneliti atau cendekia sebelumnya untuk kemudian dituliskan secara terstruktur. Studi literatur memungkinkan kita untuk mengetahui dan mendalami ilmu yang berkaitan dengan sesuatu yang diteliti atau dikembangkan.
Studi literatur dapat dilakukan melalui buku-buku teks, publikasi ilmiah pada jurnal dan proceeding konfrensi yang terpecaya dan berkualitas baik. Tips dan trik dalam memilih publikasi ilmiah yang terpercaya dan berkualitas baik dapat dilihat pada artikel serba-serbi publikasi ilmiah. Ketika melakukan studi literatur sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Memilih Sumber Studi Literatur Yang Relevan
Hal ini dapat dilakukan ketika kita mengetahui tujuan kita dalam mencari literatur. Sebagai contoh, apakah tujuan kita mencari literatur yang berkaitan dengan teori-teori yang akan digunakan, metodologi dalam menyelesaikan suatu masalah ataupun perkembangan penelitian terdahulu.
2. Menggunakan Kata/ Frase Kunci Yang Tepat
Penentuan kata/frase kunci yang tepat dalam mencari sumber literatur akan mempermudah kita memperoleh sumber yang relevan. Gunakanlah kata/frase kunci yang tidak terlalu umum, sebagai contoh, jika sumber literatur yang ingin ditemukan berkaitan dengan teknik klasifikasi berita dengan menggunakan neural network, maka kata atau frase kunci yang digunakan adalah news classification neural network. Dengan menggunakan frase kunci ini maka akan muncul berbagai sumber yang berkaitan dengan klasifikasi berita dengan teknik-teknik neural network.
3. Don’t be afraid of English
Ketika menentukan sumber studi literatur sebaiknya tidak membatasi pada sumber-sumber berbahasa Indonesia saja. Apalagi untuk bidang IT dimana sumber-sumber relevan dan baik banyak berasal dari buku-buku teks ataupun publikasi ilmiah berbahasa Inggris
4. Gunakan Google Scholar
Sumber literatur dapat diperoleh pada portal khusus karya ilmiah yang dimiliki Google, yaitu Google Scholar atau Google Cendekia . Melalui portal ini selain menggunakan kata/frase kunci yang tepat, kita juga dapat membatasi masa terbit suatu sumber literatur. Hindari Plagiarisme, gunakan Pharapharsing
Ketika melakukan studi literatur, sering sekali kita terjebak pada proses copy-paste. Dalam proses penulisan hal ini sangat dilarang. Setiap kali mengambil pernyataan dari suatu sumber maka lakukanlah paraphrasing yaitu menuliskan kembali pernyataan tersebut menggunakan kata-kata sendiri. Tentu saja hal ini dapat dilakukan jika kita memahami secara menyeluruh pernyataan tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan interpretasi.
5. Jangan lupa lakukan sitasi
Sitasi adalah proses pengakuan dan pencatatan terhadap sumber literatur yang digunakan. Dalam setiap pernyataan yang telah diparaphrasing yang bersumber dari literatur harus disitasi dengan format yang tepat. Terdapat beberapa format yang umum digunakan, seperti Format (Penulis, Tahun), atau format [angka]. Dalam penulisan skripsi, thesis ataupun disertasi biasanya menggunakan format (Penulis, Tahun).
6. Gunakan pengaturan literatur atau referensi otomatis
Software pengaturan literatur atau referensi otomatis telah tersedia luas dan tidak berbayar. Software- sofware seperti Mendeley atau EndNote dapat memudahkan kita untuk mengatur sitasi dan daftar pustaka dan meminimalisir kesalahan. Software-software ini terhubung pada Microsoft Word dan Google Scholar secara otomatis sehingga proses update sitasi dapat dilakukan dengan efisien.
Dalam penulisan tinjauan pustaka sebaiknya terdapat benang merah antara satu subbab dengan subbab selanjutnya. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami dan melihat hubungan yang jelas antara apa yang kita kembangkan dengan pemaparan tinjauan pustaka. Karena pada dasarnya tinjauan pustaka adalah bagian penting dalam suatu tulisan ilmiah yang memberikan justifikasi dan mendukung metodologi, hasil dan simpulan dari penelitian ataupun metode penyelesaian masalah yang kita kembangkan. Teori yang dipakai juga seharusnya berasal dari sumber utama (primer) dengan menyebutkan nama sumbernya. Penulisan kepustakaan harus menyesuaikan dengan aturan yang baku.
BalasHapusDaftar Pustaka
Kurniawan, Asep. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Wulandhari, L.A. 2018. Menulis Tinjauan Pustaka. https://socs.binus.ac.id/. Diakses Pada 22 Maret 2020
Nama : jessica
HapusNIM : 17507047
Semester : 6
Mata kuliah : metodologi penelitian pendidikan
Hal aja saja yang harus dilakukan untuk menghindari palgiarisme saat penulisan tinjauan pustaka baik itu dari literatur buku teks maupun jurnal?
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Pertanyaan saya
Bisakah kelompok memberikan contoh
"Dalam penulisan tinjauan pustaka sebaiknya terdapat benang merah antara satu subbab dengan subbab selanjutnya" dan akhirnya membuat pembaca memahami dengan jelas ??
Nama : feybi alow
HapusNim : 17507069
Sem : 6
Jurusan: pend.biologi
Pertanyaan saya
Mengapa perlu menyusun tijauan pustaka dan bagaimana melakukannya?
Slamat pagi
BalasHapusUntuk absen di ambil dari yg mengikuti diskusi hari in.🙏
Dan pertnyaan di satukan di komentar bawah ini agar teman* pemateri tdk bingung untuk menjawab dan pertnyaan tersusun
Trima kasih
Nama : jessica
HapusNIM : 17507047
Semester : 6
Mata kuliah : metodologi penelitian pendidikan
Pertanyaan untuk kel. 2
Bagaimana cara atau langkah -langkah dalam menentukan judul yang tepat dan baik???
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM :17 507 096
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian pendidikan
Pertanyaan untuk kelompok 2
Bisakah kelompok memberikan contoh seperti apa masalah yang tidak layak? Apakah masalah yang tidak layak itu harus dibuang atau bisa direvisi?
Kami akan menjawab pertanyaan dari Jessica, yaitu langkah dalam menentukan judul yang tepat.
HapusLangkah- langkahnya yaitu sebagai berikut:
1. Temukan masalahnya dan tentukan judulnya
Hal yg harusnya dilakukan terlebih dahulu yakni mencari suatu topik permasalahan, topik penelitian yang bisa di angkat menjadi topik/tema/judul skripsi.
2. Pilih judul/tema/topik yang bisa anda selesaikan tepat waktu
3. Pertimbangkan alokadi dana yang anda punya
4. Mencari referensi judul melalui skripsi yang telah ada
5. Rajin ikut menjadi peserta seminar ujian skripsi
6. Perbanyak meminta daran dan masukan
7. Pilih beberapa judul skripsi sebagai pilihan alternatif
8. Pilih judul skripsi yang hasil penelitiannya bisa memberi manfaat pada orang lain.
Nama : vrilly indah kawalo
HapusNIM :17 507 092
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian pendidikan
Pertanyaan untuk kelompok 2
Bagaimana Merumuskan Masalah dalam Penelitian pendidikan dan Bagaimana kaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian dengan tinjauan pustaka?
Nama: Susan Alisia Manengal
HapusNIM: 17507045
Semester: 6
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Pertanyaan untuk kelompok 2
Apakah dan tips dari kelompok untuk mengatasi kesulitan yang sering ditemui dalam menentukan permasalahan dalam penelitian? Jika ada, tolong jelaskan.
Terimakasih
Nama: Tricahyani
HapusNim: 17507149
prodi: pend. Biologi
MK: metodologi penelitian
Terima kasih atas pertanyaannya, kami dari kelompok 2 akan menjawab pertanyaan mungkindari susan.
menurut kelompok kami,
Contoh kesulitannya yaitu sering sulit mencocokkan dengan teori. Karna, masalah sering di dapatkan tetapi bingung teori apa yang relevan dengan topik permasalahan itu.
Dan tips nya menurut kami,
Adalah mengenali permaslahan itu terlebih dahulu...
Identifikasi Teori yg relevan tentang sebuah permaslahan
Lalu mengidentifikasi aspek filsafati baik itu secara Ontogis,(Aspek Apa) Epistemologis(Bagaimana itu) dan aksiologi(untuk apa /apa manfaatnya)
Nama : Elva Jenita
HapusNIM : 17 507 156
MK : Metodologi Penelitian
Pertanyaan untuk Kelompok 2
Pada penjelasan diatas dikatakan bahwa "Satu hal yang harus disadari ialah bahwa pada hakikatnya suatu permasalahan tidak pernah berdiri sendiri dan terpisah dari faktor-faktor lain".
Pertanyaan saya adalah faktor-faktor lain seperti apa yang tidak boleh terpisah dari suatu
Terimakasih kelompok 2
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNama : Trivena Y Rogi
HapusNim : 17507040
Semester : 6
M.K : Metodologi Penelitian Pendidikan
Saya ingin bertanya pada kelompok 2
Dalam materi kalian terdapat bahasan seperti : " c. Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru.
Yang ingin saya tanyakan bagaimana kita dapat mengetahui atau menentukan masalah kita adalah suatu masalah yang baru?
Terimakasih
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Untuk kelompok 2
Pertanyaan saya
Berapakah waktu yang produktif dan dibutuhkan dalam menentukan suatu judul dalam penelitian ?
Terimakasih
BalasHapusNama : Febri abua
NIM : 17 507 073
Semester : 6
MK : metodelogi penelitian
Trimakasih kami kelompok dua akan menjawab pertanyaan dari jesica
1. Sertakan sitasi
Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan buah pikir sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku meskipun penulis tidak menggunakan kata-kata yang sama persis. Penyertaan sitasi di sini artinya penulis harus memberikan keterangan dari mana informasi yang dituliskan didapat.
Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman audio/visual, namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga harus dicantumkan. Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa body notemaupun foot note.
2. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian, sitasinya telah tercantum di body noteatau foot note namun luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.
3. Lakukan parafrase
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap melakukan plagiarisme. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap mencantumkan sitasi. Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit jika menggunakan cara pengutipan langsung.
4. Lakukan interpretasi
Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang harus dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa jadi analisisnya terlalu rumit maupun butuh interpretasi tambahan. Interpretasi dilakukan seperlunya.
Selamat pagi
BalasHapusNama saya Triani Rante Mia 17507005
Saya Ingin bertanya kepada kelompok 2
Menurut kelompok apakah ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Jelaskan?
Terima kasih
Nama : Angela Regiency Sammane
HapusNIM : 17 507 059
Pada penjelasan kelompok 2 di atas, dikatakan bahwa seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian.
Pertanyaan saya adalah, apa itu kemampuan penelitian? Dan menurut kelompok bagaimana cara agar setiap peneliti dapat menumbuhkan/mengembangkan kemampuan penelitiannya tersebut? Terima kasih.
Kami kelompok 2 akan menjawab pertanyaan dari Angela regiency.
HapusMenurut kelompok kami Kemampuan penelitian ya semacam keterampilan yg dimilikinya..tentu seorang peneliti tdk akan bisa meneliti tanpa memiliki wawasan yg Tinggi ut mengembangkan berbagai teori yg dipelajari. Jika Peneliti buta teori dan buta pengetahuan maka kemungkinan dia akan sulit untuk melakukan sebuah penelitian. Mungkin ini jawaban dari kelompok kami,
Jika ada tambahan dari teman- teman, di persilahkan.
Trimakasih kami kelompok dua akan menjawab pertanyaan dari indah tentang "Bagaimana Merumuskan Masalah dalam Penelitian pendidikan"
BalasHapusmerumuskan masalah penelitian, peneliti hendaknya mengidentifikasikan lingkup masalah umum yangberhubungna dengan pengalaman dan minat peneliti. Langkah selanjutnya adalah mempersempit lingkup masalah umum tersebut hingga menjadi suatu masalah yang spesifik dan bias diselidiki (reasearchable).
Permasalahan atau topik bisa diperoleh antara lain dari teori dan pengalaman-pengalaman peneliti. Menurut Sutrisna Hadi, mengidentifikasi sumber problematik yang dijadikan topik penelitian digolongkan sebagai berikut:
1. Observasi kancah
2. Diskusi-diskusi
3. Dosen-dosen atau ahli-ahli riset
4. Bibliografi, misalnya jurnal, encyclopedia, riview, skripsi/thesis, disertasi, buku-buku teks, majalah-majalah berkala, bulletin, laporan-laporan penelitian tak berkala dan sebagainya.
Beberapa faktor yang mempertimbangkan permasalahan atau topik penelitian, diantaranya:
1. Masalah atau topik penelitian harus benar-benar menarik bagi peneliti sendiri dan memerlukan pemecahan segera.
2. Masalah atau topik penelitian cukup mempunyai signifikansi dan bukan merupakan masalah “peka” bagi masyarakat.
3. Masalah atau topik penelitian hendaklah masih dalam jangkauan kemampuan dan keterampilan peneliti (manageable topic).
4. Masalah atau topik penelitian memiliki ketersediaan cukup data yang diperlukan untuk analisis (researchable topic).
5. Masalah atau topik penelitian memiliki ketersediaan biaya, waktu,, tenaga dan alat yang cukup untuk menelitinya.
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya atau pertanyaan yang padat dan jelas. Contoh rumusan masalahdalam kalimat tanya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hubungan antara prestasi belajar mata pelajaran Sejarah dengan mata pelajaran Geografi?
2. Apakah mengajar dengan metode diskusi lebih berhasil dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah?
Rumusan masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan tersebut diatas bisa membantu memusatkan perhatian peneliti pada jawaban yang akan disajikan pada bab penutup atau bab kesimpulan. Penelitian menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Trima kasih
HapusCoba klmpok berikan contoh rumusan Masalah dalam Penelitian pendidikan" di sekolah menengah atas
HapusApakah ada kesulitan dalam merumuskan masalah, jika ad bagaimana menanggulangi kesulitan trsebut. Jelaskan
HapusTrima kasih
Saya ingin bertanya kepada kelompok 3
BalasHapusMenurut kelompok Bagaimana kaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian dengan tinjauan pustaka?
Terima kasih
Yang ingin bertnya pada klpok 3 di persilahkan teman* untuk bertnya di kolom in agar pertnyaan tersusun
BalasHapusTrima kasih🙏
Saya ingin bertanya kepada kelompok 3
HapusMenurut kelompok Bagaimana kaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian dengan tinjauan pustaka?
Terima kasih
Nama : feybi alow
HapusNim : 17507069
Sem : 6
Jurusan: pend.biologi
Pertanyaan saya
Mengapa perlu menyusun tijauan pustaka dan bagaimana melakukannya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNama : jessica
HapusNIM : 17507047
Semester : 6
Mata kuliah : metodologi penelitian pendidikan
Hal apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari palgiarisme saat penulisan tinjauan pustaka baik itu dari literatur buku teks maupun jurnal?
Nama : Trivena Y Rogi
HapusNim : 17507040
Semester : 6
M.K : Metodologi penelitian
Saya ingin bertanya kepada kelompok 3
Mengapa perlu dilakukannya sitasi dalam studi literatur?dan berikan contoh dari sitasi dengan format yang tepat!
Terimakasih
Nama : Tesalonika Tumbel
HapusNim : 17507080
Semester : 6
M.K : Metodologi penelitian
Apakah kemudahan yang bisa didapat jika menggunakan google scholar sebagai tempat memperoleh kajian pustaka?
Nama : Indah Sinaulan NIM : 17507038
HapusSemester : VI
Pertanyaan saya,
Menurut kelompok bagaimana cara untuk mendapatkan sumber yang relevan?
Nama : vrilly indah kawalo
HapusSaya ingin bertanya kepda klmpok 3
bagaimana memperoleh pustaka yang cukup komprehensif dan Aspek penelitian mana yang perlu diuraikan dalam tinjauan pustaka
Trima kasih
Nama : Mega S. Umacina
HapusNim: 17507088
Saya ingin brtanya. bagaimakah cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan literatur yang baik dan terpercaya dalam penulisan penelitian?
Nama : Pricilia Mamonto
HapusNim : 17507086
Sem : 6
MK : metodologi penelitian pendidikan
Pertanyaan kelompo 3
Mengapa harus mengadakan sitasi dalam penulisan??
Nama Tina Y M Thomas
HapusNIM : 17507087
Saya ingin bertanya kepada kelompok 3
mengapa sumber yang relevan sangat penting dalam penulisan penelitian?
Terimakasih Triani, kelompok akan coba menjawab..
HapusPertanyaan:
Menurut kelompok Bagaimana kaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian dengan tinjauan pustaka?
Jawaban:
Masalah penelitian berkaitan dengan tujuan penelitian karena masalah yang diangkat untuk diteliti itu yang menjadi tujuan dari peneliti yaitu untuk mendapatkan penyelesaian/ jawaban dari masalah tersebut. Untuk mendapatkan jawaban/ mencapai tujuan dari penelitian tersebut, maka peneliti harus meninjau pustaka-pustaka yang berkaitan dengan penelitiannya untuk mendapatkan informasi guna membantunya dalam proses penelitian.
Terimakasih Feybi, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Mengapa perlu menyusun tijauan pustaka dan bagaimana melakukannya?
Jawaban:
Tinjauan pustaka merupakan alat baca dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penulisan hasil penelitian, penulis harus menggunakan kajian pustaka sebagai dasar dalam mengadakan penelitian karena dalam tinjauan pustaka/ kajian teori terdapat informasi-informasi penunjang dalam penelitian
Nama : Seril lantalan
HapusNIM : 17507090
Saya ingin bertanya kepada kelompok 3
Bagaimanakah contoh penggunaan frase kunci ?
Terimakasih Jessica, kelompok akan coba menjawab
HapusPertanyaan:
Hal aja saja yang harus dilakukan untuk menghindari palgiarisme saat penulisan tinjauan pustaka baik itu dari literatur buku teks maupun jurnal
Jawaban:
Menurut kelompok untuk menghidnari plagiarism, penulis harus menyertakan sumber dalam penulisan dan daftar pustaka dan untuk mengecek apakah tulisannya termasuk hasil plagiasi, penulis bisa menggunakan aplikasi sperti turniti untuk mengecek berapa persen tulisan yang terseteksi plagiat
Terimakasih Trivena, kelompok akan mencoba menjawab
HapusPertanyaan:
Mengapa perlu dilakukannya sitasi dalam studi literatur?dan berikan contoh dari sitasi dengan format yang tepat!
Jawaban:
Perlunya sitasi dalam penulisan untuk mengakui sumber yang digunakan. Contoh format penulisan sitasi seperti (Penulis, Tahun), (Trivena,2020)
Terimakasih susan atas jawabannya
HapusTerimakasih Siskarli, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Apakah ada masalah-masalah dalam penulisan tinjauan pustaka jika ada kelompok jelaskan jika tidak ada jelaskan
Jawaban:
Menurut kelompok dalam penulisan tinjauan pustaka sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja dalam beberapa temuan, penulis tidak mencantumkan sitasi untuk mengakui sumber yang digunakan hingga muncullah tindakan plagiat
Terimakasih Tesa, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Apakah kemudahan yang bisa didapat jika menggunakan google scholar sebagai tempat memperoleh kajian pustaka?
Jawaban:
Kemudahan bisa diperoleh dengan menggunakan google scholar sebagai tempat memperoleh kajian pustaka karena google scolar merupakan sumber yang dapat dipercaya dan memudahkan penulis untuk mendapatkan informasi terbaru terkait penelitian
Terimakasih Indah Sinaulan, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Menurut kelompok bagaimana cara untuk mendapatkan sumber yang relevan?
Jawaban:
Mencari informasi yang terkait dengan penelitian, misalnya meneliti tentang tanaman budidaya, maka peneliti dapat mencari informasi yang berkaitan seperti pertanian, dan lain-lain yang berkaitan
Terimakasih Indah Kawalo, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Bagaimana memperoleh pustaka yang cukup komprehensif dan Aspek penelitian mana yang perlu diuraikan dalam tinjauan pustaka
Jawaban:
Pustaka yang cukup komprehensif bisa didapatkan dengan menggunakan kaitan informasi yang ada dalam kehidupan masyarakat serta menggunakan sudut pandang yang luas sehingga tulisan hasil penelitian mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca/ konsumen hasil penelitian. Penulis juga perlu menguraikan informasi-informasi yang bersifat penting dalam tinjauan pustaka dan tidak berbelit-belit dalam menyampaikan informasi terkait penelitian
Terimakasih Mega, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
bagaimakah cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan literatur yang baik dan terpercaya dalam penulisan penelitian?
Jawaban:
Untuk mendapatkan literature yang baik dan terpercaya maka peneliti harus menggunakan landasan teori dari sumber terpercaya yang sebelumnya sudah diujicobakan dan terbukti kualitasnya
Terimakasih Pricilia, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Mengapa harus mengadakan sitasi dalam penulisan
Jawaban
Sitasi harus diadakan untuk menunjukkan, mengakui, dan menghargai sumber asal dari suatu informasi yang didapatkan
Terimakasih Tina, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
mengapa sumber yang relevan sangat penting dalam penulisan penelitian?
Jawaban:
Sumber yang relevan akan menjadi jaminan dalam suatu penelitian, jika sumber yang digunakan dalam penelitian tersebut sudah relevan, maka peneliti bisa terbantu dalam melaksanakan penelitian serta kemungkinan untuk mendapatkan kesulitan dalam penelitian akan berkurang
Terimakasih Sheril, kelompok akan mencoba untuk menjawab
HapusPertanyaan:
Bagaimanakah contoh penggunaan frase kunci
Jawaban:
jika sumber literatur yang ingin ditemukan berkaitan dengan bioteknologi di bidang pangan, maka kata atau frase kunci yang digunakan adalah bioteknologi pangan. Dengan menggunakan frase kunci ini maka akan muncul berbagai sumber yang berkaitan dengan bioteknologi pangan.
terima kasih Susan untuk jawabannya🙏
HapusTrima kasih atas jawaban dri klompok
HapusNama : Anggita Wantalangi
BalasHapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Pertanyaan saya
Bisakah kelompok memberikan contoh
"Dalam penulisan tinjauan pustaka sebaiknya terdapat benang merah antara satu subbab dengan subbab selanjutnya" dan akhirnya membuat pembaca memahami dengan jelas ??
Terimakasih Anggita, kelompok 3 akan mencoba untuk menjawab:
HapusBenang merah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan atau menghubungkan beberapa factor yang saling terkait menjadi sebuah kesatuan yang utuh.
Misalnya adanya keterkaitan mulai dari latar belakang, rumusan masalah dan hipotesis, pembahasan, hingga akhir penulisan penelitian
Kami akan mnjawab prtanyaan dari anggita
BalasHapusJdi yg di maksut dngan bnang merah adalah topik yg akan di bicarakan.
Contoh topik tntang "Model Problem Based Learning" maka tinjuan pustakanya hrus di cntumkan mengenai Model Problem Based Learning untuk menghubungkan subbab sebelumnya dngan subbab selanjutnya baik itu latar belakang rumusan masalah dll.
Contoh tinjauan pustaka :
Model Problem Based Learning
Model secara kaffah dimaknai sebagai suatu objek atau konsep
yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Model juga
diartikan sebagai sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah
bentuk yang lebih komprehensif. Sebagai contoh model pesawat
terbang (Meyer dalam Trianto 2010: 21). Sedangkan model
pembelajaran diartikan sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas, termasuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti
kurikulum, pendekatan, metode, media, sumber belajar, teknik, taktik
dalam proses pembelajaran (Joyce dalam Rusman 2010: 133). Hal
tersebut senada dengan pernyataan (Soekamto dalam Nurulwati 2000:
10) yang mengatakan bahwa model pembelajaran adalah keterangan
konseptual yang menerangkan prosedur secara sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pemebelajaran dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Salah
satu contoh model pembelajaran ialah model Problem Based Learning.
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Bagaimanakah cara membedakan tinjauan pustaka pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif? Jika ada yang membedakan mohon dijelaskan.
Trimakasih
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Untuk absen temn* boleh komen di bwah in
BalasHapusTrima kasih🙏
Nama : Vrilly Indah kawalo
HapusNIM : 17 507 092
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Vrilly Indah kawalo
HapusNIM : 17 507 092
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : feybi alow
HapusNim : 17507069
Sem : 6
Jurusan : pend.biologi
Mk: metodologi penelitian
Nama: Tricahyani
HapusNim: 17507148
Semester : VI
Mata kuliah: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Mega S. Umacina
HapusNim: 17507088
Sem:6
Jurusan: pendidikan biologi
Mk: metodologi penelitian
Nama : Tesalonika Tumbel
HapusNIM : 17 507 080
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : jessica
HapusNIM : 17507047
Semester : 6
Mata kuliah : metodologi penelitian pendidikan
Nama : Indah Sinaulan
HapusNIM : 17 507 038
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Elva Jenita
HapusNIM : 17 507 156
Sem : 6
Prodi : Pendidikan Biologi
MK : Metodologi Penelitian
Nama : Angela Regiency Sammane
HapusNIM : 17 507 059
Semester : 6
Prodi : Pendidikan Biologi
MK : Metodologi Penelitian
Nama. : Triani Rante Mia
HapusNIM. : 17507005
Semester : 6
Mata kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Susan Alisia Manengal
HapusNIM: 17507045
Sem: 6
Prodi: Pendidikan Biologi
MK: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Seril W. Lantapan
HapusNIM: 17507090
Sem: 6
Prodi: Pendidikan Biologi
MK: Metodologi Penelitian Pendidika
Nama: Pricilia mamonto
HapusNIM: 17507086
Sem: 6
Prodi: Pendidikan Biologi
MK: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Trivena Y Rogi
HapusNim : 17507040
Semester : 6
M.K : Metosologi Penelitian Pendidikan
Nama : Trivena Y Rogi
HapusNim : 17507040
Semester : 6
M.K : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Tina Y M Thomas
HapusNIM : 17507087
Semester : 6
MK : Metodologi Penelitian
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Siskarli Gua
HapusNIM : 17507102
Semester : 6
MK : Metodologi penelitian pendidikan
Nama : Lambas Thresa pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Semester : 6
Mk : Metodologi Penelitian
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKami akan mnjawab prtanyaan dari triani
BalasHapusPerumusan Masalah :
Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Tujuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah. Jika memperhatikan tujuan penelitian, sesungguhnya isinya sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam rumusan masalah. Apabila rumusan masalah dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, maka tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan.
Tinjauan pustaka, atau survey literature, merupakan langkah penting di dalam penelitian. Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi, dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis. Teori‐teori akan memberikan landasan dan pengarahan terhadap penelaahan permasalahan penelitian. Kecanggihan suatu penlitian diantaranya terletak pada landasan teori yang digukan untuk memecahakan permasalahan penelitian.
Tujuan utama dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melihat apa saja yang pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Jdi kaitannya adalah sama2 mmbahas topik yg akan di teliti dlm penelitian
Tra kasih jawaban dari kelompok
Hapusyang saya tanyakan itu Menurut kelompok apakah ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian?
Dan saya masih agak bingung😁
Nama : Febri Abua
BalasHapusNim : 17 507 073
Semster : 6
Mata Kuliah : Metodologi penelitian pendidikan
Nama : Tina Y M Thomas
BalasHapusNIM : 17507087
Semester : 6
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Nama: Siskarli Gua
BalasHapusNIM: 17507102
Pertanyaan saya untuk kelompok 3.
Apakah ada masalah-masalah dalam penulisan tinjauan pustaka jika ada kelmpok jelas jika tidak ada jelaskan..??
Trimah kasih
Kami akan mnjawab prtanyaan dari tesa
BalasHapusAda banyak format yg si lakukan dalam sitasi sala satu contoh format APA. Model ini lebih mengutamakan tahun. Nama depan pengarang tidak diketahui secara lengkap oleh pembaca.
Sama dengan sitasi di dalam teks, di dalam daftar pustaka, masing-masing model memberikan berbagai format sitasi di dalam daftar pustaka. Seperti juga format di dalam teks, disini dicontohkan format sitasi di dalam daftar pustaka, sesuai model APA ( American Psycological Association). 1. Buku; Nama pengarang. (tahun). Judul buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit. Buku dengan satu orang pengarang/penulis. Wursanti, I. (1992). Manajemen kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius Buku dengan dua atau lebih pengarang. Fakih, A.R., & Wijayanto, I. (2005). Kepemimpinan Islam. Yogyakarta: UII Press. Buku yang tidak diketahui Pengarangnya. Judul buku. (Tahun). Tempat terbit: Nama Penerbit The Alternative medicine handbook. (1994). New York: Crescent Books
Mkasih ebi😉
HapusNama: Siskarli Gua
BalasHapusNIM: 17507102
Pertanyaan untuk kelompok 3
Apakah ada masalah-masalah dalam penulisan tinjauan pustaka jika ada kelompok jelaskan jika tidak ada jelaskan...??
Trimah kasih
Nama : Febri Abua
BalasHapusNim : 17 507 073
Semster : 6
Mata Kuliah : Metodologi penelitian pendidikan
Terima kasih jawaban dari kelompok😇👍
BalasHapusTUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
BalasHapusKELOMPOK 4 :
ELVA JENITA (17507156)
TESALONIKA TUMBEL (17507080)
“MEMBUAT DESAIN PENELITIAN : OPERASIONALISASI VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN”
1. Pengertian Variabel
Menurut Sugiyono (2013) variabel adalah segala sesuatu yan berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga didapat informasi mengenai hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulan. Jika ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berhubungan dengan variabel penelitian.
Menurut Hatch dan Farhady (1981) Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel juga merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Contoh atribut dari objek seperti bentuk, ukuran, berat, warna dan lain sebagainya. Contoh dari atribut dalam kegiatan administrasi seperti struktur organisasi, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, kebijakan, dan lain sebagainya.
Diberi nama variabel karena berasal dari kata variasi. Tinggi badan dapat dikatakan variabel karena tinggi badan sekelompok orang bervariasi antara satu dengan yang lainnya. Demikian juga dengan berat badan, motivasi, disiplin, kinerja, dan lain sebagainya. Jadi bagi peneliti yang akan berhubungan dengan manusia, objek, bidang kegiatan atau keilmuan lainnya, disarankan yang memiliki variasinya. Jika tidak ada variasinya tidak bisa dikatakan variabel.
Menurut Kerlinger (1973) “Variabel adalah konstruk (construct) atau sifat yang akan dipelajari. Dibagian lain, Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).”
Menurut Kidder (1981) Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Secara teoritis, variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
2. Jenis-Jenis Variabel
BalasHapusMenurut hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain maka jenis-jenis variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c. Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen kedua.
d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak di antara varibael independen dengan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
3. Skala Pengukuran
BalasHapusSkala (scale) adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan dalam hal terkait variabel minat yang kita pelajari (Uma Sekaran, 2006:15). Sedangkan skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi infoemasai yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam suatu kuesioner (Juliansyah Noor, 2015:125).
Ada empat tipe skala dasar dalam penelitian yakni skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Tingkat kerumitan akan meningkat secara progresif yang bergerak dari arah skala nominal ke rasio. Artinya, informasi mengenai variabel dapat diperoleh secara lebih rinci jika menggunakan skala interval dan rasio jika dibandingkan dengan menggunakan skala nominal dan skala ordinal.
a. Skala Nominal
Skala nominal (nominal scale) adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subyek pada kategori atau kelompok tertentu. Digunakan untuk mengklasifikasikan obyek baik individu maupun kelompok misalnya berdasarkan kategori gender (laki-laki dan perempuan), agama, pekerjaan, area geografis dan lain-lain. Dalam mengidentifikasi kategori digunakan simbol simbol berupa angka sebagai label kategori sederhana tanpa nilai intrinsik. Contoh kategori pria diberi kode nomor 1 dan wanita dengan kode nomor 2 untuk kategori gender. Informasi yang didapat dari skala nominal adalah untuk menghitung persentase (atau frekuensi) laki-laki dan perempuan dalam sampel responden.
Contoh sederhana misalnya apabila kita mempunyai kuesioner sebanyak 100 buah dimana sebanyak 55 orang mengisi kode nomor 1 untuk laki-laki dan 45 mengisi kode nomor 2 yang berarti perempuan maka analisis data akhir survei menunjukkan bahwa dari 100 responden ternyata menunjukkan 55 orang laki-laki atau 55% dan 45 orang adalah perempuan atau 45%. Skala ini adalah skala dasar, kategorial dan mentah serta memberikan informasi lain mengenai kedua kelompok.
b. Skala Ordinal
Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengkategorikan variabel-variabel yang menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Apabila jawaban pertanyaan dalam kuesioner berupa peringkat berupa simbol 1 untuk sangat tidak setuju, simbol 2 untuk tidak setuju, simbol 3 untuk netral, simbol 4 untuk setuju dan simbol 5 untuk sangat setuju. Simbol angka 1 sampai dengan 5 hanyalah merupakan peringkat tidak mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap.
c. Skala Interval
BalasHapusSkala interval (interval scale), adalah skala yang mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki skala nominal dan ordinal ditambah dengan interval yang tetap yang memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel. Oleh karena itu skala interval lebih kuat dibandingkan dengan dua skala sebelumnya yakni skala nominal dan skala ordinal dan bisa diukur tendensi sentralnya (central tendency) dengan perhitungan rata-rata aritmatika. Ukuran dispersinya adalah kisaran (range), standar deviasi (standart deviation) dan varians (variance). Skala interval digunakan jika respon untuk berbagai macam item pertanyaan yang mengukur suatu variabel bisa dihasilkan dengan skala yang kita tetapkan (bisa lima point, tujuh point atau lainnya) yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item.
d. Skala Rasio
Skala rasio (ratio scale) mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, skala ordinal maupun skala interval dengan kelebihan mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai 0 empiris absolut terjadi pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak ada. Perbandingan berat badan adalah merupakan contoh yang sederhana dn mudah dari skala rasio. Misalnya seseorang yang mempunyai berat 120 kg adalah dua kali berat seseorang yang mempunyai berat 60 kg. Perkalian dan pembagian angka tersebut (120 dan 60) dengan angka apapun akan menghasilkan rasio 2:1. Ukuran tendensi sentral skala rasio bisa mean aritmatik atau geometrik, dan ukuran dispersi bisa standar deviasi, varians atau koefisien variasi. Beberapa contoh skala rasio diantaranya adalah berkaitan dengan penghasilan, jumlah organisasi yang diikuti, umur aktual dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
• Hidayat, Anwar. 12 Mei 2012. Penjelasan Desain Penelitian (Pengantar).https://www.statistikian.com/2012/05/desain-penelitian-pengantar.html. Diakses pada 27 Maret 2020
• Anonym. Tanpa Tahun. Pengertian Variabel Penelitian. http://pojok-peneliti.blogspot.com/2015/05/pengertian-variabel-penelitian.html?m=1. Diakses pada 27 Maret 2020
• Sugandi, Rachmat. Tanpa Tahun. Operasionalisasi Variabel. https://www.academia.edu/37547233/Operasionalisasi_variabel. Diakses pada 27 Maret 2020
• Darmawan, Budi. Tanpa Tahun. Pengukuran Variabel: Definisi Operasional dan Sekala. https://www.academia.edu/28859512/PENGUKURAN_VARIABEL_DEFINISI_OPERASIONAL_DAN_SEKALA Diakses 27 Maret 2020
SEKIAN MATERI DARI KELOMPOK KAMI, JIKA ADA PERTANYAAN, MASUKAN, TAMBAHAN, KRITIK DAN SARAN KAMI PERSILAHKAN..... :v
Diskusi besok, Senin 30 Maret 2020 Pukul 10.00 Wita
Slamt pagi
BalasHapusSperti biasa spya terurut diskusi hari in masuk pada kolom yg sdah di tentukan yaa.
Kolom ini untuk tanya jawab
Jdi untuk pertnyaan dri kmpok lain boleh kirim di kolom in (klik bls)
Diskusi kelompok di mulai jam 10 sperti jdwl
trima kasih🌸
Selamat pagi kelompok
HapusSaya ingin bertanya bisakah kel. menyebutkan /menguraikan langkah -langkah dalam membuat desain penelitian yang mudah di mengerti
Terima kasih...
Terima kasih Jessica, kelompok akan mencoba menjawab.
HapusLangkah-langkah membuat desain penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan Penelitian
Pada bagian perencanaan penelitian, strategi penentuan desain penelitian memegang peranan penting. Desain penelitian yang dimaksud adalah rancangan, profile, protipe, pola, model, bentuk dan semacam body of science yang tepat digunakan dalam penelitian.
2. Penelaahan Tema dan Judul
Suatu penelitian hendaknya memiliki tema permasalahan yang jelas. Adapun judul berfungsi sebagai identitas yang merupakan pencerminan dari isi keseluruhan tulisan.
3.Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dirumuskan dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang saling berhubungan. Dengan demikian, pada akhirnya memunculkan masalah-masalah secara jelas.
4. Perumusan Masalah
Pada bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang akan diteliti, semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
5. Alasan, Tujuan, dan Kegunaan
Alasan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa suatu masalah perlu diteliti. Tujuan penelitian harus merumuskan secara jelas dan dapat diperiksa melalui hasil penelitian, yakni pengungkapan sesuatu yang diharapkan dari penelitian tersebut. Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.
6. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan struktur atau rangkaian berpikir yang menjadi acuan proses penelitian.
7. Langkah-langkah Penelitian
Setelah hipotesis diajukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan populasi dan sampel, Teknik pengumpulan data. Menentukan teknik analisis data.
8. Penyusunan Kerangka (Out Line)
Kerangka atau out line merupakan gambaran keseluruhan karangan.
9. Tubuh Utama Tulisan
Bagian ini merupakan inti karangan.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan hasil analisis pada bab-bab sebelumnya. Hasil analisis ini biasanya merupakan pembuktian hipotesis yang diajukan sebelumnya atau jawaban atas penelitian.
Oke terima kasih atas jawabannya 😊
HapusNama saya Anggita Wantalangi
HapusNIM 17 507 096
D makalah kelompok ada jenis-jenis variabel disitu ada variabel Intervening. Coba kelompok berikan contoh yang di maksud dengan variabel intervening!
Nama saya pricilia mamonto, di makalah kelompok ada jenis-jenis variabel disitu ada variabel moderator. Coba kelompok berikan contoh yang di maksud dengan variabel moderator!
HapusNama saya : Indah Sinaulan
HapusPertanyaan saya utk kelompok 4
Didalam variabel penelitian tentunya memiliki kegunaan. Nah, apa saja kegunaan dari variabel penelitian?
Terimakasih🙏🏻
Selamat pagi kelompok
HapusSaya ingin bertanya
Menurut kelompok desain penelitian seperti apakah yang cocok dipresentasikan dalam penelitian ? Adakah macam-macam desain yang menarik dalam penelitian ? Bila ada tolong, mohon dijelaskan.
Trimakasih
Terima kasih Anggita, kami kelompok akan mencoba menjawab....
HapusPengertian variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Dapat juga diartikan bahwa variabel intervening adalah variabel yang dapat memperlemah dan memperkuat hubungan antar variabel (variabel moderator), tetapi tidak dapat diukur & diamati. Variabel mediasi atau intervening letaknya berada di antara variabel independen dengan dependen sehingga variabel dependen tidak dapat langsung terpengaruh oleh variabel independen.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
Terima kasih Pricilia, kami kelompok akan mencoba menjawab....
HapusVariabel moderator Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
Terima kasih Indah, kami kelompok akan mencoba menjawab....
HapusVariabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Terima kasih Pricilia Mamonto, kelompok akan mencoba menjawab.
HapusContoh variabel moderator adalah sebagai berikut:
- Apabila suku bunga simpanan dinaikkan, maka masyarakat akan banyak yang menabung. Masyarakat tidak mempunyai sisa uang untuk ditabung atau masyarakat kurang percaya pada bank.
- Jika harga emas turun, maka masyarakat akan banyak yang membeli emas. Masyarakat tidak mempunyai emas atau masyarakat tidak ingin membeli emas jika harganya mahal.
- Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat jika peran guru dalam menciptakan lingkugnan belajar sangat baik. Hubungan akan semakin rendah jika peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar kurang baik.
Terimakasih Tesa utk jawabannya🙏
HapusNama : Lambas Thresa Pasaribh
HapusSelamat pagi kelompok 4
Saya ingin bertanya,
Menurut kelompok desain penelitian seperti apakah yang cocok dipresentasikan dalam penelitian ? Adakah macam-macam desain yang menarik dalam penelitian ? Bila ada tolong, mohon dijelaskan.
Trimakasih
Selamat pagi, saya ingin bertanya kepada kelompok 4
HapusMenurut kelompok bagaiman cara agar kita tidak mengalami kebingungan dalam menentukan desain penelitian yang tepat serta dalam menentukan prosedur analisis statistik yang sesuai?
Terima kasih😇
Terima kasi Elva ats jawabannya 👌
HapusSelamat pagi.
HapusSaya ingin bertanya pada kelompok 4. Coba kelompok berikan contoh dari variabel intervening! Dan mengapa variabel intervening dikatakan variabel penyela/antara? Terima kasih🙏
Terima kasih Triani, kelompok akan mencoba menjawab.
HapusCara agar kita tidak mengalami kebingungan dalam menentukan desain penelitian yang tepat serta dalam menentukan prosedur analisis statistik yang sesuai adalah mendefinisikan fenomena yang diteliti tersebut, dalam hal ini adalah menentukan variabel-variabel yang kita amati dan selanjutnya menentukan bagaimana cara mengukur variabel tersebut.
terima kasih Lambas, kami kelompok akan mencoba menjawab..
Hapusjadi setiap desain penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Desain penelitian adalah strategi yang dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian.
Desain penelitian yang sering digunakan baik dalam riset kualitatif maupun kuantitatif meliputi desain penelitian eksperimental, survey atau cross-sectional, longitudinal, studi kasus, dan komparatif. Kita bisa menerapkan desain riset mana yang paling sesuai diterapkan dalam riset kualitatif atau kuantitatif yang kita gunakan.
Jenis-jenis desain penelitian
♠ Desain penelitian eksperimental
Desain eksperimental adalah desain riset yang diterapkan untuk penjajagan atau memperoleh pengetahuan awal. Eksperimen dalam riset sosial tak jarang digunakan untuk mengetahui aspek kausal atau penyebab terjadinya fenomena sosial.
♠ Desain penelitian survey
Riset survey disebut juga cross-sectional. Desain penelitian survey dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari responden melalui sampel yang diteliti. Survey atau cross-sectional bisa pula dilakukan dengan menerapkan konten analisis jika sampel yang digunakan adalah dokumen.
♠ Desain penelitian longitudinal
Desain penelitian longitudinal pada umumnya menerapkan metode survey. Perbedaannya adalah desain riset longitudinal dilakukan secara berkala dalam waktu yang relatif lama dengan sampel yang sama
♠ Desain penelitian studi kasus
Desain penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi isu yang spesifik dan kontekstual secara mendalam.
♠ Desain penelitian komparatif
Desain penelitian ini diterapkan pada penelitian yang memiliki fokus pembahasan lebih dari satu kasus.
Saya Trivena ingin bertanya kepada kelompok. Dalam pembahasan kalian ada terdapat : "Artinya, informasi mengenai variabel dapat diperoleh secara lebih rinci jika menggunakan skala interval dan rasio jika dibandingkan dengan menggunakan skala nominal dan skala ordinal. "
HapusDari kutipan diatas dikatakan bahwa skala interval dan rasio itu lebih rinci
Nah yang ingin saya tanyakan kenapa skala itu lebih rinci daripada skala nominal dan ordinal?hal apa yang paling membuat sehingga dikatakan skala interval dan rasio itu lebih rinci daripada skala nominal dan ordinal?
Terimakasih
Trimakasih untuk jawabannya 😊
HapusNama : Mince Rayo Paladan
HapusNim : 17 507 002
Pertanyaan saya kepada kelompok,Dalam membuat Desain Penelitian,apakah keempat jenis Variabel di atas semuanya dicantumkan dalam penelitian atau hanya satu variabel yang digunakan?
Trimkasih.
Terima kasih Angela, kelompok akan mencoba menjawab.
HapusContoh dari Variabel Intervening :
Terdapat pengaruh jumlah biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan akan berimbas pada IPK mahasiswa tersebut.
- Jumlah biaya pendidikan (variabel independen).
- IPK mahasiswa (variabel dependen).
- Gaya hidup (variabel intervening).
Variabel intervening dikatakan variabel penyela/antara karena variabel ini mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Makasih jawabannya
HapusTerima kasih untuk jawabannya Elva Jenita👍
Hapusterima kasih Trivena, jadi kami kelompok akan mencoba menjawab...
HapusJadi dari materi yang telah kelompok kami bahas di atas, Skala Ratio mempunyai sifat – sifat yang dimiliki Skala Interval, Ordinal dan Nominal. Skala Interval memiliki ciri – ciri yang dimiliki Skala Ordinal dan Nominal, sedangkan Skala Ordinal memiliki sifat yang dimiliki Skala Nominal. Adanya perbedaan tingkat pengukuran memungkinkan terjadinya Transformasi Skala Ratio dan Interval menjadi Ordinal atau Nominal. Transformasi ini dikenal sebagai Data Reduction atau Data Collapsing. Hal ini dimaksudkan agar dapat menerapkan metode statistik tertentu, terutama yang menghendaki skala data dalam bentuk Ordinal atau Nominal.
Sebaliknya, Skala Ordinal dan Nominal TIDAK DAPAT diubah menjadi Interval atau Ratio. Skala Nominal yang diberi label 0, 1 atau 2 dikenal sebagai Dummy Variable (Variabel Rekayasa). Misalnya : Pemberian label 1 untuk laki – laki dan 2 untuk perempuan tidak mempunyai arti kuantitatif (tidak mempunyai nilai / hanya kode). Dengan demikian, perempuan tidak dapat dikatakan 1 lebih banyak dari laki – laki. Pemberian label tersebut dimaksudkan untuk mengubah kategori huruf (Alfabet) menjadi kategori Angka (Numerik), sehingga memudahkan analisis data.
sekian.. :)
Terima kasih Mince, kelompok akan mencoba menjawab.
HapusApa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya.
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI.
HapusDI SAMPAIKAN BANYAK TERIMA KASIH UNTUK TEMAN-TEMAN YANG SUDAH MEMBERIKAN PERTANYAAN. GBU..
Kolom ini untuk absen
BalasHapus(Klik balas)
Senin, 30maret2020
Nama: Tricahyani
HapusNim: 17507149
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Tesalonika Tumbel
HapusNim: 17507080
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Vrilly indah kawalo
HapusNim: 17507092
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama : Lambas Thresa Pasaribu
HapusNIM : 17 570 060
MK : METODOLOGI PENELITIA
Semester : 6
Nama : Lambas Thresa Pasaribu
HapusNIM : 17 570 060
MK : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
Semester : 6
Nama : Feybi alow
HapusNim : 17507069
Jurusan : pend.biologi
Semester : 6
Mk : metodologi penelitian
Nama : Siskarli Gua
HapusNIM : 17507102
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: jessica
HapusNIM: 17507047
Prodi:pendidikan biologi
Mk: metodologi penelitian pendidikan
Nama : Anggita A. Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Semester VI
Nama : Indah Sinaulan
HapusNim : 17507038
Jurusan : Pend.Biologi
Semester : 6
Mk : metodologi penelitian
Nama : Tina Y M Thomas
HapusNIM : 17507087
MK : Metodologi Penelitian
Nama : Mega S. Umacina
HapusNim: 17507088
Sem : 6
Prodi: pendidikan biologi
MK: metodologi penelitian
Nama : Trivena Y Rogi
HapusNim : 17507040
Semester : 6
Jurusan : Pend.Biologi
M.K : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Pricilia Mamonto
HapusNim : 17507086
Sem : 6
MK : metodologi penelitian pendidikan
Nama: Putry C. Rogi
HapusNim: 17507031
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama : Sheril Lantapan
HapusNIM : 17507091
MK : Metodologi Penelitian
Nama : Elva Jenita
HapusNIM : 17 507 156
Sem : 6
Prodi : Pendidikan Biologi
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Angela Regiency Sammane
HapusNIM : 17 507 059
Semester : 6
Prodi : Pendidikan Biologi
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Triani Rante Mia
HapusNIM : 17507005
Semester: 6
Prodi: pendidikan Biologi
Mk: Metode Penelitian Pendidikan
Nama : Vinesa U Kuhu
HapusNIM : 17 507 030
Semester : 6
Prodi : Pendidikan Biologi
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Susan alisia Manengal
HapusNim: 17507045
Prodi: Pendidikan
Biologi
Semester:6
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Mince Rayo paladan
BalasHapusNim : 17 507 002
Semester :6
Prodi : pendidikan biologi
MK : Metode Penelitian Pendidikan
Nama: Febri Abua
BalasHapusNim : 17 507 073
Semester :6
Prodi : pendidikan biologi
MK : Metode Penelitian Pendidikan
Nama: Febri Abua
BalasHapusNim : 17 507 073
Semester :6
Prodi : pendidikan biologi
MK : Metode Penelitian Pendidikan
Kelompok 5
BalasHapusJudul Materi : Populasi Penelitian dan Sampling
Angela Regiency Sammane 17 507 059
Vinesa U. Kuhu 17 507 030
A. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Secara sederhana, populasi adalah semua subjek atau objek sasaran penelitian.
Perlakuan peneliti terhadap subjek atau objek tersebut dapat memungkinkan dua alternatif status populasi. Pertama, populasi penelitian itu bersatus sebagai objek penelitian jika populasi itu bukan sebagai sumber informasi, tetapi subagai substansi yang diteliti, seperti hasil produksi (susu kaleng, cat, topeng, dan lain-lain). Kedua, populasi penelitian itu berstatus sebagai sumber informasi, seperti manusia dan dokumen.
Jenis-jenis Populasi
Menurut Muri (2007:183) Populasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Populasi terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung, seperti luas sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.
b) Populasi tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah yang tak terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di pantai.
2. Sampel
Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh, comotan atau mencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak. Dalam hal ini yang dimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam suatu penelitian, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memakan banyak waktu dan biaya yang besar. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel, dimana sampel yang diambil adalah sampel yang benar-benar representasi atau yang mewakili seluruh populasi.
B. MANFAAT SAMPEL
BalasHapusManfaat sampel adalah untuk memperoleh data yang representative dalam kaitanya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian. Bila metode pengambilan sampel yang dipakai tepat, diharapkan individu-individu sampel yang diobservasi maupun mewakili seluruh anggota populasi dan mampu memberi informasi yang terkait dengan populasi yang diteliti. Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi pengambilan keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh bisa memenuhi tujuan tersebut dibutuhkan ketepatan dari data yang dikumpulkan. Agar data yang diambil berguna maka data tersebut haruslah objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya), representative (mewakili keadaan yang sebenarnya), variasinya kecil, tepat waktu dan relevan untuk menjawab persoalan yang sedang menjadi pokok bahasan.
C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling/probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling.
1) Probability/Random Sampling
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel.
Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling.
2) Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
Jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling.
D. UKURAN SAMPEL
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Daftar Pustaka
Banara. 2012. Teknik Pengambilan Sampel. http://la-banara.blogspot.com/2012/06/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html Diakses pada 03 April 2020
Anonym. 2015. Definisi Sampling dan Teknik Sampling https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html Diakses pada 03 April 2020
Sandi Milzan. 2015. http://sandimilzam.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo_71.html Diakses pada 03 April 2020
Widi, Restu Kartiko. 2009. Asas Metodologi Penelitian. Graha Ilmu : Yogyakarta
Shalom slamt pagi
BalasHapusSeperti biasa supaya tratur diskusi kita hari ini
Ada 2 kolom yg harus masuk
Kolom 1 : tanya jawab
Kolom 2 : absen
Ini Kolom 1
Jadi untuk tanya jawab bisa masuk di kolom ini
(Klik balas)
Nama : vrilly indah kwalo
HapusSaya ingin bertnya kepda kelompok
Bagaimana syarat-syarat pengambilan sampel dalam penelitian pendidikan di sekolah
Dan jelaskan teknik dalam pengambilan sampel di sekolah jga bgmaimana penerpannya
Trima kasih
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
Kelas : B
Pertanyaan saya :
Bagaimana syarat-syarat pengambilan sampel dalam penelitian pendidikan? Dan mengapa diperlukan sampel dalam penelitian pendidikan?
Nama: Tricahyani
HapusNim: 17507149
Pertanyaan: bisakah kelompok menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan probability sampling dan nonprobability pampling.
Nama: feybi alow
HapusBisakah kelompok jelaskan perbedaan antara popolasi dan sampel ?
Selamat pagi, saya dari kelompok 11 ingin bertanya:
HapusPada saat seperti apa penelitian menggunakan istilah subjek dan objek penelitian.Jelaskan?
Terima kasih
Nama : Lambas Thresa Pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
Pertanyaan untuk kelompok coba jelaskan pada saat seperti apa penelitian menggunakan istilah “subjek dan objek” penelitian! Terimakasih
Terima kasih untuk pertanyaan dari Anggita Wantalangi. Saya akan menjawab, syarat-syarat pengambilan sampel dalam penelitian yaitu:
Hapus-Memiliki Presisi
Sampel yang diambil harus memiliki presisi, dan hasilnya dapat diestimasi dengan kesesuaian data sampel yang ada serta memiliki validitas. Presisi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘ketepatan’. Artinya, presisi merupakan sebuah ukuran mengenai seberapa dekat serangkaian pengukuran dari satu sampel dengan sampel lainnya. Sampel yang diambil harus dapat baik secara kualitas sekaligus kuantitas. Artinya, jumlah sampel harus benar-benar dapat menggambarkan hasil yang terjadi.
-Memiliki Akurasi
Akurasi pada sampel berkaitan dengan sifat, karakteristik dan ciri yang terkandung dalam sampel yang digunakan atau bisa disebut representatif. Artinya, sampel yang disasar harus tepat dan sesuai dengan populasi yang sudah diteliti, tidak boleh ada sampel yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
-Sederhana dan Mudah Dilaksanakan
Sampel harus bersifat sederhana dan mudah untuk didapat serta dilaksanakan, hal ini juga berhubungan dengan presisi dan akurasi yang dibutuhkan dalam sebuah pengambilan sampel.
Dan mengapa diperlukan sampel dalam penelitian pendidikan? Dalam suatu penelitian yang ditujukan untuk mengetahui karakteristik suatu populasi, masalah penggunan sampel merupakan sesuatu yang sangat penting. Pada umumnya untuk memperoleh informasi tentang karakteristik suatu populasi maka tidak perlu semua anggota populasi diobservasi, tetapi cukup hanya sebagiannya saja, sebagian anggota populasi tersebut disebut sampel. Suatu sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Dengan hanya mengamati sampel tersebut, daripada mengamati seluruh populasinya, maka akan diperoleh efesiensi baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya.
Nama: jessica
HapusJenis penelitian apa yang menggunakan populasi tak terbatas dan jenis penelitian apa juga yang menggunakan populasi terbatas?
Nama saya Indah Sinaulan
HapusPertanyaan saya
Bagaimana penggunaan populasi tak terbatas dalam penelitian pendidikan?
Terimakasih
Kolom 2 : Absen
BalasHapusTeman* boleh krm absen di kolom in yaa
(Klik balas)
Nama: Tricahyani
HapusNim:17507149
Prodi: pendidikan biologi
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Vrilly indah kawalo
HapusNim: 17507092
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Triani Rante Mia
HapusNIM: 17507005
Kelas : 6-A
Prodi: pendidikan Biaolog
Mk: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Seril Wini Lantapan
HapusNim: 17507090
MK: metodologi penelitian pendidikan
Nama: Vinesa kuhu
HapusNIM: 17507030
Kelas : 6-A
Prodi: pendidikan Biaolog
Mk: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Tina Y M Thomas
HapusNIM : 17507087
MK : Metodologi Penelitian
Semester : 6
Nama : Elva Jenita
HapusNIM : 17 507 156
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama : Angela Regiency Sammane
HapusNIM : 17 507 059
MK : Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Indah Sinaulan
HapusNIM: 17507038
Mk: Metodologi Penelitian Pendidikan
Nama: Susan Alisia Manengal
HapusNim: 17507045
Mk: Metodologi Penelitian
Nama: Tesalonika Tumbel
HapusNim: 17507080
Mk: Metodologi Penelitian
Nama : Mega S. Umacina
HapusNim : 17 507 088
Mk: Metodologi penelitian
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
Nama : Feybi Alow
HapusNim : 17507069
Jurusan: Pend.Biologi
Semester : 6
Mk : Metlit
Nama : Anggita Wantalangi
HapusNIM : 17 507 096
Semester : VI
MK : Metodologi Penelitian
Nama: jessica
HapusNIM:17507047
MK:metodologi penelitian pendidikan
Semester :6
Nama : Lambas Thresa Pasaribu
HapusNIM : 17 507 060
MK : Metodologi penelitian pendidikan
Semester : 6
Nama: Pricilia Mamonto
HapusNIM:17507086
MK:metodologi penelitian pendidikan
Semester : 6
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Mince Rayo Paladan
BalasHapusNim : 17 507 002
MK : Metodelogi Penelitian
Masukkan komentar Anda...nama : febri abua
BalasHapusnim : 17507073
MK : METODE PENELITIAN
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus