UJIAN Tengah Semester PBuPB
Ujian tengah semester 1. Jelaskan konsep, tujuan, ciri dan aktivitas pembangunan yang berkelanjutan 2. Bagaimana konsep dan uraian anda berkenaan dengan pemanfaatan SDA dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan 3. Apa saja yg menjadi syarat untuk pembangunan yang berkelanjutan, beri penjelasan rinci 4. Jelaskan pengertian, jenis, konsep, tujuan, keunggulan dan kriteria pembangunan vertikal 5. Bagaimana penjelasan anda berkenaan dengan pembangunan pend. Biologi untuk EfSD. Silahkan bekerja
nama : jonathan ecclecia polandos
BalasHapusnim : 17502029
materi : asal variasi makhluk hidup
pada umumnya ada dua teori asal varisi makhluk hidup yaitu tori darwin dan teori intellegent design (ID) Para pendukung teori evolusi darwin umumnya mengaitkan asal-usul makhluk hidup dengan teori abiogenesis (makhluk hidup berasal dari benda mati), walaupun secara ilmiah teori ini sebenarnya tidak dapat dibuktikan. Richard Dawkins, salah satu pendukung evolusi darwin yang paling berpengaruh saat ini, secara lebih jujur memilih untuk menjawab “tidak tahu” ketimbang memaksakan diri menerima teori abiogenesis.
Di lain pihak, teori ID juga belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan secara ilmiah. Walaupun secara tegas mengatakan bahwa terdapat perancang cerdas di balik terbentuknya makhluk hidup, namun secara ilmiah bagaimana proses perancangan tersebut dilakukan masih menjadi misteri.
Pada dasarnya, bisa dibilang perbedaan antara evolusi darwin dengan intellegent design tentang asal-usul keragaman makhluk hidup terdapat pada titik awalnya, yaitu siapa sebenarnya makhluk pertama yang muncul (nenek moyang). Jika evolusi darwin menyebutkan makhluk pertama adalah makhluk bersel satu (sebagai satu-satunya nenek moyang seluruh makhluk hidup), maka teori intellegent design menganggap bahwa makhluk hidup tidak berasal dari satu nenek moyang saja (nenek moyang tunggal) melainkan banyak nenek moyang yang secara kompleksitas mungkin setara atau bahkan lebih kompleks dibandingkan makhluk bersel satu.
Teori intellegent design menawarkan pemikiran lain tentang keragaman. intellegent design dalam teorinya tidak seekstrim evolusi darwin yang secara yakin menganggap makhluk bersel satu sebagai satu-satunya nenek moyang semua makhluk. Sebagai nenek moyang keragaman, intellegent design menandainya dengan adanya unit CSI (Complex and Specified Information). CSI terlihat pada DNA tiap-tiap spesies dengan keunikan dan kompleksitas yang berbeda satu sama lain (yang membentuk kompleksitas misalnya organ mata, sayap, atau struktur anatomi yang secara ilmiah tidak mungkin terbentuk secara berangsur-angsur).
Informasi yang menjadi ciri khas tersebut bersifat tetap dan diturunkan ke generasi selanjutnya. Namun, hal ini bukan berarti makhluk hidup dari awal terbentuknya sampai sekarang tidak ada perubahan. Perubahan tetap terjadi sebagai bentuk adaptasi suatu spesies terhadap habitatnya. Walau demikian, perlu dipahami bahwa perubahan tersebut hanya mempengaruhi fenotipnya saja dan tidak akan merubah genotip spesies tersebut. Perubahan inilah yang disebut dengan mikroevolusi.
Terjadinya mikroevolusi dapat menyebabkan suatu individu pada suatu populasi berbeda morfologinya dengan individu lain meskipun satu spesies. Misalnya saja, jenis Trachypithecus sp. (lutung) yang tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, memiliki keunikan morfologinya masing-masing namun tetap memiliki gen yang sama sebagai spesies lutung.
Beberapa pendukung teori evolusi darwin mengklain bahwa mikroevolusi dapat berlanjut membentuk makroevolusi (spesiasi, pembentukan spesies baru). Namun, berdasarkan fakta ilmiah hal ini tidak pernah terbukti, meski itu hanya makhluk bersel satu sekalipun. Singkatnya, mungkin perbedaan antara evolusi darwin dan intellegent design dalam penjelasannya tentang asal usul keragaman kurang lebih sebagai berikut: (bisa di lihat di PPT)
* ada beberapa gambar yang dapat di lihat untuk melengkapi materi di PPT yang saya kirim
terima kasih
Nama : Gulbudin Idris
BalasHapusProdi : Biologi
Ingin bertanya mengenai pembahasan fenotipe dan genotip yg dibahas oleh jonatan
Di bagian pembahasan diatas mengenai perubhan hanya terjadi di bagian fenotipe tapi tidak memepengaruhi genotipe.. boleh dibjelaskan lebih terperinci lagu mengenai pembahasan tersebut dan apakah tidak terjadi perubahan gentik di lengkung gen karena hanya berpengaruh di fenotipe
Terima kasih
Perubahan tetap terjadi sebagai bentuk adaptasi suatu spesies terhadap habitatnya. Walau demikian, perlu dipahami bahwa perubahan tersebut hanya mempengaruhi fenotipnya saja dan tidak akan merubah genotip spesies tersebut.
HapusLebih jelasnya di bagian kalimat ini
baik saya akan menjawab pertanyaan ada
Hapusjadi untuk lubih mudah di mengerti jadi kenapa di bilang hanya fenotip yang berubah karena hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup sesuai kebutuhan lingkungan tepat dimana mereka tinggal, jadi contoh burung pipit yang berbeda paruh tapi tidak memiliki perbedaan di sisi genotip
Terima kasih atas jawabannya
HapusNama : Fredrik Toheni
BalasHapusProdi : biologi
Ingin bertanya pada power poin slite terakhir kak jonatan menuliskan bahwa darwin mendukung teori abiogenesi,
Mengapa darwin mendukung teori abiogenesis? apa penyebabnya? sekian pertanyaan saya terimakasih
jadi Para pendukung teori evolusi darwin umumnya mengaitkan asal-usul makhluk hidup dengan teori abiogenesis (makhluk hidup berasal dari benda mati), walaupun secara ilmiah teori ini sebenarnya tidak dapat dibuktikan, namun mereka percaya nenek moyang makhluk hidup berasal dari benda mati
HapusTerima kasih atas jawabannya.. tapi untuk genetik dari spesies tersebut mengalami perubahan di gennya atau tidak ?
Hapusyang sumber saya dapat mengatakan bahwa tidak berubah
Hapustetapi jika pendapat saya justru berubah karena appun yang terjadi di fenotip terjadi karena ada perubahan gen
tapi ada kemungkinan sumber yang saya baca mereka hanya mengatakan gen asal dari spesies itu sama bukangen keseluruhan
BalasHapusPerubahan terjadi sebagai bentuk adaptasi suatu spesisi terhadap habitatnya apakah tumbuhan bisa berevolusi?
Jika ada berikan contohnya?
tumbuhan juga dapat berevolusi dikarenakan untuk bertahan hidup mereka harus menyesuaikan hidup mereka, contohnya Thylacospermum sp yang tumbuh di pegunungan himalaya, tumbuhan tersebut berevolusi bertahun-tahun agar dapat bertahan hidup di pegunungan himalaya yang memiliki suhu dingin dan oksigen yang sedikit
HapusNama : Gulbudin Hikma Tiar Idris
BalasHapusNim : 17502008
Prodi : Biologi
Materi Mata kuliah Evolusi
Asal mula kehidupan (Teori Asal Usul Kehidupan)
Banyak yang berpendapat mengenai dari mana asal mula kehidupan itu. Mereka berpendapat berdasarkan pemikiran mereka dan didukung dengan teori-teori yang telah mereka buat. Teori-teori tersebut saling menjatuhkan dan mereka terus berusaha mencari kebenaran yang didasari rasa keingintahuan mereka akan awal mulanya kehidupan dibumi ini. Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu abiogenesis dan biogenesis. Adapun teori-teori tersebut antara lain:
1. Teori Abiogenesis
Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio spontanea.
Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami.
2. Teori Biogenesis
Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang mengemukakan paham biogenesis antara lain :
a. Francesco Redi (Italia, 1626-1697)
Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa. Toples 3 diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil percobaan ini ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratin daging.
b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799)
Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham abiogenesis), menurutnya kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna. Kesimpulan percobaan spallanzani adalah : pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan dari air kaldu.
c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895)
Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani. Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa, bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan debu.
Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
1. Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara
2. Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu
Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut.
Pasteur terkenal dengan semboyannya “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung pengertian : kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Nama : Gulbudin Idris
BalasHapusNim : 17502008
● Teori Evolusi Kimia
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain :
Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada saat ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000°C. pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta beberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketika suhu atmosfer turun sekitar 100°C terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena tersedianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
● Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,
c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
● Eksperimen Stanley Miller
BalasHapusMiller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secara kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organik sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.
Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose
BalasHapus▪ Teori keadaan mantap
Menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.
▪ Teori kreasi khas
Yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural ( gaib) pada saat yang istimewa
▪ Teori kosmozoan
Yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana saja
Untuk lengkapnya akan dibahas di presentasi dan akan dijelaskan di makalah dan PPT
Terima kasih
Materi BAB IV
BalasHapus"Variabilitas"
Kelompok 4
Anggota :
1. Mohammad Farhan Umar
2. Paramitha Penanta
3. Jennifer Silaban
Berikut ini Materinya :
2.1. Variabilitas
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Suatu individu tidak dapat mengalami evolusi , hanyalah suatu populasi yang dapat mengalami hal tersebut. Komposisi genetik dari suatu individu sudah ditentukan semenjak terjadinya fertilisasi, yakni persatuan antara spermatozoid dengan sel sel telur. Kebanyakan dari perubahan sepanjang hidupnya ialah suatu perubahan dialam eksperesi dari potensi pertumbuahan yang terkandung didalam gen. Didalam populasi , baik komposisi genetik maupun dari potensi pertumbuhan dapat berubah. Perubahan komposisis genetik populasi adalah evolusi.
Variabilitas merupakan suatu kecenderungan keragaman yang terbentuk dalam suatu kelompok. Dalam biologi keragaman tersebut dapat didefinisikan sebagai munculnya perbedaan dan ciri khas dari suatu kelompok populasi makhluk hidup, sehingga masing-masing individu dalam suatu populasi memiliki ciri khas yang membedakan setiap individu tersebut. Kejadian variabilitas dapat diamati dan dilihat dengan menganalisis materi genetik dari setiap individu. Variabilitas dalam suatu populasi dapat ditentukan oelh beberapa faktor seperti Seleksi alam, Mutasi, dan genetic drift (hanyutan genetic) yang akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya. Variabilitas genetik dalam suatu populasi sangatlah penting untuk memunculkan keanekaragaman hayati dalam suatu populasi. Variabilitas muncul sebagai bentuk kemampuan adaptasi suatu makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan dan mempertahankan dirinya dari kepunahan. Secara umum, di alam terdapat dua faktor yang bekerja secara harmonis dalam mempengaruhi variabilitas suatu makhluk hidup, yaitu faktor penyebab munculnya keanekaragaman dan faktor yang bekerja untuk mempertahankan keutuhan suatu jenis.
Keanekaragaman merupakan faktor utama dari evolusi. Meskipun prosesnya diketahui pada masa dikemukan oleh lamarck dan darwin, tanpa ada variasi (kenanekaragaman), evolusi tiadak akan terjadi , dialam ada faktor yang bekerja untuk memepertahankan keutuhan suatu jenis. Bila ada secara sendiri maka kedua faktor tersebut seakan-akan bertentangan dengan kedua faktor tersebut bekerja secara harmonis (Zaifbio, 2009).
Teori evolusi modern berpandangan bahwa sifat-sifat benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini diarahkan oleh seleksi alam. Perubahan pada individu sepanjang hidupnya menyangkut suatu populasi dalam beberapa generasi. Suatu individu tidak dapat dikatakan mengalami evolusi, tetapi populasilah yang mengalami hal tersebut.perubahan yang diperoleh individu adalah perubahan dalam ekspresi dari potensi pertumbuhan yang dikandung gen yang dibawa. Di dalam populasi baik komposisi maupun ekspresi dari potensi pertumbuhan dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi genetis inilah yang disebut evolusi. Di alam terdapat dua faktor yang bekerja secara harmonis yaitu factor penyebab keanekaragaman dan faktor yang bekerja untuk mempertahankan keutuhan suatu jenis.
2.1.1. Variasi Genetik sebagai Bahan Dasar
BalasHapusDalam populasi terdiri dari sejumlah individu tetapi tidak ada dua individu yang serupa. Perbedaan ini akan tampak dengan nyata atau tidak nyata. Jika terjadi suatu seleksi untuk menentukan beberapa varian dan seleksi menguntungkan untuk varian lain yang lain di dalam populasi, maka komposisi itu dapat berubah dengan berjalannya waktu sebab sifat populasi itu ditentukan oleh individu yang ada di dalamnya.
a. Variasi Fenotip
Variasi fenotip dalam populasi dapat menyebabkan adanya seleksi (reproduksi diferensial) antar individu. Variasi ini belum tentu menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan secara genetis. Variasi yang disebabkan berbagai keadaan luar dalam waktu pertumbuhan dapat dikenal oleh seleksi natural. Aksi seleksi natural pada segala macam variasi dapat mengubah susunan suatu populasi dalam rentang waktu yang tidak lama, namun sebaliknya aksi pada variasi yang mencerminkan perbedaan-perbedaan genetis mempunyai pengaruh jangka panjang. Jadi variasi yang memang benar-benar fenotipik bukanlah bahan baku dalam evolusi.
Satu hal yang terdapat dalam variasi genetik, namun tidak berguna sebagai bahan baku evolusi, yaitu variasi yang disebabkan mutasi somatic. Mutasi penting dapat terjadi pada sel-sel ectoderm embrio muda dari suatu hewan. Sel-sel hasil diferensiasi sel yang mengalami mutasi ini akan diturunkan dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan individu ini. Hasil dari mutasi ini akan berpengaruh pada system syaraf, namun mutasi ini tidak akan diturunkan kepada generasi berikutnya sebab mutasi ini tidak terjadi pada sel kelamin. Sel ectoderm bukanlah sel yang akan menjadi gamet. Sehingga, seleksi yang dihasilkan mutasi somatic tidak dapat menghasilkan suatu perubahan secara evolusi pada makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual.
b. Variasi Genotipe
Evolusi menyangkut sifat genetis suatu populasi, bukannya sifat-sifat individu. Alela baru selalu timbul dari adanya variasi. Sekali terbentuk suatu variasi dari berbagai macam alela, rekombinasi merupakan suatu mekanisme yang memberikan variasi genetic yang tidak terhingga pada suatu populasi. Variasi sebagai hasil meiosis dan rekombinasi pada vertilisasi organism merupakan factor yang sangat penting. Pindah silang, translokasi, aberasi kromosom merupakan rekombinasi berikutnya.
Untuk mengetahui keanekaragaman, harus memulai dari struktur yang sangat kecil, tetapi sangat penting dalam penentuan factor keturunan. Struktur tersebut adalah DNA. DNA terdiri dari empat macam asam nukleat, yaitu Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), dan Timin (T). asam terakhir pada RNA diganti oleh Urasil (U). keempat macam asam nukleat akan membentuk 20 macam asam amino esensial. Kombinasi tiga dari keempat asam nukleat akan membentuk asam amino yang dikenal dengan triplet kodon atau kode genetic.
Nama : Ezra Sherend Ondang
HapusNIM : 18507030
PERTANYAAN:
Dalam Variasi fenotip kelompok menjelaskan Variasi ini belum tentu menunjukkan adanya perbedaan-
perbedaan secara genetis.Mengapa Variasi fenotip belum menunjukan adanya perbedaan secara genetis?
2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keanekaragaman.
BalasHapusFaktor-faktor yang mempengaruhi evolusi sekaligus mempengaruhi keanekaraman hayati. Adaptasi dan dan seleksi alam menyebabkan perubahan pada suatu indivisu sehingga variasi akan semakin bertambah dan meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup dari waktu ke waktu.
2.2.1. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
1) Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.
2) Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
3) Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya.
2.2.2. Variasi
Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah, berhidung mancung, atau bertubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.
Variasi berasal dari mutasi materi gen, pertukaran gen melalui reproduksi seksual, dan migrasi antara populasi (gene flow). Variasi juga berasal dari pertukaran gen antar berbagai spesies, misalnya mealaui transfer gen horizontal pada bakteri dan hibridisasi pada tanaman. Meskipun ada introduksi konstan variasi melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies identik pada semua individu spesies yang bersangkutan.
Teori seleksi alam Darwin meletakkan dasar-dasar teori evolusi modern dan eksperimen serta observasinya menunjukkan bahw organisme dalam populasi bervariasi satu sama lain bahwa variasi ini diwariskan, dan perbedaan-perbedaan ini dapat terjadi melalui seleksi alam (Handoko, 2020).
Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut "kelompok gen" (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen. Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
2.2.3. Seleksi Alam
Seleksi alam menyebabkan perubahan pada spesies. Dengan adanya seleksi alam, hanya individu yang unggul dan memiliki karakteristik serta kemampuan yang berbeda dari individu lain yang dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan. Sehingga akan menghasilkan keturunan yang berbeda dari populasi yang terkena seleksi alam. Perubahan tersebut bersama dengan adapatsi akan menciptakan perubahan secara genetik dan morfologi, sehingga akan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.
2.3. Keanekaragaman Akibat Evolusi
BalasHapusDalam ilmu biologi salah satu yang mendasari pembalajaran dalam ilmu ini adalah mengenai adanya suatu teori yang dinamakan dengan Teori Evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk, yang terjadi adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama (ancestor cell).
Setelah dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beranekaragam makhluk hidup. Zaman keemasan Reptilia, Tumbuhan Berbunga, dan Mammalia terjadi pada akhir era Mesozoikum (Mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).
Teori evolusi juga menjelaskan tentang keanekaragaman hayati di bumi yang sangat mungkin bisa terjadi, tetapi dari kesemua keragaman tersebut masih dapat ditemui suatu persamaan ciri yang memiliki sifat universal. Persamaan tersebut yaitu semua makhluk hidup tersusun atas molekul DNA. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan urutan susunan “huruf” pada DNA, sehingga informasi yang dikandung dapat menjadi berbeda-beda, walaupun “huruf” tersebut ditulis dalam bahasa yang sama.
Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem yang dijumpai di suatu daerah. Keanekaragaman makhluk hidup menyatakan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lain yang terlihat pada tingkat yang berdeda-beda. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup tidak hanya terjadi antar jenis tetapi juga di dalam satu jenis. Keanekaragaman antar jenis misalnya antara bawang merah dengan bawang putih, sedangkan keanekaragaman dalam satu jenis misalnya antara varietas padi, padi Jawa, padi Cianjur dan lain-lain.
Keanekaragaman makhluk hidup di dunia sangatlah besar, diperkirakan jumlah spesies mencapai 10 juta hingga lebih dari 100 juta. Hingga saat ini, sebanyak 1,8 juta spesies telah diidentifikasi dan tiap tahun ribuan spesies baru ditemukan. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, para ahli mengelompokkan makhluk hidup dalam taksa-taksa berdasarkan persamaan antara spesies, yaitu genus, familia, ordo, kelas, filum, dan kingdom.
2.4. Dinamika Populasi
BalasHapusDinamika populasi yaitu perubahan jumlah populasi di suatu daerah. Interaksi kompetisi tadi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya dinamika populasi yang menurun.
Selain kompetisi, faktor biotik yang mempengaruhi dinamika populasi yaitu interaksi predasi. Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung elang yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, elang sebagai konsumen II memakan tikus sebagai konsumen I. Jika manusia memburu burung elang, maka burung elang yang akan memakan tikus jumlahnya berkurang. Hal itu akan membuat populasi tikus di sawah menjadi meningkat.
Silahkan untuk ruang diskusi blog comment atau reply aja disini biar teratur.
BalasHapusSetiap kelompok memiliki kesempatan 1x untuk bertanya dari 12 Kelompok penanya.
Silahkan untuk berdiskusi sesuai jadwal pembelajaran 17.00 WITA, Terima kasih.
Nama : Ezra Sherend Ondang
HapusNIM : 18507030
(Kelompok 1)
PERTANYAAN:
Dalam Variasi fenotip kelompok menjelaskan Variasi ini belum tentu menunjukkan adanya perbedaan-
perbedaan secara genetis.Mengapa Variasi fenotip belum menunjukan adanya perbedaan secara genetis?
Nama : Putri Nurmala Sianipar
HapusNim : 18507015
Pertanyaan :
Coba kelompok jelaskan asal usul keanekaragaman ( Variabilitas)
Terimakasih
Nama : Anastasia Sasamu
HapusNim : 18507034
Pertanyaan :
Mengapa variasi berasal dari mutasi gen?
Nama : Vivi Paparo
HapusNIM : 18507010
Pertanyaan:
Mengapa terjadinya dinamika populasi terhadap suatu daerah ?
Nama : Stephanie Claudy Manurung
HapusNIM: 18507009
kelompok 7
Bagaimana dapat dikatakan bahwa variasi makhluk hidup dari satu keturunan dapat dijadikan sebagai bukti evolusi?
Nama : Marliani Tentero
HapusNIM : 18507020
Saya akan membantu kelompon menjawab pertanyaan dari Vivi Paparo.
Mengapa terjadinya dinamika populasi terhadap suatu daerah?
Karena dinamika populasi bergantung pada jumlah individu dalam populasi tersebut yang berubah dari waktu ke waktu. dan setiap daerah tidak memiliki keadaan lingkungan yang sama sehingga sudah pasti jumlah individu dalam populasinya pun berbeda. sehingga setiap daerah atau suatu daerah pasti terjadi dinamika populasi.
Terima kasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari Putri Sianipar :
HapusSejak masa lampau, orang sudah mempertanyakan mengapa umur suatu organisme sejenis tidak sama. Hal ini jelas terlihat apabila kita memelihara suatu tumbuh-tumbuhan atau hewan. Keluarga-keluarga pada zaman dahulu umumnya mempunyai anak lebih dari dua. Hewan pada umumnya juga mempunyai anak lebih dari dua. Misalnya, pada katak dapat kita lihat bahwa jumlah telur yang dihasilkan berjumlah berratus-ratus butir. Apabila semuanya hidup dan mampu berkembang biak, mungkin saat ini seluruh permukaan bumi dipenuhi oleh katak, demikian juga bagi organisme lain. Namun kenyataan menunjukkan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Hanya individu yang sehat dan kuat, atau yang sempurna dalam semua aspek kehidupannyalah yang dapat bertahan. Dalam kaitan ini, alam mengadakan seleksi terhadap setiap struktur morfologi, anatomis, maupun fisisologi setiap organsime.
Jadi variasi itu memang ada. Adanya variasi hanya dapat diterangkan secara adaptasi dan secara genetik. Variasi adaptasi, dapat kita lihat pada olahragawan yang otot-ototnya lebih terlatih sehingga berukuran lebih besar dari kebanyakan orang. Namun variasi adaptasi tidak dapat diturunkan secara langsung kepada keturunannya. Variasi genetiklah merupakan satu-satunya kemungkinan yang dapat menerangkan proses evolusi. Secara genetik variasi dapat timbul akibat mutasi.
Mutasi adalah suatu peristiwa yang umum terjadi. Diperkirakan selalu ada satu mutasi per 10.000 – 1.000.000. organisme, atau rata-rata sekitar 1/100.000 sel. Sedangkan jumlah gen suatu organisme dapat mencapai 10.000. Dari angka ini dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya mutasi sangat banyak.
Nama : Marchely Rumimpunu
HapusNim : 18507103
Saya akan membantu kelompok menjawab pertanyaan dari Vivi Paparo
faktor biotik yang mempengaruhi dinamika populasi yaitu interaksi predasi. Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung elang yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, elang sebagai konsumen II memakan tikus sebagai konsumen I.
dinamika populasi yang dipengaruhi oleh faktor abiotik, Global warming dapat membuat suhu permukaan bumi meningkat. Akibatnya, hewan-hewan yang hidup di daerah kutub jadi kehilangan tempat tinggalnya. Seperti beruang kutub, mereka hidup bergantung pada laut yang tertutup es untuk berburu dan berkembang biak. Jika perubahan iklim semakin ekstrim, hal itu bisa membuat jumlah populasi beruang kutub berkurang dan dalam bahaya kepunahan.
Kesimpulannya jumlah populasi yang terjadi di suatu daerah dipengaruhi oleh adanya faktor biotik dan abiotik.
Saya akan menjawab pertanyaan dari Stephanie. Pada bumi ini tidak pernah didapati individu yang sama persis, meskipun berada dalam satu keturunan. Organisme awal dari prokariotik dan berevolusi menjadi hewan dan tumbuhan sampai saat ini merupakan bentuk dari evolusi yang terjadi dengan kurun waktu yang lama atau berangsur-angsur lamanya. Individu yang mengalami variasi disebut varian, variasi tersebut disebabkan oleh faktor luar seperti ; makanan, suhu, tanah, dan juga dari faktor luar karena ; mutasi gen ataupun kromosom sehingga menyebabkan perubahan pada individu itu sendiri karena tuntutan lingkungan dan seleksi alam, sehingga terciptanya varian-varian baru dari organisme itu sendiri. Jiks individu yang telah mengalami perubahan yang sifatnya menetap dan akan makin berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal usulnya. Dengan demikian terjadinya variasi digunakan sebagai petujnjuk telah terjadi evolusi yang mengarah pada terbentuknya spesies-spesies baru. Terima kasih
HapusNama : Cindy Prisilia Makasambi (18 507 043)
BalasHapusKelompok 6
Dimakalah kelompok menjelaskan tentang Variabilitas merupakan suatu kecenderungan keragaman yang terbentuk dalam suatu kelompok.
Nah berikan contoh suatu kecenderungan keragaman yang terbentuk dalam suatu kelompok tersebut 🙏🏻
Terima kasih atas pertanyaannya, saya akan menjawab pertanyaan dari sdri. Cindy. Contohnya yaitu Burung Finch yang merupakan jenis burung yang dipakai Darwin untuk menguatkan teori evolusi yang dikemukakannya.
HapusBurung Finch ini memiliki bentuk yang mirip dengan burung pipit baik ukuran tubuh, bentuk paruh serta jenis makanannya. Burung Finch asli di Amerika Selatan memiliki bentuk paruh tipe pemakan biji-bijian, namun spesies burung Finch di pulau Galapagos memiliki bentuk paruh yang beragam sesuai dengan makanan yang terbatas di pulau Galapagos tersebut. Diduga burung Finch di pulau Galapagos ini merupakan spesies yang sam a pada awalnya. Perubahan bentuk paruh burung Finch ini disebabkan karena adanya perubahan jenis makanan yang tersedia di pulau Galapagos. Jika tidak segera menyesuaikan diri di pulau Galapagos, maka burung Finch tersebut akan mati kelaparan. Penyesuaian bentuk paruh ini kita sebut sebagai adaptasi morfologi. Makhluk hidup yang dapat melalukan adaptasi dengan lingkungan biasanya dapat lolos darai seleksi alam dan berjuta-juta tahun kemudian kita sebut sebagai evolusi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Wanda Maria Sasue Nim: 18507018
BalasHapusPertanyaan:
kelompok tolong jelaskan contoh dari keanekaragaman akibat dari evolusi
Baik terima kasih atas pertanyaannya, keanekaragaman (variabilitas) terjadi karena hasil dari evolusi sendiri. Kita bisa mengambil contoh burung finch dari pulau galapagos. aneka ragam burung finch terbentuk karena evolusi itu sendiri, terdapat modifikasi morfologi pada paruh sesuai dengan bahan dasar makanan untuk bisa bertahan hidup dan beradaptasi contoh ini termasuk dalam pembahasan adaptasi, variasi dan seleksi alam. Terima kasih
HapusNama : Nathasya Kumayas
BalasHapusNIM : 18507027
Pertanyaan :
Jelaskan tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi !
Baiklah kami kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Natasya Kumayas
Hapus- Penebangan liar di hutan,
-Pembangunan di kota-kota
-perburuan hewan dan pencemaran lingkungan.
Terimakasih 🙏
Tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah:
HapusInteraksi, kompetisi dan predasi
Bencana alam
Aktivitas manusia.
Penjelasan:
Simbiosis adalah hubungan antara suatu jenis makhluk hidup dengan makhluk hidup lain. Ada 4 jenis simbiosis yaitu simbiosis komensalisme, simbiosis mutualisme, simbiosis amensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Predasi adalah peristiwa suatu jenis hewan memangsa hewan lainnya. Kompetisi adalah persaingan beberapa jenis makhluk hidup yang bertujuan untuk mendapatkan makanan, pasangan atau wilayah kekuasaan.
Berbagai bencana alam di bumi seperti gunung meletus dan gelombang tsunami dapat mengakibatkan dinamika populasi. Lahar panas akibat letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan dan mengakibatkan kematian makhluk hidup.
Berbagai aktivitas manusia dapat mengakibatkan dinamika populasi. Penebangan liar di hutan, pembangunan di kota-kota, perburuan hewan dan pencemaran lingkungan. Kegiatan-kegiatan itu dapat merusak ekosistem dan mengakibatkan penurunan populasi hewan dan tumbuhan.
Baiklah kami dari kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Esra Ondang
BalasHapusHal yang menyebabkan variasi fenotip ini belum tentu menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan secara genetis itu karna variasi fenotip ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Fenotip adalah ciri khas pada satu individu yang bisa dengan mudah diamati secara fisik, seperti warna mata, tinggi badan, dan warna kulit. Ciri khas ini, meski pada awalnya ditentukan oleh genotip, juga bisa berubah menyesuaikan lingkungan tempat tinggal.
Sebagai contoh, orang tua memiliki warna kulit yang terang, sehingga Anda pun terlahir dengan warna kulit yang serupa. Namun karena tinggal di area panas, maka lama-kelamaan warna kulit Anda jadi menggelap. Warna kulit Anda sekarang, yang sedikit gelap, adalah fenotip. Sementara itu genotip berperan menentukan warna kulit asli Anda, yang seharusnya terang.
Terima kasih 🙏
Baik Kelompok Terima Kasih Untuk Jawabannya 🙏
HapusNama: Keysya Tampongangoy
BalasHapusNim: 18507094
Kelompok: 2
Pertanyaan:
Bagaimana kombinasi antara ketiga proses utama dari variasi, reproduksi, dan seleksi. Sehingga dapat terjadinya perubahan-perubahan sifat yang terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya
Baik, kami kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Keysya Tampongangoy.
HapusSifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Apakah bisa diterima ka?
Nama : Milinia Kurniati Mamosey
BalasHapusNIM : 18507084
Kelompok 11
Pertanyaan : Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan Keanekaragaman akibat adanya evolusi?
Terimakasih
-Faktor Genetik
HapusFaktor genetik atau variasi genetik menyebutkan bahwa dua individu dalam satu spesies tidak benar-benar sama karena adanya variasi genetik. Variasi genetik berguna untuk adaptasi di lingkungan. Variasi genetik diduga terjadi karena adanya mutasi, reproduksi seksual, migrasi, dan ukuran populasi yang kecil.
Mutasi merupakan perubahan pada struktur DNA, sehingga karakter suatu organisme berubah dan sifatnya dapat diturunkan. Sementara itu, reproduksi seksual merupakan salah satu faktor yang menghasilkan variasi genetik akibat adanya rekombinasi gen dari kedua induk.
ukuran populasi turut memengaruhi mekanisme yang bekerja dalam pembentukan variasi genetik pada populasi. Jika ukuran populasi besar, perubahan yang terjadi tidak memengaruhi susunan genetik secara keseluruhan. Tapi jika ukuran populasinya kecil, adanya migrasi, mutasi, dan kematian memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap susunan genetik populasi.
-Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan atau seleksi alam dapat menghasilkan evolusi adaptif. Lingkungan eksternal suatu organisme dapat menentukan seleksi dan arah evolusi. Dengan kata lain, seleksi alam berperan sebagai agen penyeleksi suatu populasi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi akan bertahan, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah.
Seleksi Darwin menyebutkan bahwa kelangsungan hidup dan mekanisme kesuburan yang memengaruhi keberhasilan reproduksi atau mempromosikan reproduksi berbeda.
Dalam teori evolusi, seleksi alam terdiri dari 3 jenis, yaitu seleksi stabilisasi, seleksi terarah, dan seleksi memecah belah.
Seleksi stabilitasi terjadi ketika individu bersifat ekstrem menghilang, sehingga sifat intermediet lebih banyak. Seleksi ini bekerja di lingkungan yang konstan atau tidak berubah. Sementara itu, seleksi terarah atau direksional menekan salah satu sifat ekstrem, sehingga populasi bergeser.
Jenis seleksi alam yang ketiga adalah seleksi memecah belah atau disruptif. Seleksi ini menekat sifat intermediet, sehingga organisme yang memiliki sifat ekstrem lebih banyak. Jenis seleksi disruptif menguntungkan dua jenis ekstremitas dalam lingkungan yang tidak homogen yang menghasilkan dua spesies.
Kami kelompok akan menjawab pertanyaan dari Milinia Mamosey
HapusSecara umum, evolusi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik berupa variasi genetik dan faktor lingkungan yang berupa seleksi alam.
Terimakasih 🙏
Baiklah kami dari kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Anastasia Sasamu
BalasHapusMengapa variasi berasal dari mutasi gen? Itu karena pada mutasi terjadi perubahan pada urutan DNA sel genom dan diakibatkan oleh radiasi, virus, transposon, bahan kimia mutagenik, serta kelalaian selama ronde meiosis ataupun replikasi DNA. Mutagen-mutagen ini menghasilkan beberapa jenis perubahan pada urutan DNA. Hal ini mampu mengakibatkan perubahan produk gen, mencegah gen berfungsi, atupun tidak menghasilkan efek sama sekali.
Mutasi mampu melibatkan duplikasi fragmen DNA yang akbar, yang merupakan sumber utama bahan baku bagi gen baru yang berevolusi, dengan puluhan mencapai ratusan gen terduplikasi pada genom hewan setiap satu juta tahun. Kebanyakan gen merupakan anggota dari famili gen leluhur yang sama yang semakin akbar.
Terimakasih 🙏
Terimakasih klmpk
HapusBaiklah kami dari kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Vivi Paparo
BalasHapusMengapa terjadinya dinamika populasi terhadap suatu daerah?
Dinamika populasi dapat terjadi karena beberapa faktor. Interaksi kompetisi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya dinamika populasi. Selain kompetisi, faktor biotik yang mempengaruhi dinamika populasi yaitu interaksi predasi. Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung elang yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, elang sebagai konsumen II memakan tikus sebagai konsumen I. Jika manusia memburu burung elang, maka burung elang yang akan memakan tikus jumlahnya berkurang, dong. Hal itu akan membuat populasi tikus di sawah menjadi meningkat.
Adapun dinamika populasi yang dipengaruhi oleh faktor abiotik yaitu perubahan iklim yang menyebabkan terjadinya global warming. Global warming dapat membuat suhu permukaan bumi meningkat. Akibatnya, hewan-hewan yang hidup di daerah kutub jadi kehilangan tempat tinggalnya. Seperti beruang kutub, mereka hidup bergantung pada laut yang tertutup es untuk berburu dan berkembang biak. Jika perubahan iklim semakin ekstrim, hal itu bisa membuat jumlah populasi beruang kutub berkurang dan dalam bahaya kepunahan.
Terimakasih 🙏
Nama : Lidya Somba
BalasHapusSaya akan coba menjawab pertanyaan dari Tasya Kumayas.
Tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah:
1. kompetisi dan predasi
2. Bencana alam
3. Aktivitas manusia
Simbiosis adalah hubungan antara suatu jenis makhluk hidup dengan makhluk hidup lain. Ada 4 jenis simbiosis yaitu simbiosis komensalisme, simbiosis mutualisme, simbiosis amensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Predasi adalah peristiwa suatu jenis hewan memangsa hewan lainnya. Kompetisi adalah persaingan beberapa jenis makhluk hidup yang bertujuan untuk mendapatkan makanan, pasangan atau wilayah kekuasaan.
Berbagai bencana alam di bumi seperti gunung meletus dan gelombang tsunami dapat mengakibatkan dinamika populasi. Lahar panas akibat letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan dan mengakibatkan kematian makhluk hidup.
Berbagai aktivitas manusia dapat mengakibatkan dinamika populasi. Penebangan liar di hutan, pembangunan di kota-kota, perburuan hewan dan pencemaran lingkungan. Kegiatan-kegiatan itu dapat merusak ekosistem dan mengakibatkan penurunan populasi hewan dan tumbuhan.
Nama: Victoria Rumagit
BalasHapusNIM: 18507040
Saya ingin bertanya kepada kelompok.
Kelompok sudah jelaskan di makalah yaitu evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Jelaskan apa yang dimaksud dari ketiga kombinasi tersebut.
Terima kasih 🙏
Baiklah kami dari kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara Victoria Rumagit
HapusTerdapat kombinasi tiga proses utama yang menyebabkan perubahan pada suatu indivisu yaitu adaptasi, variasi, dan seleksi alam
- Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
- Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Variasi berasal dari mutasi materi gen, pertukaran gen melalui reproduksi seksual, dan migrasi antara populasi (gene flow). Variasi juga berasal dari pertukaran gen antar berbagai spesies, misalnya mealaui transfer gen horizontal pada bakteri dan hibridisasi pada tanaman. Meskipun ada introduksi konstan variasi melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies identik pada semua individu spesies yang bersangkutan.
- Seleksi alam menyebabkan perubahan pada spesies. Dengan adanya seleksi alam, hanya individu yang unggul dan memiliki karakteristik serta kemampuan yang berbeda dari individu lain yang dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan. Sehingga akan menghasilkan keturunan yang berbeda dari populasi yang terkena seleksi alam. Perubahan tersebut bersama dengan adapatsi akan menciptakan perubahan secara genetik dan morfologi, sehingga akan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.
Terima kasih 🙏
Terima kasih atas pertanyaannya, saya akan menjawab pertanyaan Victoria. Maksud dari ketiga kombinasi tersebut adalah perubahan yang terjadi disebabkan adanya seleksi alam yang membuat organisme atau individu perlu beradaptasi dan termodifikasi agar dapat bertahan hidup sehingga memunculkan variasi-variasi terhadap organism tersebut dan diturunkan lewat pewarisan sifat genetik melalui reproduksi. Terima kasih
BalasHapusMateri "Spesiasi"
BalasHapusKelompok 5
Anggota :
-Vivi Paparo (18507010
-Anastasia Sasamu (18507034)
Berikut materinya ⬇️
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Spesiasi
Spesiasi merupakan unit dasar untuk memahami biodiversitas. Spesies adalah adalah kata dalam bahasa latin yang berarti “jenis” atau “penampakan”.Waluyo (2005) menyatakan bahwa spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat mengandalkan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya. Namun di sisi lain pertanyaan tentang “apa itu spesies telah menimbulkan perdebatan berkepanjangan sementara konsep-konsep spesies baru terus bermunculan. Riyanto dalam Mayden ( 1997) dan Ariyanti (2003) mengatakan bahwa saat ini ada sekurang-kurangnya 22 konsep untuk mendefenisikan spesies yang semuanya tampak berbeda-beda. Itu artinya bahwa para ahli memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam memahami tentang spesies. Munculnya keanekaragaman konsep spesies ini dilatarbelakangi oleh dua alasan yang mendasar. Alasan pertama adanya perbedaan pendapat tentang spesiasi yang merupakan proses munculnya suatu spesies baru. Karena spesiasi bukan hanya menarik perhatian para ahli evolusi, tetapi juga memikat perhatian dari berbagai disiplin ilmu biologi lainnya seperti morfologi, genetika, ekologi, fisiologi, paleontologi, biologi reproduksi, dan biologi tingkah laku. Alasan kedua adalah karena spesies adalah hasil proses evolusi yang terus berjalan. Artinya bahwa konsep spesies yang dibuat berdasarkan proses spesiasi yang dibuat ketika spesies itu benar-benar sudah sampai pada akhirnya.
Diantara sekian banyak konsep tentang spesies, SternsandHoekstra (2003) menyatakan bahwa Ernst Mayr pada tahun 1963 mendefinisikan konsep spesies biologis yang dapat diterima secara luas. Spesies menurut biologicalspeciesconncept (BSC) adalah suatu populasi atau kelompok populasi alami yang secara aktual memiliki potensi dapat saling kawin (interbreeding) dan menghasilkan keturunan yang fertil, namun tidak dapat menghasilkan keturunan yang fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain suatu spesies biologi adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara genetik dari populasi kelompok lainnya. Konsep ini didasarkan pada dua pandangan biologis yaitu reproduksi seksual meningkatkan keseragaman dalam gen pool melalui rekombinasi genetik dan jika dua kelompok populasi itu tidak dapat melakukan kawin silang maka di sana terjadi aliran gen. Ketidakmampuan penggabungan perkawinan akan memunculkan spesies yang berasal dari penggabungan bersama pada beberapa waktu berikut setelah kondisi telah mengalami perubahan. Jadi berdasarkan konsep ini, maka kriteria yang menentukan keberhasilan reproduksi seksual adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang fertil. Konsep spesies ini tidak berlaku untuk organisme aseksual dan hibridisasi antar spesies.
BalasHapusSpesies dalam pandangan modern adalah suatu golongan populasi yang alami (deme) yang tersendiri secara genetis dan memiliki bersama suatu genepool. Suatu spesies adalah unit atau kesatuan terbesar dalam populasi, di dalamnya terjadi pertukaran gen. Kebanyakan spesies dipisahkan dengan perbedaan-perbedaan yang nyata secara anatomi, fisologi dan tingkah laku.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru yang disebabkan oleh berbagai faktor dimana spesies baru yang dibentuk lambat laun sifat atau prilakunya akan berbeda.
2.2. Hukum yang Melatarbelakangi Terjadinya Spesiasi
BalasHapusHukum spesiasi atau hukum terbentuknya spesies baru dikemukakan oleh:
1. Gregor Mendel
Mendel memilih untuk melakukan penelitian yang terencana dan teliti dengan menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Ahli genetika menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan (seperti warna bunga yang terdapat pada individu). Setiap varian dari suatu karakter, seperti warna bunga ungu dan putih pada bunga, dinamakan sifat (trait). Mendel melakukan persilangan pada kacang ercis, dan setiap sifat yang tampak disebut Genotif dan sifat yang tidak tampak disebut Fenotif. Mendel melakukan penyerbukan terhadap dua varietas yaitu antara kacang ercis berbunga ungu dan putih. Perkawinan/persilangan dua varietas ini disebut Hibridisasi yang disebut penyilangan monohybrid. Induknya disebut generasi P (Parental), keturunannya disebut generasi F1 (filial/keturunan pertama). Dan bila F1 disilangkan dengan F1 maka keturunannya disebut F2 (filial kedua). Berdasarkan hasil percobaannya Mendel menyimpulkan bahwa:
a. Versi alternative gen (allel-allel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada karakter yang diwarisi.
b. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua allel, satu-satu dari masing-masing induk.
c. Jika kedua allel berbeda, maka salah satunya adalah allel yang dominan diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme, sedangkan allel yang satunya yaitu allel resesif tidak mempnyai efek yang jelas pada penampakan organisme.
d. Kedua allel untuk setiap karakter berpisah selama produksi
2. Hugo De Vries
Hugo De Vries salah seorang ahli evolusi yang mempelajari tentang evolusi dengan cara memperdalam tentang mutasi/perubahan tempat yang bersifat reversible atau dapat diperbaiki. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu organisme yaitu adanya perubahan struktur kimia gen (DNA) pada organisme atau sering disebut dengan mutasi gen. mutasi gen dapat terjadi secara acak dan dapat terjadi tanpa ataupun karena pengaruh faktor luar.
Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat memunculkan spesies baru dengan sifat yang lebih baik tergantung dari angka laju mutasi (angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies). Angka laju mutasi memang sangat kecil tetapi merupakan mekanisme yang sangat penting karena dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
a. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen.
BalasHapusb. Individu dalam satu genersai dapat menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet.
c. Jumlah generasi satu spesies selama spesies itu ada banyak sekali
Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama periode evolusi cukup besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif (mampu beradaptasi) juga besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif (mampu beradaptasi) juga besar. Dalam proses mutasi gen ini Hugo De Vries mebedakan mutasi menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi kecil, mutasi ini biasanya akan menyerang bagian-bagian inti, misalnya pada Asam Nukleat dari DNA dan RNA.
b. Mutasi besar. Mutasi ini biasanya menyerang pada bagian kromosom, dimana di dalam kromosom ini terdapat gen yang tersimpan di dalam lokus.
Lokus yang terdapat gen tersebut memiliki kode-kode tersendiri atau pasangan-pasangannya sendiri yang biasa disebut Allela/allel. Mutasi besar ini dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Deletion (Penghapusan)
Penghapusan terjadi pada saat terjadinya mutasi dimana ada pasangan gen yang hilang. Misalnya: P Q R S T P Q R T
2) Duplication (Penggandaan)
Terjadinya penggandaan gen saat terjdinya mutasi. Misalnya: J K L M J K K L M
3) Invertion (Penyisipan)
Adanya gen yang menyisip ke dalam gen lain atau pertukaran tempat. Misalnya: F G H IJFGJIH
4) Translocation (Pemindahan)
Terjadinya pemindahan posisi gen pada saat mutasi antara ua pasangan kelompok gen. Misalnya: V W X Y V W X T dan R S T U R S Y U
5) Polidaphly/ Polidagtil
Polidaphly adalah gen yang menyebabkan jari- jari tangan berjumlah lebih dari sepuluh jari atau berjari banyak.
3. Hardy- Weinberg
E.H. Hardy (Inggris) dan W. Weinberg (Jerman) mengembangkan study genetika populasi. Dari hasil studinya, kedua ahli tersebut menyatakan bahwa “Keseimbangan frekuensi genotif AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a selalu sama dari generasi ke generasi”. Hal tersebut dapat terjadi asalkan memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Tidak ada mutasi.
b. Terjadinya perkawinan secara acak.
c. Tidak ada aliran gen dan tidak terjadi migrasi.
d. Tidak terjadi genetic drift (populasi cukup besar).
e. Tidak ada seleksi alam
Pernyataan atau teori yang dikemukakan oleh E.H. Hardy dan W. Weinberg dikenal dengan hukum Hardy-Weinberg. Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut:
P2+2pq+q2=1
Adanaya keseimbangan frekuensi gen menyebabkan terjadinya spesiasi pada organisme.
Mekanisme Spesiasi
BalasHapusa. Spesiasi Alopatrik
Spesiasi alopatrik adalah spesiasi populasi yang terbagi dua. Salah satunya populasi alopatrik geografis terisolasi, misalnya fragmentasi habitat akibat perubahan geografis seperti dengan adanya gunung atau perubahan sosial seperti emigrasi. Populasi yang terisolasi kemudian mengalami perbedaan genotipik dan fenotipik mereka mengalami tekanan selektif yang berbeda atau secara independen mereka menjalani pergeseran genetik. Ketika populasi kembali ke dalam kontak, mereka telah berkembamg dan tidak lagi mampu bertukar gen. Pulau genetika, kecenderungan kecil, kolam genetik terisolasi untuk menghasilkan sifat-sifat yang tidak biasa, telah diamati dalam beberapa keadaan, termasuk kepulauan dan perubahan radikal di kalangan tertentu di pulau yang terkenal, seperti Komodo dan Galapagos, yang terakhir setelah melahirkan ekspresi modern teori evolusi, setelah diamati oleh Charles Darwin.
Terjadinya spesiasi alopatrik banyak dibuktikan melalui studi variasi geografi. Spesies yang beranekaragam secara geografis dari seluruh karakter dapat menghalangi pertukaran gen antara spesies simpatrik. Populasi yang terpisah secara geografis dapat terisolasi oleh kemandulan atau perbedaan perilaku (ketika diuji secara eksperimen) dibandingkan dengan populasi yang berdekatan. Populasi yang terisolasi mungkin tidak dapat melakukan interbreeding jika mereka bertemu, karena bentuknya sangat menyimpang (divergent) dan kemudian masuk ke dalam simpatrik tetapi tidak terjadi interbreeding. Spesiasi alopatrik merupakan mekanisme isolasi yang terjadi gradual. Contoh: Burung Acaulhiza pusilla tersebar luas di benua Australia dan mempunyai suatu populasi yang sedikit berbeda yaitu A. Ewingi. Penjelasan yang masuk akal adalah selama peristiwa pleistocene glaciation, ketika permukaan laut lebih rendah, Acanthiza menyerbu Tasmania dan membedakan ke dalam A. ewingi yang terisolasi oleh suatu periode glacial, mungkin telah ada A. pusilla pada pulau itu. Contoh bukti perbedaan alopatrik misalnya hewan air tawar menunjukkan keanekaragaman yang besar di daerah pegunungan yang banyak terisolasi dengan sistem sungai. Pada suatu pulau suatu spesies adalah homogen di atas rentang kontinen yang berbeda dalam hal penampilan, ekologi dan perilaku. Suatu contoh allopatric speciation lainnya yaitu suatu kelompok ular (garter snake) (Thamnophis) di bagian barat Amerika Utara. Hubungan kompleks antar ras ular Thamnophis. Di dalam kelmpok akuatik, hammondii, gigas, couchi, hydrophila, aquaticus, dan atratus membentuk suatu sekuens/urutan sbspesies allopatric yang melakukan interbreed dimana jika mereka bertemu (daerah abu-abu); tetapi atratus hidup pada waktu sama dengan hammondii tanpa interbreeding. Lebih dari itu, hydrophila melakukan interbreed dengan biscutatus jika mereka bertem, tetapi biscutatus juga melakukan interbreeds dengan anggota kelompok terestrial, yang dengan cara lain memperluas sympatric dengan kelompok akuatik dan tidak melakukan interbreed. Contoh
spesiasi alopatrik lainnya adalah pembentukan spesies burung finch di Kepulauan Galapagos yang dikemukakan oleh Darwin. Spesiasi burung finch termasuk dalam isolasi geografik, spesialisasi ekologi, serta penyebaran kedua dan penguatan. Fenomena penguatan merupakan satu di antara sedikit mekanisme spesiasi di mana seleksi alam mengambil peran (Stearns and Hoekstra, 2003). Menurut Darwin bahwa burung finch berasal dari satu nenek moyang burung yang sama.
BalasHapusb. Spesiasi Peripatrik
Spesiasi yang terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme terisolasi dalam sebuah lingkungan yang kecil dari populasi tertua. Spesiasi peripatrik dapat mengurangi variasi genetik karena tidak kawin secara acak yang akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya variasi genetik, populasi baru dapat berubah, baik secara genotipe maupun fenotipe dari populasi asalnya. Populasi baru berpisah dari populasi induk akan tetapi masih berada di area mengarah ke terbentuknya evolusi.
c. Spesiasi parapatrik/ Semi geografik
Dalam spesiasi parapatik, spesies baru terbentuk secara terisolasi dapat membentuk populasi kecil yang dicegah dari gen bertukar dengan penduduk asli. Hal ini terkait dengan konsep efek pendiri, karena populasi kecil sering mengalami kemacetan. Genetik drift sering diusulkan untuk memainkan peran penting dalam spesiasi paripatrik contoh yang teramati adalah isolasi reproduksi terjadi pada populasi subjek Drosophila terhadap penduduk, varian dari nyamuk Culexpipiens yang masuk di London.
Spesiasi parapatrik adalah dua zona populasi divergen yang terpisah tetapi saling tumpang tindih. Hanya ada pemisahan parsial yang terjadi oleh geografi, sehingga individu-individu dari setiap spesies bisa masuk dalam kontak atau saling terhalang dari waktu ke waktu, tetapi keutuhan dapat mengurangi heterozigot yang mengarah ke seleksi alam untuk perilaku atau mekanisme yang mencegah perkembangbiakan antara kedua spesies. Ekologi mengacu pada spesiasi parapatrik dan peripatrik dalam hal relung ekologi. Semua berguna untuk spesies baru yang akan sukses. Contoh yang teramati spesies burung camar disekitar Kutub Utara.
BalasHapusJika seleksi menyokong dua alel berbeda yang berdekatan atau parapatrik, frekuensi sudah dapat ditetapkan. Dengan cukupnya seleksi pada suatu lokus yang berkontribusi terhadap isolasi reproduktif, populasi dapat membedakan kepada spesies yang terisolasi secara reproduktif. Endler (1977) dalam Widodo dkk (2003) berargumen bahwa zona bastar yang biasanya menandai untuk dapat terjadinya kontak sekunder sebenarnya sudah muncul secara in situ (melalui perbedaan populasi parapatrik dan spesies yang muncul juga parapatrik).
Di dalam spesiasi parapatrik tidak ada barier ekstrinsik yang spesifik untuk gene flow. Populasi berlanjut, tetapi populasi tidak kawin secara acak, individu lebih mudah kawin dengan tetangganya secara geografis dari pada individu di dalam cakupan populasi yang berbeda. Individu lebih mungkin untuk kawin dengan tetangganya daripada dengan individu yang ada dalam cakupan. Di dalam gaya ini, penyimpangan boleh terjadi oleh karena arus gen dikurangi di dalam populasi dan bermacam-macam tekanan pemilihan ke seberang cakupan populasi. Contoh dari spesiasi parapatrik adalah spesiasi pada rumput jenis Anthoxanthum odoratum. Model lain spesiasi parapatrik adalah model spesiasi stasipatrik dari White (1968, 1978 dalam Widodo, 2003:55). White mengamati belalang tanpa sayap, suatu populasi dengan rentang spesies yang luas berbeda dalam konfigurasi kromosomnya. White mengusulkan bahwa suatu aberasi kromosom–mekanisme isolasi parsial-muncul dalam suatu populasi dan memperluas cakupan/rentangannya membentuk suatu ever-expanding zona bastar. Tetapi suatu mutasi chromosom yang menurunkan tingkat kesuburan cukup untuk mempertimbangkan bahwa isolas reproduksi tidak dapat meningkatkan frekuensi kecuali oleh genetic drift di dalam populasi yang sangat terbatas atau kecil, tetapi akhirya model spasipatrik tidak dapat diterima secara luas.
d. Simpatrik
BalasHapusSpesiasi simpatrik adalah spesies yang menyimpang sementara dalam mendiami suatu tempat yang sama. Sering dikutip contoh dari spesiasisympatric yaitu ditemukan pada hewan serangga yang menjadi ketergantungan pada tanaman inang host yang berbeda di daerah sama. Namun, keberadaan spesiasisympatric sebagai mekanisme spesiasi yang masih diperebutkan. Orang-orang berpendapat bahwa bukti-bukti spesiasisympatric dalam kenyataan adalah spesiasi mikro-allopatric atau heteropatric. Contoh yang diterima secara luas sebagian besar spesiasisympatric adalah bahwa dari Cichlids danau Nabugabo di Afrika Timur, yang diperkirakan karena seleksi seksual.
Spesiasi melalui poliploidi, spesiasipoliploidi adalah mekanisme yang sering dikaitkan dengan peristiwa spesiasi yang dapat menyebabkan beberapa di sympatry. Tidak semua poliploidi secara reproduktif terisolasi dari tanaman induknya, sehingga peningkatan jumlah kromosom tidak dapat mengakibatkan penghentian lengkap terhadap aliran gen antara poliploidi baru dengan diploid orang tua mereka (lihat juga spesiasi hibrida). Poliploidi diamati di banyak spesies kedua tumbuhan dan hewan. Bahkan, telah diusulkan bahwa semua tanaman yang ada dan sebagian besar pada hewan, poliploid tersebut telah mengalami suatu kejadian polyploidization dalam sejarah evolusi mereka. Namun, seringkali oleh reproduksi partenogenesis sejak hewan poliploid sering steril, contohnya mamalia poliploid diketahui, dan paling sering mengakibatkan kematian perinatal.
Model spesiasi simpatrik meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi poliploidi yang terjadi pada tanaman. Jika bastar antara dua spesies diploid membentuk tetraploid akan dapat memperbesar isolasi reproduktif dari tetua yang diploid. Keturunan triploid akibat backcross mempunyai proporsi aneuploidi yang tinggi, karena gamet membawa cacat bawaan. Pembatasan interbreeding diantara bentuk diploid dan tetraploid dapat muncul, tetapi tidak pada poliploidi. Mutasi tunggal atau perubahan kromosom menimbulkan isolasi reproduktif lengkap di dalam satu tahap tidak akan sukses bereproduksi, kecuali jika ada perkawinan inbreeding (perkawinan dalam keluarga yang membawa mutasi baru). Pada hewan secara umum perkawinan inbreeding tidak biasa terjadi, tetapi pada golongan Chaicidoidea (Hymenoptera) itu biasa terjadi. Keanekaragaman spesies yang tinggi di dalam kelompok dimudahkan oleh perkawinan inbreeding (Askew, 1968 dalam Widodo dkk, 2003). Isolasi reproduktif antar spesies yang berkerabat dekat pada umumnya dapat dihubungkan dengan adanya perbedaan bukan pada lokus gen tunggal, tetapi pada banyak lokus. Kebanyakan spesiasi berlangsung secara gradual , karena tidak sempurnanya gen awal terhadap arus gen (gene flow) menjadi semakin efektif.
Model-model spesiasisimpatrik didasarkan pada seleksi terpecah (distruptiveselection), seperti ketika dua homozigot pada satu atau lebih lokus teradaptasi dengan sumber yang berbeda dan hal itu merupakan suatu multiple-nichepolymorphism. Contohnya pada serangga herbivorabergenotip AA dan A’A’ teradaptasi dengan spesies tumbuhan 1 dan 2, dimanagenotip AA’ tidak teradaptasi dengan baik. Masing-masing homozigot ingin mempunyai fittes lebih tinggi jika dilakukan mating secara assortative dengan genotip yang mirip dan tidak menghasilkan keturunan heterozigot yang tidak fit. Assortativemating mungkin dipertimbangkan adanya lokus B yang dapat mempengaruhi perilaku kawin maupun mendorong serangga untuk memilih inang spesifik, yang pada tempat tersebut dapat ditemukan pasangan dan kemudian dapat bertelur. Jika BB dan Bb kawin hanya pada inang 2, perbedaan dalam pemilihan inang dapat mendasari terjadinya pengasingan/ isolasi reproduktif. Banyak dari serangga herbivora yang merupakan spesies yang berkerabat dekat dibatasi oleh perbedaan inang, terutama untuk pemenuhan kebutuhan makan, mating/kawin. Contoh simpatrik yaitu spesies baru rumput rawa payau yang berasal dari sepanjang pantai Inggris selatan pada tahun 1870-an. Rumput ini adalah suatu allopoliploid yang diturunkan dari spesies Eropa (Spartinamaritima) dan spesies Amerika (Spartinaalternaflora). Benih dari spesies Amerika terselip di pemberat kapal dan tidak sengaja terbawa masuk ke Inggris pada awal abad ke-19. Tumbuhan pendatang itu berhibridisasi dengan spesies lokal, dan akhirnya menghasilkan spesies keiga (Spartinaanglica), yang secara morfologi berbeda dan terisolasi secara reproduktif dari kedua spesies tetuanya, berkembang sebagai suatu allopoliploid. Jumlah kromosom konsisten dengan mekanisme spesiasi ini. Untuk S. Maritima, 2n=60, S.alternaflora, 2n=62, dan untuk spesies baru itu, S.anglica, 2n=122. Sejak awal S.anglica telah tersebar dipantai Inggris dan menyumbat muara sebagai gulma. Spesiasisimpatrik dapat terjadi dalam evolusi hewan. Masing-masing spesies pohon ara diserbuki oleh suatu spesies tawon tertentu, yang kawin dan meletakkan telurnya di pohon ara. Suatu perubahan genetik yang menyebabkan tawon untuk memilih spesies pohon ara yang berbeda akan memisahkan individu yang kawin dari fenotipe yang baru ini dari populasi tetuanya, dan hal ini akan mengkibatkan perubahan evolusioner lebih lanjut. Suatu polimorfismeseimang bersama dengan perkawinan asortatif dapat menghasilkan spesies simpatrik (Campbell etall, 2000:49).
BalasHapusSumber :
Burnie, D. 2002. Evolusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Campbell, N., Reece, J., & Mitchell, L. 1999. The Origin of Species. California: Benjamin/Cummings.
Slatkin, M. 1977. Gene flow and genetic drift in a species subject to frequent localextinctions. Theoretical Population Biology.
Stearns, Stephen, Hoekstra, Rolf. 2003. Evolution an introduction. New York: Oxford Press.
Turelli, M., Barton, NH., & Coyne, J.A. 2001. Theory and Speciation. Trends in Ecology & Evolution.
Waluyo, L. 2005. Evolusi Organik. Malang: UMM Press. Widodo, H., Lestari, U., & Amin, M. 2003. Bahan Ajar Evolusi. Malang: FMIPA UM.
Widodo, P. 2007. Spesiasi pada Jambu-Jambuan (Myrtaceae): Model Cepat dan Lambat. Biodiversitas.
Ruang diskusi pertanyaan kelompok 5 ⬇️
BalasHapusNama : Stephanie Claudy Manurung
HapusNIM : 18507009
Kelompok 7
Pertanyaan: Bagaimana Spesiasi Mempengaruhi Spesies Lain?
Ezra Sherend Ondang
Hapus(18507030)
Pertanyaan:
Apakah Perubahan Lingkungan yang terjadi di bumi dapat mengakibatkan terjadinya spesiasi?
Nama: ASTRIED KAWATU
HapusNIM:18507174
Pertanyaan: apakah point penting spesiasi yang termasuk dalam evolusi?
Terimakasih 🙏🏻
Nama : Windie Marentek
HapusNIM : 18507155
Kelompok 10
Pertanyaan: Apa saja yang menyebabkan terjadinya spesiasi simpatrik?
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari stephanie
HapusSpesiasi satu spesies dapat mempengaruhi evolusi spesies lain jika mereka memiliki hubungan yang erat dalam suatu ekosistem. Ketika populasi spesies berbeda berkumpul untuk membentuk komunitas, mereka sering bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup atau membuat hidup lebih mudah. Hal ini terutama terlihat dalam jaring makanan dan rantai makanan dan khususnya hubungan predator dan mangsa. Jika salah satu spesies ini berubah, spesies lain mungkin juga perlu berubah.
Contoh dari koevolusi atau kospesiasi ini bisa jadi adalah kecepatan spesies mangsa. Mangsa dapat mengakumulasi adaptasi yang membuat otot kaki lebih besar untuk membantunya berlari lebih cepat. Jika predator tidak beradaptasi, ia mungkin kelaparan. Oleh karena itu, hanya predator yang lebih cepat, atau mungkin predator yang lebih tersembunyi, yang akan bertahan untuk menurunkan adaptasi mereka yang menguntungkan kepada keturunan mereka. Artinya, sejak mangsanya berevolusi atau menjadi spesies baru, pemangsa juga harus berevolusi atau berubah.
Klmpk akan menjawab pertanyaan dari windie.
HapusJawaban :
Spesiasi Simpatrik : Spesies baru yang muncul di dalam lingkungan populasi tetua, yang terjadi karena isolasi genetik. Misal, karena terjadinya perubahan struktur dan jumlah kromosom.
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari windie
HapusSpesiasi Simpatrik : Spesies baru yang muncul di dalam lingkungan populasi tetua, yang
terjadi karena isolasi genetik. Misal, karena terjadinya perubahan struktur dan jumlah
kromosom.
Klmpk akan menjawa pertanyaan dari sdri Ezra Ondang.
HapusJawaban :
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya, bencana alam dapat menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi. Bencana alam seperti glasiasi, vulkanisme, atau akibat pergesaran benua, dan proses-proses lainnya menyebabkan perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama relung-relung tersebut baru terisi. Apabila tidak ada relung yang kosong, tidak ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami proses spesiasi.
Terimakasih
Nama: Wanda Maria Sasue Nim: 18507018
BalasHapusPertanyaan
Apakah contoh yang bisa di lihat mengenai dinamika populasi?
Saya Akan Membantu Kelompok Menjawab Pertanyaan Wanda Sasue
HapusPeristiwa yang bisa di lihat dalam dinamika populasi adalah interaksi predasi atau interaksi mangsa dengan predator.Saat populasi mangsa meningkat, maka populasi predator akan terpengaruh, yaitu akan meningkat juga.
Namun hal sebaliknya akan terjadi, yaitu kalau populasi predator meningkat, maka populasi mangsa bisa menurun.
Hal ini disebabkan karena mangsa akan dimangsa oleh predator yang jumlahnya banyak.Interaksi kompetisi inilah yang kemudian akan menyebabkan adanya dinamika pada masing-masing makhluk hidup.
Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya.
Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk mendapatkan dan memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing.
Nama: Wanda Maria Sasue
HapusNim : 18507018
Pertanyaan:
Jelaskan contoh bukti dari perbedaan spesiasi alopatrik
Terimakasih ezra😇
HapusKlmpk akan menjawab pertanyaan dari sdri Wanda Sasue.
HapusJawaban :
Contoh bukti
perbedaan alopatrik misalnya hewan air tawar menunjukkan keanekaragaman
yang besar di daerah pegunungan yang banyak terisolasi dengan sistem
sungai. Pada suatu pulau suatu spesies adalah homogen di atas rentang
kontinen yang berbeda dalam hal penampilan, ekologi dan perilaku.
Terimakasih🙏
Nama : Deasy Muaja
BalasHapusNIM : 18507144
Pertanyaan : Apa dampak yg ditimbulkan dari spesiasi bagi kehidupan?
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari Deasy
HapusDampak Spesiasi dalam Kehidupan :
• Munculnya Variasi makhluk hidup
• Munculnya keanekaragaman hayati
• Terjadi evolusi
• Munculnya ilmu Pengetahuan baru tentang Spesies tersebut
Terima kasih kelompok
HapusNama : tirza Selfin korneles
BalasHapusNim : 18 507 085
Pertanyaan : Faktor apa yang mempengaruhi spesiasi ?
Nama: Feronika T. Mokansi
HapusNim: 18507093
Saya akan membantu kelompok menjawab pertanyaan dari tirza korneles
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi,
hibridisasi, domestikasi.
kelompok akan menjawab pertanyaan dari Tirza
HapusFactor-faktor yang menyebabkan spesiasi antara lain :
A. Peran isolasi geografisMayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa faktor awal dalam proses spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene flow masih dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi intraspesies.
Terdapat tiga alasan mengapa sistem populasi yang terpisah geografis akan mengalami penyimpangan sejalan dengan waktu, yakni:
1. Adanya kemungkinan bahwa kedua system p[opulasi yang terpisah mempunyai frekuensi gen permulaan yang berbeda sehingga kedua populasi tersebut mencapaipotensi genetis yang berbeda sejak saat pemisahannya maka dimasa yang akan datang mengalami jalan yang berbeda.
2. Kedua populasi yang terpisah mengalami mutasi yang berbeda, mutasi tersebut terjadi secara random dan besar kiemungkinan beberapa mutasi yang terjadi didalam satu bagian populasi yangterpisah sedangkan bagian lain tidak mengalami mutasi.
3. Penyimpangan populasi yang terpisah itu juga dikarenakan adanya tekanan seleksi dari sekeliling yang berbeda-beda karena menempati keadaan yang berbeda pula. Selain ketiga alasan tersebut, pergeseran susunan genetis juga merupakan factor populasi yang penting dalam populasi yang kecil.
B. Isolasi Reproduksi dalam (instrinsik)Pengaruh isolasi geografis dalam spesiasi dapat terjadi karena adanya pencegahan gene flow antara dua sistem populasi yang berdekatan akibat faktor ekstrinsik (geografis).
C. Isolasi sebelum perkawinan:Isolasi sebelum perkawinan menghalangi perkawinan antara spesies atau merintangipembuahan telur jika anggota-anggota spesies yang berbeda berusaha untuk saling mengawini. Isolasi ini terdiri dari:
1. Isolasi Ekologi (ecological)Dua sistem yang mula-mula dipisahkan olehpenghambat luar (eksternal barrier), suatuketika mempunyai karakteristik yang khusus untuk berbagai keadaan lingkungan meskipun penghambat luar tersebut dihilangkan, keduanya tidak akan simpatrik. Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana populasi lain berada, mereka dapat mengalami perubahan pada perbedaan-perbedaan genetik yang dapat tetap memisahkan mereka.
2. Isolasi Tingkah laku (Behavioral)Tingkah laku berperan sangat penting dalam hal courtship (percumbuan) dan perkawinan (mating).
3. Isolasi Sementara (temporal)Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim, atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur.
4. Isolasi Mekanik (mechanical)Apabila perbedaan struktural diantara duapopulasi yang sangat berdekatan menyebabkan terhalangnya perkawinan antar spesies, maka diantara kedua populasi tersebu Setiap spesies beradaptasi denganiklim setempat di dalam batas-batas daerah sendiri dan iklim dari keduanya sangat berbeda, sehingga setiap spesies tidak mungkin hidup di tempat spesies yang lain.
5. Isolasi Gametis (gametic)Isolasi gamet menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik, menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu sel telur.
D. Isolasi setelah perkawinan:Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah zigot hibrida itu untuk berkembang menjadi organisme dewasa yang bertahan hidup dan fertil.
Klmpk akan menjawa pertanyaan dari tirza korneles.
HapusJawaban :
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi, hibridisasi, domestikasi. Dua spesies seringkali tidak bisa kawin atau tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil.
Terimakasih🙏
Nama: Keysya Tampongangoy
BalasHapusNim: 18507094
Pertanyaan: Dalam pembahasan makalah kelompok dijelaskan bahwa Mutasi tunggal atau perubahan kromosom menimbulkan isolasi reproduktif lengkap di dalam satu tahap tidak akan sukses bereproduksi, Mengapa demikian? Tolong jelaskan!
Terima Kasih 🙏🏻
Klmpk akan mencoba menjawab pertanyaan dari keysya.
HapusJawaban :
Mutasi pada tingkat
kromosomal ini biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat
mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi
kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi
baru pada spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Terimakasih🙏
Nama : Yandira Nainggolan
BalasHapusNim : 18507044
Pertanyaan :
Coba kelompok berikan contoh hewan yang mengalami spesiasi simpatrik selain contoh yg ada di makalah.
Nama: Feronika T. Mokansi
HapusNim: 18507093
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari yandira nainggolan
Spesiasi simpatrik pada hewan contohnya serangga Rhagoletis sp.
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari yandira
HapusSeleksi simpatrik juga dapat merupakan hasil dari kombinasi seleksi seksual dan faktor ekologis. Studi tentang ikan cichlid Afrika di Danau Nyasa dan danau lainnya di East African Rift System mencatat apa yang disebut kawanan spesies (individu dari spesies yang sama yang "berkumpul" dalam kumpulan besar) yang muncul di danau secara ekologis. seragam.
Kondisi seperti itu secara substansial mengurangi kemungkinan alopatri menjadi penyebab spesiasi, dan dapat menyebabkan kelompok betina dalam suatu populasi mengembangkan afinitas tinggi untuk jantan dengan sifat fenotipik ekstrem yang berbeda, seperti penandaan skala dan ekstremitas. yang berbeda dalam ukuran individu rata-rata.
Studi lain menunjukkan bahwa simpatri di antara ikan cichlid juga terjadi di sungai memberi makan danau dari Sistem Rift Afrika Timur, serta di danau kawah Nikaragua, di mana ada dua spesies ikan cichlid Midas (Amfilophus), yang tinggal di Laguna Apoyo di Nikaragua.
Para peneliti menganalisis DNA, penampilan, dan ekologi dari dua spesies yang berkaitan erat ini. Kedua spesies, meskipun secara umum sangat mirip, memiliki perbedaan kecil dalam penampilan dan tidak dapat disilangkan.
Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa satu spesies berevolusi dari yang lain. Populasi cichlid Midas awalnya di laguna, sementara spesies yang lebih baru berevolusi baru-baru ini, yang dalam istilah evolusi berarti kurang dari 10.000 tahun yang lalu.
Josua Gigir 18507949
HapusSaya akan membantu kelompok menjawab pertanyaan dari Yandira Nainggolan
Spesiasi simpatrik telah terbukti terjadi pada lalat belatung apel (Rhagoletis pomonella ), serangga parasityang bertelur di buah hawthorn liar( Crataegus ) sampai satu bagian dari populasi mulai bertelur di buahpohon apel peliharaan( Malus domestica ) yang tumbuh di daerah yang sama. Sekelompok kecil lalat belatung apel memilih spesies inang yang berbeda dari jenisnya yang lain, dan keturunannya menjadi terbiasa dengan apel peliharaan dan kemudian meletakkan telur mereka sendiri di dalamnya, sehingga memperkuat pergeseran inang.
Seleksi simpatrik mungkin juga dihasilkan dari kombinasi seleksi seksual dan faktor ekologi. Studi Afrikaikan cichlid di Danau Nyasa dan danau lain di Sistem Rift Afrika Timur mencatat apa yang disebut kawanan spesies (individu dari spesies yang sama yang "berkelompok" bersama dalam satu kumpulan besar) yang muncul di danau yang seragam secara ekologis. Kondisi seperti itu secara substansial mengurangi kemungkinan alopatri menjadi penyebab spesiasi, dan dapat mengakibatkan kelompok betina dalam suatu populasi mengembangkan afinitas yang kuat untuk jantan dengan sifat fenotipik ekstrem yang berbeda, seperti tanda skala dan anggota badan yang berbeda ukurannya dari rata-rata. individu. Studi lain menunjukkan bahwa sympatry di antara ikan cichlid (famili Cichlidae) juga terjadi di sungai yang memberi makan danau East African Rift System, serta di Nikaragua.
Distribusi burung walet dan kolibri sangat dipengaruhi oleh sifat khusus makanan mereka. Burung walet ditemukan hampir di seluruh dunia, tetapi mereka terbatas pada daerah di mana serangga terbang ditemukan dalam jumlah yang cukup untuk menopang orang dewasa dan muda. Makanan jenis ini agaknya lebih berlimpah di daerah tropis, dan famili ini terutama adalah keluarga tropis; terutama di daerah tropis itulahspesies simpatrik (yaitu, mereka yang rentangnya tumpang tindih), kadang-kadang terkait erat, dapat ditemukan. Meskipun mungkin ada beberapa pemisahan ketinggian dan ekologi lainnya dari spesies simpatrik, hampir tidak ada yang diketahui tentang kemungkinan pembagian sumber daya lingkungan di antara burung walet; sebanyak tiga spesies Chaetura yang mirip dapat dilihat mencari makan bersama di Trinidad.
Kolibri lebih terspesialisasi dalam kebiasaan makan mereka, karena bentuk paruhnya dalam banyak kasus berkorelasi dengan bentuk bunga yang paling umum digunakan. Karena burung kolibri dibatasi hampir seluruhnya untuk makan di bunga, distribusi mereka dipengaruhi oleh periode berbunga, dan daerah tropis yang hampir tanpa musim, di mana bunga dari beberapa jenis dapat ditemukan sepanjang tahun, tidak mengherankan, rumah bagi sebagian besar spesies. Terlepas dari tingkat spesialisasi yang ditemukan, pohon berbunga di daerah tropis dapat menarik enam spesies burung kolibri secara bersamaan. Dalam beberapa kasus, area makan adalah wilayah yang sangat dipertahankan; di tempat lain burung-burung itu makan berdampingan, tampaknya sama sekali mengabaikan satu sama lain.
Baik, terima kasih kelompok 🙏
Hapus
BalasHapusNama : Putri Sianipar
Nim : 18507015
Saya akan membantu kelompok untuk menjawab pertanyaan dari Astrid Kawatu
Poin penting spesiasi dalam evolusi dibedakan menjadi jembatan mikroevolusi dan makro evolusi spesiasi bisa dikelompokkan dalam makroevolusi maupun mikro evolusi
Terimakasih
Nama : Nathasya Kumayas
BalasHapusNIM : 18507027
Pertanyaannya :
Mengapa pemisahan geografi sangat memungkinkan untuk terjadi proses spesiasialopatrik, parapatrik, atau peripatrik?
kelompok akan menjawab pertanyaan dari Nathasya
HapusSpesiasi/Speciation adalah suatu proses mengenai bagaimana spesies baru muncul. Spesiasialopatrik, terjadi pada saat suatu populasi kecil memisah dari populasi moyangnya setelahterisolasi secara geografis. Spesiasi ini merupakan proses spesiasi yang terjadi di daerah yang berjauhan atauberlainan dari spesies yang sekerabat. Spesiasi parapatrik, merupakan spesiasi yangterjadi di daerah yang bersebelahan dengan daerah populasi moyangnya. Suatu spesies seringmempunyai daerah penyebaran yang sangat luas, sehingga penyebarannya meliputi lebih dari satumacam habitat dengan kondisi lingkungan berbeda. Karena ada perbedaan habitat maka setiap populasi mengalami seleksi alam yang berbeda. Dengan berjalannya waktu terbentuklah suatu populasiyang berbeda dan tidak mampu berinteraksi secara kawin, sehingga dianggap berbedaspesies pada daerah yang tetap bersebelahan. Spesies peripatrik merupakan proses spesiasi yangterjadi di daerah pinggir penyebaran spesies moyangnya. Suatu organisme memiliki kisarantoleransi tertentu terhadap lingkungannya. Akibatnya beberapa jenis akan menempati daerahtertentu. Lebih jauh dari daerah pusat penyebaran, persyaratan hidupnya makin berbeda sehinggadiperlukan suatu keanekaragaman yang khusus untuk dapat hidup dan berkembang biak
Nama : Vini Alfionita Baeruma
BalasHapusNim : 18507092
Kelompok sudah jelaskan tentang Spesiasi Peripatrik,coba kelompok berikan contoh hewan apa saja yang mengalami Spesiasi Peripatrik dan apakah memiliki keuntungan untuk hewan yang mengalam Spesiasi Peripatrik
Klmpk akan mencoba menjawab pertanyaan dari sdri vini baeruma.
HapusJawaban :
Spesiasi peripatrik : proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Karena adanya perbedaan adaptasi dan toleransi terhadap lingkungan yang berbeda pada setiap individu, itu akan memicu terjadinya persebaran atau migrasi. Contoh hewan yang mengalami spesiasi peripatrik yaitu cereberus rynchops dan caberus novaeguineae.
Terimakasih🙏
Nama: Prichilia Kumolontang
BalasHapusNIM: 19507057
Pertanyaan: mengapa spesiasi simpatrik dikatakan sebagai spesies yang menyimpang sementara ?
Nama : Marliani Tentero
HapusNIM : 18507020
Saya akan membantu kelompok menjawab pertanyaan dari Prichilia Kumolontang.
Spesiasi simpatrik adalah evolusi spesies baru dari spesies leluhur yang masih hidup sementara keduanya terus menghuni wilayah geografis yang sama. Dalam biologi evolusioner dan biogeografi , sympatric dan sympatric adalah istilah yang merujuk pada organisme yang jangkauannya tumpang tindih sehingga mereka muncul bersama setidaknya di beberapa tempat. Jika organisme ini berkerabat dekat (misalnya spesies saudara ), distribusi seperti itu mungkin merupakan hasil dari spesiasi simpatrik
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKlmpk akan mencobaenjawab pertanyaan dari prichilia
HapusJawaban :
Karena Model spesiasi simpatrik meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi poliploidi yang terjadi pada tumbuhan.
terima kasih atas jawabannya 🙏
HapusNama : Angelita Laoh
BalasHapusNim : 18507140
Terjadinya spesiasi alopatrik banyak dibuktikan melalui studi variasi geografi.
Pertanyaan : jelaskan proses pembuktian spesiasi alopatrik melalui studi variasi geografi??
Terima Kasih..
Klmpk akan mencoba menjawab pertanyaan dari angelita laoh.
HapusJawaban :
spesiasi geografis adalah spesiasi yang berlangsung ketika populasi spesies yang sama terisolasi satu sama lain hingga tak terjadi pertukaran gen. Hal ini dapat diakibatkan oleh persebaran penduduk atau perubahan geografis seperti pembentukan pegunungan, pulau, atau kegiatan manusia berskala besar (seperti pengembangan agrikultur dan teknik sipil). Populasi yang terpisah tersebut kemudian saling menjauh secara genotip atau fenotip karena menghadapi tekanan seleksi yang berbeda, mengalami hanyutan genetik yang berbeda, dan kemunculan mutasi yang berbeda di lungkang gen masing-masing populasi.
Seiring berjalannya waktu, populasi yang terpisah akan berevolusi dan mengembangkan karakter yang berbeda. Bila batas geografis nantinya hilang, anggota kedua populasi mungkin sudah tak mampu berkawin, sehingga keduanya telah menjadi spesies yang berbeda.
Terimakasih🙏
Nama : Marchely Rumimpunu
BalasHapusNim : 18507103
Pertanyaan :
Coba kelompok jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya spesiasi ?
Klmpk akan menjawab pertanyaan dari sdri marchely.
HapusJawaban :
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi, hibridisasi, domestikasi. Dua spesies seringkali tidak bisa kawin atau tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil.
Nama : Rafyansa Papunas
BalasHapusNim : 18507066
Pertanyaan :
Coba kelompok berikan faktor-faktor pendukung spesiasi
jawaban dari pertanyaan Rafyansa
HapusFaktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi, hibridisasi, domestikasi.
saya akan mencoba membantu kelompok unutk menjawab pertanyaan dari RAFYANSA PAPUNAS
HapusJawaban :
Faktor pendukung utama spesiasi adalah adanya relung yang kosong dan keanekaragaman spesies.
Jika ada relung yang kosong, berarti tempat tersebut tidak dihuni oleh suatu organisme. Oleh karena itu banyak organisme yang akan berusaha untuk menempati relung tersebut. Begitupun dengan keanekaragaman spesies, karena keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa besar kecocokan organisme tersebut dengan persyaratan relung yang kosong itu. Jika ada suatu organisme yang mempunyai keanekaragaman tinggi, maka akan banyak sekali variasi antar individu dalam populasi itu.
Nama : Mohammad Farhan Umar
BalasHapusNIM : 18 507 042
Kelompok 4
Pertanyaan :
Pada makalah kelompok dibahas mengenai Hukum Hardy Weinberg dengan rumus P2+2pq+q2=1, Jelaskan contoh penggunaan hukum Hardy Weinberg tersebut !
Klmpk akan mencoba menjawab pertanyaan dari sdra Farhan umar.
HapusJawaban :
Penggunan Hukum Hardy-Weinberg : menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan berada pada keadaan yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang sama.
2. Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random)
3. Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya
4. Populasi harus cukup besar
5. Tidak terjadi migrasi antar populasi
6. Tidak terjadi seleksi alam
Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan symbol p dan alelnya dengan symbol q, maka secara matematika hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut:
p + q = 1 atau sama dengan 100%
(p + q)2 = 1 atau sama dengan 100%
P2 + 2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100%
Pp + 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100%
Dimana:
pp = alela yang homozigot
pq = alela heterozigot
qq = alela homozigot resesif
Terimakasih🙏
terima kasih kelompok
HapusSaya akan mencoba membantu kelompok untuk menjawab pertanyaan dari Stephanie Manurung.
BalasHapusAda beberapa teori dalam ilmu sains yang bisa membuat spesies baru dari spesies-spesies yang sudah ada atau telah punah. Hal ini dinamakan dengan spesiasi. Spesiasi ini lah yang menjadi salah satu faktor terjadinya evolusi.
Pada Isolasi Postzigotik; terkadang dua spesies yang berbeda bisa kawin dan membuat keturunan sehingga menjadi makhluk baru. Singa dan harimau, misalnya. Mereka adalah dua jenis hewan yang berbeda. Singa merupakan jenis Panthera leo, sementara harimau Panthera tigris. Tapi, jika “dikawin paksakan”, mereka akan menghasilkan keturunan baru yang tidak ada sebelumnya. Jika singa jantan dikawinkan dengan harimau betina, maka akan menghasilkan spesies bernama liger. Di sisi lain, kalau kita mengawinkan singa betina dan harimau jantan, akan membuat spesies baru bernama tigon.
Adapun hewan lain yang terbukti bisa dikawinsilangkan adalah kuda dengan keledai. Keturunan keledai jantan dan kuda betina akan melahirkan hewan bernama mule. Masalahnya, keturunan dari hewan-hewan yang “dikawinpaksa” ini akan menjadi salah satu di antara 2 efek ini: mengalami kematian/inviabilitas (ini kalo spesiesnya benar-benar jauh. Contoh: Kuda pejantan, dan kuda laut.)
Isolasi Prazigotik;
Selain postzigotik, ada juga yang dinamakan prazigotik. Isolasi prazigotik adalah hambatan yang terjadi, bahkan sebelum terbentuknya zigot. Meski begitu, dia juga pada akhirnya akan memunculkan spesies baru kok. Contoh paling gampang adalah katak dan kodok. Pada awalnya, mereka adalah satu spesies yaitu pangeran amfibi. Amfibi ini punya perbedaan habitat, meskipun ada di wilayah yang sama, amfibi yang satu hobinya nongkrong di air, main ke sawah. Sementara amfibi yang satu lagi suka di tempat kering, ngeliatin bintang dan manjat-manjat pohon.
Pada akhirnya, lama kelamaan, amfibi ini menjadi dua spesies yang berbeda. Amfibi yang hobi ke sawah menjadi kodok, sementara yang suka manjat pohon menjadi katak pohon. Beda, kan, dengan isolasi postzigotik di mana pada katak dan kodok, bahkan gak ada dua spesies yang kawin, lalu membentuk zigot, dan lahir makhluk baru. Makanya disebut prazigotik. Untuk kasus katak dan kodok ini, karena faktor yang memengaruhi adalah ekologi/habitat, maka disebut isolasi habitat.
Terima kasih 🙏
Nama: Hizkia Suban
BalasHapusNim 19507070
Kelompok 6
ingin bertanya
Pada spesiasi peripatrik tertulis
Populasi baru berpisah dari populasi induk akan tetapi masih berada di area mengarah ke terbentuknya evolusi. cobah kelompok jelaskan lebih detail dan berikan contohnya
kelompok akan menjawab pertanyaan dari Hizkia
HapusSpesiasi peripatrik : proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Karena adanya perbedaan adaptasi dan toleransi terhadap lingkungan yang berbeda pada setiap individu, itu akan memicu terjadinya persebaran atau migrasi. Contoh hewan yang mengalami spesiasi peripatrik yaitu cereberus rynchops dan caberus novaeguineae.
Terimakasih krlompok🙏
HapusNama : Edieli Zebua
BalasHapusNIM : 19507075
Izin bertanya kepada kelompok, tolong kelompok jelaskan apa hubungan mempelajari tentang materi evolusi dengan spesiasi. dan tolong kelompok jelaskan apa yang menjadi kriteria dalam menentukan spesies atau mengelompokan dalam suatu kelas tertentu. Terima kasih sebelumnya : )
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari Edieli
BalasHapusSpesiasi sangat terkait dengan evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi.
parameter yang sering digunakan untuk menentukan spesies berbeda-beda, seperti kesamaan DNA, morfologi, atau relung ekologi. Lebih jauh lagi, munculnya ciri-ciri khas tertentu dapat membagi spesies menjadi takson yang lebih kecil, seperti subspesies. Spesies-spesies yang dihipotesiskan memiliki nenek moyang yang sama ditempatkan dalam satu genus. Kesamaan spesies dinilai berdasarkan perbandingan atribut fisik dan jika tersedia, sekuens DNA mereka.
MATERI "EVOLUSI MOLEKULER"
BalasHapusKelompok 6
Anggota :
Cindy Prisilia Makasambi
Deasy Muaja
Hizkia Suban
Berikut adalah materinya :
2.1 Proses Terbentuknya Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Teori “Big-bang” diperkirakan terjadi sekitar 20 milyar tahun yang lalu. Sekitar 15 milyar tahun kemudian, kumpulan debu dan gas luar angkasa menyatu dan berkondensasi akibat gravitasi, menjadi gumpalan gas raksasa yang kita kenal sebagai matahari. Matahari ini dikelilingi oleh beberapa bentukan yang lebih kecil dengan komposisi yang bervariasi, yang dikenal sebagai planet. Jagad raya sebagian besar tersusun oleh gas dengan berat molekular ringan, yaitu hidrogen dan helium, dimana unsur2 tersebut merupakan penyusun utama suatu bintang. Unsur dengan berat molekul yang lebih berat menyusun hanya sekitar 0,1 persen dari suatu planet.
Ketika bumi terbentuk, panas dilepaskan yang disebabkan oleh keruntuhan karena gravitasi (collapse due to gravity) dan adanya elemen radioaktif pada kumpulan debu. Selama ratusan miliar tahun pertama, bumi terlalu panas sehingga air tidak dapat berbentuk cair dan hanya dalam bentuk uap. Setelah suhu bumi menurun, uap tersebut mengalami kondensasi dan membentuk lautan dan danau. Kehidupan diperkirakan berasal dari reaksi kimia yang terjadi pada atmosfer, diikuti dengan reaksi lanjut pada lautan dan danau purba (hidrosphere).
Pembentukan Atmosfer
Pada awalnya bumi ini sebagian besar terdiri atas hydrogen dan helium, namun hydrogen dan helium memiliki massa yang ringan sehingga dengan mudahnya terbuang ke luar angkasa. Ada aktivitas vulkanologi kemudian membentuk atmosfer bumi kedua, sebagian besar gas vulkanik tersebut tersediri atas uap air dan sisanya adalah CO2, N, dan SO2, H2S, HCl, B2O3, elemen sulfur, dan sedikit H2, CH4, SO3, NH3 dan HF namun belum terdapat oksigen. Atmosper bumi saat ini, merupakan atmosfer ketiga, yang terdiri atas Metana, amoniak, dan gas tereduksi yang lain serta komponen dasar misalnya nitrogen, tiruan orgon, xenon dan lain-lain. Hingga masa tersebut oksigen masih belum ada, sampai akhirnya terdapat organisme fotosintesis pertama yaitu Cyanobacteria, organisme ini menghasilkan oksigen melalui fotosintesis.Organisme ini sudah berkembang kira-kira 25 ribu juta tahun yang lalu. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya jumlah organisme fotosintesis yang terbentuk, maka kadar oksigen yang ada di atmosfer meningkat, oksigen yang ada di atmosfer mencapai 1% kira-kira 800 juta tahun yang lalu, dan 10% kira-kira 400 juta tahun yang lalu, saat ini kira-kira 20%.
2.1.1 Teori Kant-Laplace
BalasHapusSejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
2.1.2 Teori Planetesimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.
2.1.3 Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
2.1.4 Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet
2.1.5 Teori Big Bang
BalasHapusBerdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebulanebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi. Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini.
Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
2.2 Teori Evolusi Biologi
2.2.1 “Asal Usul Kehidupan “ Teori Oparin
Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life (Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawasenyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan. Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa seperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel. Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut :
a. memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya
b. memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekul-molekul dari dan ke sekelilingnya;
c. memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai dengan pola-pola ikatan didalamnya;
d. mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya.
Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali. Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertama kali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadakan metabolisme, dan mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi. Walaupun dengan adanya senyawa -senyawa sederhana serta energi yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekulmolekul protein sebagai benda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut : Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabungan struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbunan gumpalan atau Koaservat.
BalasHapusTimbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnya. Dengan demikian, perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia. Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekulmolekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel primitif.
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik. Bahan organik yang terdapat di perairan (sup purba) akan saling berinteraksi membentuk makromolekul. Ini dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan mencampur berbagai asam amino dan juga berbagai monomer atau subunit seperti glukosa dan kemudian memanaskannya. Ternyata makromolekul-makromolekul memang dapat terbentuk.
Tahapan dalam evolusi kehidupan menurut hipotesis Oparin:
BalasHapus1. Bumi primitif. Atmosfir mengandung hidrogen, air, metana dan amonia.
2. Sintesis dari campuran organik sederhana: alkohol, gliserin, asam organik, purin, dan pirimidin.
3. Sintesis dari makromeolekul: karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam nukleat.
4. Gabungan dari berbagai makromolekul membentuk partikel-partikel besar dan kompleks.
5. Membran membungkus organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan fermentasi.
6. Permulaan duplikasi dan reproduksi molekular.
7. Fotosintesis dan respirasi.
2.2.2 Evolusi Biologi
Evolusi biologi merupakan evolusi yang terjadi pada makhluk hidup. Evolusi biologi menjelaskan peris-tiwa terbentuknya sel pertama (progenot) di bumi, dan akhirnya sel tersebut menjadi sel prokariot purba seperti Archaebacteria dan Eubacteria, lalu akan berkembang menjadi organismo eukariot, dari organisme bersel tunggal (uniseluler) hingga organisme bersel banyak (multiseluler).
1. Sel pertama: Asal mula terbentuknya sel
Usia planet bumi diperkirakan telah mencapai 4,6 milyar tahun. Fosil tertua yang ditemukan adalah bakteri yang diperkirakan hidup ± 3,5 milyar tahun. Bakteri tersebut seperti sianobakteri pada lapisan batu stro-malit yang telah berusia 3,5 milyar tahun. Bakteri terse-but adalah bakteri fotosintetik yang diduga memproduk-si oksigen dari hasil pemecahan air seperti yang dilaku-kan sianobakteri modern saat ini. Sel awal (primitif) terbentuk dari molekul-molekul biologis yang terpolimerisasi. Lebih lanjut, protein dan lipid diperkirakan terkumpul di sekeliling RNA dan DNA primitif, sehingga membentuk suatu kantung yang mem-bentuk struktur membran sel primitif. Diperkirakan bahwa sel primitif terdiri atas materi genetik dan membran sel primitif. Bentuk sel primitif sangat mirip dengan bakteri. Sel primitif diperkirakan hidup di dalam primitive soup. Sel primitif awalnya berfotosintesis menggunakan cahaya matahari dan belerang. Pada tahapan lanjutan, fotosintesis mulai menggunakan H2O. Molekul H2O diuraikan untuk menghasilkan O2 yang dilepaskan ke atmosfer. Keberadaan oksigen di atmosfer mengubah kondisi planet bumi. Perubahan tersebut membuat organisme primitif mengembangkan kemampuan respirasi.
2. Teori Autotrof: Asal mula metabolisme
Menurut ahli kimia, sel primitif yang terbentuk pertama adalah sel yang bersifat autotrof, bukan sel heterotrof. Pernyataan tersebut dikenal dengan Teori Autotrof. Sel autotrof primitif diperkirakan mengikat CO2 dan menghasilkan materi organik untuk dimanfaatkan sendiri. Teori autotrof mengungkapkan bahwa kehidupan masa lampau menggunakan persenyawaan besi untuk menghasilkan energi;yaitu perubahan FeS menjadi FeS2 oleh H2S dapat melepaskan energi dan mengha-silkan atom H untuk mereduksi CO2 menjadi materi organik.Beberapa jenis bakteri anaerobik di masa kini menghasilkan energi
dengan cara oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, sementara organisme lain melakukan hal serupa dengan cara mengoksidasi sulfur. Oleh sebab itu, diper-kirakan metabolisme di masa lampau menggunakan besi dan sulfur
3. Evolusi Sel Prokariotik dan Eukariotik
BalasHapusProkariot diperkirakan berkerabat lebih dekat dengan progenot daripada Eukariot. Sebagian besar prokariot diklasifikasikan menjadi domain Eubakteria, sedangkan yang lainnya diklasifikasikan pada domainArchaea yang hidup di lingkungan ekstrim, seperti: suhu tinggi, kadar garam tinggi, sulfur tinggi, dan lain-lain. Habitat Archaea merupakan kondisi yang terjadi pada permukaan bumi masa lampau, saat kehidupan mulai berevolusi untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, para ahli memperkirakan bahwa Eubakteria berevolusi dari Archaeprimitif,selanjutnyaEukariot berevolusi dari Eubakteria.
Hasil-hasil penelitian ahli evolusi secara berta-hap menemukan bahwa terdapat banyak perbedaan yang memisahkan antara Archaeadan prokariot. Bebe-rapa sifat dari Archaeasama dengan Eubakteria; yaitu keduanya sama-sama merupakan Prokariot, namun beberapa sifat lainnya ditemukan pada Eukariot; misal-nya, gengen rRNA dan tRNA mengandung intron. Oleh sebab itu, Woose, et al.(1990) mengumumkan kesim-pulan bahwa Archae berbeda dengan Eubakteria dan eukariot. Pernyataan tersebut dikemukakan Carl Woose berdasarkan hasil analisisterhadap sekuen-sekuen nukleotida pada rRNA 16 Svedberg yang amat lestari dari berbagai organisme, sehingga organisme dipisah-kan menjadi tiga domain makhluk hidup, yaitu Archaea, Eubakteria, dan Eukariot. Ketiga kelompok tersebut diperkirakan berevolusi dari progenot yang sama.
2.3 Teori Evolusi Kimia
2.3.1 Eksperimen Miller
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain. Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda denagn keadaan pada saat ini.
Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.0008.000oC. pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah. Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
a) Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
BalasHapusHarold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
a. kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b. kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
c. kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus
d. kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
Eksperimen Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun. Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga penelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.
2.3.2 Evolusi Makromolekuler
BalasHapusPembentukan molekul pada organisme diawali dengan pembentukan makromolekul. Peristiwa pembentukan makromolekul dimulai dari polimerisasi monomer menjadi makromolekul, hingga terbentuk materi genetik pertama pada organisme. Penjelasan lebih lanjut diuraikan sebagai berikut :
a. Polimerisasi Monomer Menjadi Makromolekul
Protein merupakan salah satu hasil polimerisasi monomer menjadi makromolekul. Para ahli melakukan eksperimen untuk membentuk polimer protein purba tiruan. Polimer protein purba tersebut memiliki rangkaian asam amino acak yang disebut proteinoid. Proteinoid dibentuk dengan cara memanaskan campuran asam amino kering pada suhu 1500C selama beberapa jam. Tidak seperti protein yang memiliki ikatan pada gugus NH2 dan COOH karboksil, proteinoid memiliki banyak ikatan. Proteinoid tersusun atas ± 250 asam amino yang memiliki aktivitas enzimatis primitif. Peristiwa pembentukan proteinoid tersebut dapat terjadi di sekitar kawah gunung berapi pada zaman dahulu.Mekanisme lain polimerisasi asam amino terjadi melalui penggunaan mineral dari tanah liat yang memiliki sifat khusus, sehingga memungkinkan terjadinya ikatan molekul-molekul kecil pada permukaan mineral. Peristiwa tersebut memacu beragam reaksi, misalnya tanah liat jenis Montmorilonite, dapat menggabungkan asam amino menjadi polipetida sepanjang 200 residu asam amino. Mineral pada tanah liat tertentu memiliki sisi pelekatan untuk berbagai asam amino, sehingga dapat terjadi kondensasi yang membentuk proteinoid.
b. Aktivitas Enzim dalam Proteinoid Acak
Proteinoid yang dikembangkan di laboratorium dalam simulasi kondisi bumi masa lampau menunjukkan aktivitas enzimatik yang sederhana. Kemampuan enzimatik proteinoid sebenarnya sangat lambat dan tidak akurat, tetapi jelas menunjukkan adanya kemampuan enzimatik. Misalnya, proteinoid dapat melepaskan CO2 dari molekul seperti piruvat, oksalo-asetat, dan berbagai ester. Selain itu, adanya ion logam pada proteinoid dapat meningkatkan kemampuan enzimatiknya; sebagaimana ion logam pada enzim masa kini yang berperan sebagai kofaktor.
c. Pembentukan Materi Genetik
Informasi genetik dari suatu organisme akan diwariskan pada keturunannya melalui suatu untaian nukleotida. Campuran polifosfat, purin, dan pirimidin dapat menghasilkan rantai asam nukleat; dengan adanya tambahan ribosa atau deoksiribosa. Jika suatu RNA template diinkubasikan dalam campuran nukleotida dan suatu agen kondensasi, maka dapat terbentuk untai RNA komplementer. Jika campuran nukleotida dan polifosfat diinkubasikan dalam kondisi seperti bumi di masa lampau, dan menggunakan Zn sebagai katalis, maka dapat terbentuk satu untai RNA. Jika reaksi tersebut dikatalisis oleh ion Pb, maka tingkat kesalahannya 1:10, sedangkan penggunaan ion Zn dapat menghasilkan 40 pasang basa nukleotida dengan tingkat kesalahan 1:200 (Clark, 2005). Proses polimerisasi asam nukleatpada awalnya berjalan sangat lambat sampai terbentukpolimer RNA pertama. Namun, bila polimer RNA pertama telah terbentuk, maka RNA dapat berperan sebagai template untuk pembuatan RNA komplementer selanjutnya, sehingga dapat terjadi perbanyakan RNA dengan lebih cepat. Hingga saat ini, diperkirakan bahwa RNA merupakan molekul genetik pertama bukan DNA. Setelah adanya RNA awal, kemudian terjadi pembentukan DNA purba yang lebih stabil dan akurat dalam me-nyimpan materi genetik.
2.4 Filogeni Molekuler
BalasHapusMolecular phylogeny merupakan alat untuk merekonstruksi sejarah biologi organisme berdasarkan kajian molekuler terhadap materi genetik organisme. Pemahaman terhadap molecular phylogeny mengharuskan kita untuk memahami dan membedakan istilah filogenetik, fenetik, kladistik, kladogram, dan dendogram. Filogenetik adalah studi yang membahas tentang hubungan kekera-batan antarorganisme melalui analisis molekuler dan morfologi. Fenetik adalah suatu studi yang mengklasifikasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang dapat diobservasi, tidak tergantung pada asal evolusi organisme bersangkutan. Kladistik merupakan kebalikan dari fenetik, yaitu merupakan studi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan asal evolusinya. Kladistik merupakan suatu studi hipotesis tentang evolusi organisme. Kladogram adalah gambaran pohon evolusi hasil studi kladistik. Kladogram dikenal juga dengan istilah pohon filogenetik. Contoh. Dendogram merupakan diagram bercabang yang menggambarkan hierarki kategori berdasarkan derajat kesamaan sejumlah karakteristik dalam taksonomi.
1. Analisis Filogenetik
Analisis filogenetik mempelajari hubungan kekerabatan antar-organisme melalui analisis molekuler, baik dari sekuen DNA maupun sekuen protein. Struktur DNA dapat bermutasi dengan kecepatan yang berbeda pada tiap organisme. Mutasi pada struktur DNA tidak selalu menyebabkan perubahan produk protein. Mutasi yang tidak menyebabkan perubahan produk protein dikenal dengan mutasi netral. Mutasi netral cenderung terakumulasi pada garis keturunan secara seksual. Jika akumulasi mutasi netral terjadi dalam laju konstan untuk protein yang terkonservasi, maka dapat ditentukan pola percabangan dari pohon filogenetik. Kajian asal usul organisme tingkat tinggi dipermudah dengan adanya mitokondria dan kloroplas, karena kedua organel tersebut memiliki DNA yang berbeda dengan DNA kromosom. Selain itu, telah terbukti bahwa DNA mitokondria hanya berasal dari ibu. Dengan demikian, telaah asal usul manusia, hewan, dan tanaman tingkat tinggi banyak dilakukan dengan melakukan analisis DNA mitokondria. Contohnya,analisis kekerabatan itik yang tersebar di dunia yang dilakukan dengan menggunakan analisis biogeografi dan DNA mitokondria, yaitu partial cytochrome-b gene yang besarnya hanya 307 bp (Amin dan Lestari, 2012). Informasi tentang sitokrom C, hemoglobin, dan sebagainya, diperoleh para ahli pada saat sekuensing protein. Namun, karena sekuensing DNA lebih mudah dan lebih aku-rat dibanding sekuensing protein, maka penemuan selanjut-nya diperoleh dari sekuen DNA Oleh sebab itu, sekarang telah diperoleh sejumlah informasi DNA mengenai organisme-organisme yang berkerabat dekat.
Sebelum adanya sekuensing DNA, hewan dan tumbuhan telah diklasifikasikan, namun fungi dan eukariot primitif, serta kelompok bakteri lainnya masih belum bisa diklasifikasikan karena sedikit sekali ciri-ciri dari golongan tersebut yang dapat diamati. Dengan menggunakan sekuensing DNA, RNA, maupun protein, klasifikasi bakteri menjadi lebih berkembang.
2. Urutan Paralogous dan Orthologous
Suatu sekuen dikatakan homolog jika sekuen tersebut tersebar pada sekuen moyang secara umum;meskipun terdapat kemungkinan bahwa sekuen gen tertentu terduplikasi, sehingga ada yang sama dalam satu organisme. Orthologous merupakan gen yang homolog yang ditemukan pada saat pemisahan spesies dan dibedakan saat terbentuk organisme baru, sedang-kan genparalogusadalah gen yang dilokasikan pada organisme yang sama,karena duplikasi gen. Gen-gen ortolog harus dibandingkan dalam proses penyusunan pohon filogenetik yang akurat.
3. Membuat Gen Baru melalui Shuffling
BalasHapusSelain melalui duplikasi, cara lain dalam menghasilkan gen baru adalah dengan menggunakan molekul yang sudah jadi. Segmen dari dua gen atau lebih dapat digabungkan melalui penyusunan ulang DNA, sehingga menghasilkan gen baru yang tersusun atas bagian-bagian yang berasal dari beberapa sumber Adapun contoh pembentukan gen dari beberapa komponen yang berbeda adalah pada reseptor LDL. Reseptor LDL ditemukan pada permukaan sel yang menggunakan LDL. Gen untuk reseptor ini terdiri atas beberapa daerah, dimana dua diantaranya berasal dari gen lain. Mendekati bagian depan terdapat 7 pengulangan dari suatu sekuen yang juga ditemukan pada faktor C9 yang komplementer, yaitu suatu protein dalam sistem imun tubuh. Lebih kedepan lagi adalah berupa segmen yang berkerabat dengan suatu hormon, yaitu epidermal growth factor. Ketika suatu gen mosaik ditranskripsikan dan ditranslasi, maka akan terbertuk suatu yang tersusun atas sejumlah domain yang berbeda.
Protein yang Berbeda Berkembang dengan Laju yang Berbeda
Sudah jelas bahwa kita tidak dapat bergantung pada satu protein saja untuk membuat pohon evolusioner. Jika kita membuat pohon silsilah dengan menggunakan beberapa protein yang berbeda, maka hasil yang didapatkan sering kali mirip. Walaupun begitu, protein yang berbeda berevolusi dengan kecepatan yang berbeda.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manusia memiliki perbedaan 50% dibandingkan dengan ikan mengenai rantai alpha pada hemoglobin, dan 20% pada sitokrom c. Jika kita membandingkan antara jumlah perubahan beberapa jenis asam amino dengan skala waktu, maka kita dapat melihat kecepatan evolusinya. Sitokrom c lamban, sementara hemoglobin (α dan β) kecepatanya sedang, sedangkan untuk fibrinopeptida A dan B laju evolusinya sangat cepat.
Terlepas dari itu, protein ini dapat bervariasi secara luas karena sedikit sekali syarat yang diperlukan. Sebaliknya, histon mengikat DNA dan Gambar 12. Kecepatan evolusi protein (Sumber: Clark, 2005) Selama evolusi, beberapa protein menumpuk lebih mutasi daripada yang lain. Sitokrom c gen sangat stabil, dan hanya 50 perubahan/100 asam amino telah terjadi di 800 juta tahun. Fibrinopeptides A dan B, di sisi lain, telah mengumpulkan 50 perubahan/100 asam amino dalam waktu kurang dari 100 juta tahun. bertanggung jawab atas ketepatan pelipatan DNA. Hampir setiap perubahan pada histon dapat bersifat letal pada sel, maka dari itu evolusi histon sangatlah lamban.
Jam Molekular untuk Melacak Evolusi
BalasHapusProtein yang berevolusi secara cepat, lambat laun akan memiliki sekuen yang sangat berbeda antar organisme dari asal yang sama, sehingga tidak dapat dikenali lagi. Sebaliknya, protein yang berevolusi sangat lamban akan menunjukan perbedaan yang kecil diantara dua organisme. Maka dari itu, kita perlu menggunakan sekuen yang kecepatan perubahannya lambat, untuk menunjukan hubungan evolutioner yang jauh serta sekuen yang berevolusi secara cepat pada organisme yang berkerabat dekat. Kebanyakan protein manusia memiliki sekuen yang identik dengan simpanse. Bahkan ketika kita menelusuri kecepatan evolusi febrinopeptida, maka manusia dan simpanse akan berada pada cabang yang sama dalam pohon evolusi. Mutasi yang tidak mempengaruhi sekeuen protein akan lebih cepat terakumulasi selama evolusi, karena mutasi tersebut tidak memberikan efek yang merugikan. Jadi ketika kita melihat sekuen DNA dari beberapa organisme yang berkerabat dekat, maka akan terlihat banyak perbedaan lain. Perbedaan tersebut cenderung ditemukan pada sekuen bukan pengkode (non coding region) serta pada posisi kodon ketiga. Intron adalah sekuen non koding yang akan dikeluarkan dari transkrip primer sehingga tidak akan muncul pada mRNA. Karena sekuen intron ini tidak merepresentasikan protein akhir yang akan dibentuk, maka sekuen intron pada suatu DNA bebas bermutasi. Sekuen non koding lain yang ada di antara gen dan bila tidak terlibat dalam proses regulasi, maka sekuens tersebut juga bebas untuk bermutasi.
RNA Ribosom – A Slowly Thicking Clock
Untuk menyusun silsilah evolusi yang melibatkan seluruh organsime, serta menunjukan hubungan antara setiap kelompok besar dari organisme tersebut, maka, kita membutuhkan molekul yang dapat ditemukan pada setiap organisme. Selanjutnya, molekul tersebut juga harus berevolusi dengan sangat lamban, sehingga tetap dapat dikenali pada setiap kelompok besar tersebut. Di antara molekul tersebut, histon merupakan salah satu molekul yang berevolusi dengan sangat lamban. Akan tetapi histon hanya dimilki oleh sel eukariot. Molekul yang lebih tepat digunakan dalam hal ini ialah RNA ribosomal. DNA dari gen yang mengkode RNA suatu sub unit kecil ribosom (16S atau 18S rRNA) selanjutnya disequencing untuk selanjutnya dibentuk sekuen rRNA nya. Ribosom dimiliki oleh seluruh makhluk hidup karena seluruh makhluk hidup tersebut pasti melakukan sintesis protein (kecuali virus, yang saat ini sejarah evolusinya masih diperdebatkan). Terlebih lagi, karena sintesis protein begitu penting, maka komponen ribosomal sangatlah dijaga dan berevolusi dengan lambat. Penggunaan kekerabatan berdasarkan RNA ribosom memungkinkan pembuatan silsilah evolusi yang mencakup seluruh kelompok besar makhluk hidup.Organsime tingkat tinggi terdiri atas 3 kelompok besar: hewan, tanaman, dan fungi.
Analisis RNA mengindikasikan bahwa fungi purba tidak pernah berfotosintesis, dimana perkembangan mereka bercabang dengan tanaman sebelum terdapatnya kloroplas. Fungi sebenarnya lebih mirip hewan daripada tanaman. Banyak jenis organisme sel tunggal bercabang dari bagian eukariot pada bagian bawah silsilah, dan tidak termasuk dalam 3 kingdom tadi.
Archaebacteria dan Eubacteria
BalasHapusArchaebacteria dan eubacteria memilikiciri yang sama dari yaitu mempunyai sel mikroskopik tanpa nucleus. Kedua bakteri tersebut memiliki kromosom sirkuler tunggal dan terbagi menjadi dua oleh pembelahan biner sederhana. Dari kedua kelompok prokariot tersebut, archaea lebih dekat hubungannya dengan eukariot, yaitu memiliki bentuk nucleus eukariot yang primitif. DNA pada beberapa archea dibungkus oleh histon seperti protein yang menunjukkan sekuen homolog dengan histon sejati pada organisme tingkat tinggi.Faktor untuk sintesis protein dan translasi pada archea menyerupai eukariot, daripada eubacteria.Kesamaan tersebut telah menyebabkan pemikiran bahwa eukariota purba berevolusi dari nenek moyang archea. Secara biokimia archaea berbeda dengan eubacteria.Archaea tidak memiliki peptidoglikan dan membran sitoplasmanya mengandung lipid yang berbeda pada umumnya, yaitu tersusun atas isoprenoid C5 bukan C2 seperti halnya asam lemak normal. Selain itu, rantai isoprenoid menempel pada gliserol dengan ikatan eter bukan ester.Beberapa rantai hidrokarbon isoprenoid ganda (double-length) menembus seluruh membran.
Archaea ditemukan pada lingkungan yang aneh dan mampu beradaptasi pada kondisi ekstrim.Archaeaditemukan pada sumber air panas yang mengandung belerang, celah panas di dasar laut (lempeng benua), pada kadar garam yang tinggi misalnya pada laut mati yang sangat asin dan pada danau yang berkadar garam tinggi serta pada usus-usus hewan, dan archaea juga dapat membuat metana.
Adapun jenis-jenis archaebacteri :
1. Halobacteria: memiliki toleransi terhadap garam dan hidup pada NaCl di atas 5 M, tidak dapat tumbuh pada NaCl di bawah 2,5 M. Halobacteria menangkap energi cahaya matahari dengan bantuan rodopsin bakteri, molekul ini sama seperti pigmen rodopsin sebagai pendeteksi cahaya dibagian mata hewan.
2. Methanogens: mampu menghasilkan metan. Methanogens bersifat anaerob oblige dan sangat sensitif terhadap oksigen. Methanogens mengubah H2 ditambah CO2 menjadi metana. Metabolisme methanogens sangat unik, methanogensmengandung koenzim yang tidak dimiliki oleh organisme lain tetapi tidak memiliki flavin dan quinon.
3. Sulfolobus: hidup pada perairan geothermal dan tumbuh dengan baik pada pH optimum 2-3 dan suhu 70-80oC. Archaea ini mengoksidasi sulfur menjadi asam sulfur.
Evolusi instan RNA Ribosom
Terdapat molekul penting yang berkembang secara perlahan-lahan, seperti histon atau RNA ribosom.Hal tersebut dimungkinkan karenaadanya kombinasi dari dua mutasi yang mungkin menghasilkan molekul fungsional, tetapi terdapat salah satu lethal. Misalnya, mutasi dari G ke C yang menghancurkan pasangan basa GC dalam struktur batang lingkaran akan berakibat fatal pada 16S rRNA. Namun, mengganti GC dengan pasangan basa CG juga dapat memungkinkan berfungsi kembali.
Untuk menganalisis hubungan struktur dan fungsi dalam molekul, misalnya rRNA, beberapa mutasi buatan diintroduksi secara bersamaan.Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur yang dikenal sebagai "evolusi instan" yang dikembangkan di laboratorium Dr Philip R Cunningham di Wayne State University.Dalam pendekatan ini, 16S rRNA yang bermutasi dan mutasi yang mencegah sintesis protein diisolasi.Selanjutnya, supresor mutasi yang mengembalikan sintesis protein yang dipilih.Kemungkinan yang lain, beberapa mutasi acak secara bersamaan diintoduksi pada daerah pendek dari rRNA yang diduga memainkan peran penting dalam sintesis protein. Pada kedua kasus tersebut sebagian besar mutasi pada rRNA akan mengalami letal atau mematikan dalam keadaan normal, untuk menghindari terbunuhnya bakteri, maka bakteri tersebut harus dimanipulasi sehingga bentuk mutan dari 16S rRNA tidak mengganggu sintesis protein pada sel normal.
DNA Kuno dari Hewan yang Telah Punah
BalasHapusUrutan DNA pada mumi atau mammoth yang masih tertinggal biasanya digunakan untuk membangun skema evolusi.DNA kuno yang diekstrak dari sisasisa fosil makhluk yang punah dapat memberikan nilai berharga pada perkiraan tingkat evolusi.DNA tertua yang tersedia sejauh ini berhasil dianalisis berasal dari amber. Amber merupakan resin yang mengeras dihasilkan oleh pohon yang telah punah secara bertahap dipadatkan untuk konsistensi selama jutaan tahun. Kadangkadang hewan kecil yang terjebak dalam resin ketika mengalir keluar dari pohonpohon akan diawetkan di sana (Gambar 26). Sebagian besar hewan yang terperangkap adalah serangga.kadang-kadang cacing, siput, dan bahkan kadal kecil juga ditemukan. Amber bertindak sebagai bahan pengawet dan struktur internal sel individu dari serangga yang terperangkap masih dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Hal ini memungkinkan untuk memulihkan DNA yang telah berumur 25 sampai 125 juta tahun dari beberapa serangga dan menggunakan amplifikasi dengan PCR dan sequencing.
Evolusi Menyamping: Transfer Horizontal Gen
Evolusi Darwin standar melibatkan perubahan dalam informasi genetik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi keturunannya. Namun, ini juga dapat memungkinkan bagi informasi genetic diwariskan "menyamping" dari satu organisme ke organisme lain yang bukan satu keturunan atau bahkan kerabat dekat. Istilah transfer vertikal gen mengacu pada transmisi gen dari generasi tua ke keturunan langsung. Transmisi vertikal mencakup transmisi gen dari semua bentuk pembelahan sel dan reproduksiyang membuat salinan baru dari genom, apakah seksual atau tidak. Hal ini kontras dengan “transfer horizontal gen" (juga dikenal sebagai "transfer lateral gen") di mana informasi genetik dilewatkan ke samping, dari organisme donor lain yang bukan keturunan langsungnya. Misalnya, ketika gen resistensi antibiotik yang dibawa oleh plasmid dapat diwariskan pada jenis bakteri yang tidak memiliki hubungan kerabat. Karena gen yang ada dalam plasmid kadang-kadang dimasukkan ke dalam kromosom, gen dapat berpindah dari genom dari satu organisme ke yang tidak berkerabat dalam beberapa langkah. Genom lengkap pada banyak bakteri kini telah sepenuhnya disekuen. Estimasi menggunakan data ini menunjukkan bahwa sekitar 5-6% dari gen dalam genom rata-rata prokariotik diperoleh dengan transfer horisontal. Efek transfer horisontal terutama terlihat nyata dalam konteks klinis. Kedua faktor virulensi dan resistensi antibiotik yang umumnya dibawaoleh plasmid bakteri yang dapat menular.
Nama : Tirza selfin Korneles
HapusNim : 18 507 085
Di ppt kelompok menjelaskan tentang filogeni molekuler dan ada istilah Filogenetik, Fenetik, Kladistik , Kladogram, dan dendogram
Untuk filogenetik sudah di jelaskan
Pertanyaan : Jelaskan Fenetik , Kladistik , Kladogram dan dendogram
Terima kasih
MAKALAH
BalasHapusFILOGENETIK MOLEKULER
Disusun Oleh :
Nathasya Kumayas 18 507 027
Marchely Rumimpunu 18 507 103
Stephanie Claudy Manurung 18 507 009
BAB II
PEMBAHASAN
Molecular Phylogenetics
Molecular filogenetik merupakan suatu studi tentang hubungan evolusioner antaraorganisme dengan menggunakan data molekuler seperti sekuens DNA dan protein, sisipan dari unsur yang berpindah, atau penanda molekuler lainnya. Molekuler filogenetik merupakan suatu satu bidang evolusi molekuler.
Filogenetika molekuler adalah cabang dari filogeni yang menganalisis perbedaan molekul genetik yang dapat diturunkan, terutama dalam urutan DNA, untuk mendapatkan informasi tentang hubungan evolusi organisme. Dari analisis ini, proses di mana keanekaragaman di antara spesies telah tercapai dapat ditentukan. Hasil analisis filogenetik molekuler dinyatakan dalam pohon filogenetik. Filogenetik molekuler adalah salah satu aspek sistematika molekuler, istilah yang lebih luas yang juga termasuk penggunaan data molekuler dalam taksonomi dan biogeografi. Filogenetika molekuler dan evolusi molekuler menunjukkan korelasi satu dengan lainnya. Evolusi molekuler dapat didefinisikan sebagai proses perubahan selektif (mutasi) pada tingkat molekuler (gen, protein, dll) di berbagai cabang di pohon kehidupan (evolusi). Filogenetika molekuler membuat kesimpulan dari hubungan evolusi yang timbul karena evolusi molekuler dan menghasilkan konstruksi pohon filogenetik. Gambar yang ditampilkan di kanan menggambarkan pohon filogenetik kehidupan sebagai salah satu pohon detail pertama, menurut informasi yang diketahui pada 1870-an oleh Haeckel.
Klasifikasi Filogentik
Linnaeus mengklasifikasikan organisme dengan berdasarkan ciri-ciri fisik yang jelas. Pada dasarnya, organisme ini dikelompokkan bersama-sama apabila mereka tampak sama. Setelah Darwin itu menerbitkan teori evolusi pada 1800-an, para ilmuwan mencari cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni. Filogeni merupakan sejarah evolusi dari kelompok organisme yang terhubung. Hal tersebut diwakili oleh pohon filogenetik,
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni merupakan dengan menggunakan yang disebut dengan sebutan klade. Klade merupakan sekelompok organisme yang melingkupi leluhur serta juga semua keturunannya. Klade ini didasarkan pada kladistika. Ini merupakan metode membandingkan ciri-ciri spesies terkait dalam menentukan hubungan leluhur serta juga keturunannya.
Kladogram
BalasHapusKladogram ini ialah mengklasifikasikan mamalia, reptil, serta juga burung-burung pada Klade didasarkan pada hubungan evolusioner mereka.
Jenis Filogenetik
Terdapat tiga (3) jenis kelompok filogenetik:
- Kelompok monofiletik: mengandung leluhur dan semua keturunannya
- Kelompok parafiletik: berisi leluhur tetapi hanya beberapa keturunannya
- Kelompok polifiletik ini berisi segala macam organisme tanpa nenek moyang yang sama baru-baru ini.
Sebuah kelompok parafletik merupakan jenis seperti sebuah kelompok yang terdiri dari orang tua serta juga saudara kandung Anda naamun tidak seperti Anda. Orang tua Anda ialah nenek moyang dari kelompok, serta juga keturunan yang Anda dan juga saudara Anda. Apabila Anda atau salah satu dari saudara-saudaramu yang tersisa dari suaatu kelompok, akan parafiletik disebabkan karena termasuk nenek moyang dan hanya beberapa keturunan. Dalam filogenetik, bagaimanapun, parafiletik istilah (atau monofiletik atau polifiletik) biasanya digunakan Pada saat menggambarkan sekelompok spesies serta juga nenek moyang evolusi mereka dan bukan hanya sebuah unit keluarga kecil.
Ketiga jenis kelompok filogenetik tersebut dapat lebih dipahami dengan menggunakan diagram yang dikenal dengan pohon filogenetik. Sebuah pohon filogenetik, atau hanya filogeni, merupaakan sebuah diagram percabangan yang menunjukkan hubungan evolusi nenek moyang serta juga keturunannya. Nenek moyang terakhir dari semua keturunan di pohon ini diwakili oleh akar. Organisme keturunan tersebut diberi label di ujung filogeni. Sebuah node itu menunjukkan peristiwa divergensi serta juga terbagi menjadi dua cabang. Sebuah node itu juga merupakan nenek moyang bagi keturunan cabang dari itu.
Filogeni di bawah ini akan menggambarkan masing-masing dari tiga jenis kelompok filogenetik. Keturunan D serta juga E (ungu) merupakan kelompok monofiletik. Keturunan B dan juga C, bersama-sama dalam jeruk, mewakili kelompok polifiletik. Kelompok kuning yang melingkupi keturunan B, C, D, dan E ialah kelompok parafiletik.
Ingat kelompok parafiletik merupakan salah satu yang memiliki nenek moyang yang sama namun tetapi tidak termasuk semua keturunan. Dalam contoh ini, nenek moyang terbaru untuk kelompok parafiletik ialah akar pohon. Anda bisa menentukan ini dengan memulai pada keturunan (B, C, D, E) serta menelusuri cabang mereka kembali (ke arah akar) sampai mereka bertemu. Akar tersebut memiliki lima keturunan (A, B, C, D, juga E), namun hanya empat dari mereka (B, C, D, E) yang termasuk kedalama kelompok kuning. jadi kelompok kuning tersebut memppunyai nenek moyang (akar filogeni) tapi hanya untuk beberapa keturunannya. Hal ini membuat parafiletik.
A. DAMPAK MOLEKUL DATA PADA STUDI FILOGENETIK
BalasHapusKajian tentang molekuler filogeni dimulai sebelum pergantian abad, bahkan sebelum hukum Mendel ditemukan pada tahun 1900. Studi immunochemical menunjukkan bahwa serologis lintas reaksi yang kuat antar organisme ada yang terkait erat dan ada juga yang tidak terkait. Temuan implikasi evolusi ini digunakan oleh Nuttall (1902, 1904) untuk menyimpulkan filogenetik hubungan antara berbagai kelompok hewan, seperti eutherians (plasentamamalia), primata, dan artiodactyls (evenhoofedungulates).
Sejak akhir 1950-an, berbagai teknik telah dikembangkan di biologi molekul, dan mulai ekstensif menggunakan data penelitian molekuler filogenetik. Secara khusus, studi filogeni molekuler berkembang sangat pesat dalam tahun 1960-an dan 1970-an sebagai akibat dari perkembangan metodologi sequencing protein.
Terdapat beberapa alasan mengapa data molekuler, terutama urutan data DNA dan Asam amino, jauh lebih cocok untuk studi evolusi daripada data morfologi dan fisiologis. Pertama, DNA dan urutan protein urutan yang ketat diwariskan. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk sifat morfologi secara umum. Kedua, deskripsi karakter molekuler. Dengan demikian, asam amino ketiga di preproinsulin kelinci (Oryctolagus cuniculus) diidentifikasi sebagai serin, dan posisi homolog di preproinsulin dari hamster emas (Mesocricetus auratus) sebagai leusin. Sebaliknya, deskripsi morfologi sering mengandung arti ambigu. Ketiga, sifat-sifat molekul umumnya berevolusi dalam cara yang jauh lebih teratur daripada morfologi dan fisiologis dan karena itu dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan antara organisme. Keempat, data molekuler sering lebih tepat daripada data morfologi. Teori matematika dan statistik telah dikembangkan untuk analisis kuantitatif sekuens data DNA, sedangkan penelitian morfologi mempertahankan argumentasi kualitatif. Kelima, penilaian homologi lebih mudah dengan data molekuler daripada dengan ciri-ciri morfologi. Keenam, beberapa data molekuler dapat digunakan untuk menilai hubungan evolusioner antara yang berkerabat jauh pada suatu organisme. Akhirnya, data molekul jauh lebih banyak daripada data morfologi. Kelimpahan ini sangat berguna ketika menggunakan organisme bakteri organisme seperti bakteri, alga, dan protozoa, yang hanya memiliki hanya sejumlah morfologi morfologi atau karakter fisiologis yang dapat digunakan untuk studi filogenetik.
B. ISTILAH POHON FILOGENETIK
BalasHapusDalam studi filogenetik, hubungan evolusioner antara kelompok organisme
diilustrasikan dengan menggunakan pohon filogenetik (atau dendrogram).
Pohon filogenetik adalah grafik yang terdiri dari nodes dan cabang, di mana hanya
salah satu cabang menghubungkan dua nodes yang berdekatan (Gambar 5.1). Gland mewakili unit taksonomi. Unit taksonomi diwakili oleh nodes, yang terdapat di nodes dapat berupa spesies (atau taksa yang lebih tinggi), populasi, individu, atau gen. Cabang-cabang mendefinisikan hubungan antara unit taksonomi dalam hal keturunan dan pola keturunan. Pola percabangan pohon disebut topologi.
Pohon Berakar dan Pohon Tidak Berakar
Pohon dapat berakar atau tidak berakar. Dalam pohon berakar terdapat node tertentu yang disebut akar, dan memiliki jalan yang unik mengarah ke node lain (Gambar 5.2a). Arah masing-masing jalur sesuai dengan waktu evolusi, dan
akar adalah nenek moyang dari semua unit taksonomi. Pohon tidak berakar adalah pohon yang hanya menentukan tingkat kekerabatan antara unit taksonomi tetapi tidak menentukan jalur evolusi (Gambar 5.2b). Sebuah pohon tidak berakar memiliki n terminal node mewakili Otus dan n–2nodes internal. Pohon tersebut memiliki 2n-3 cabang, yang n-3 internal dan n eksternal. Dalam pohon berakar, ada n terminal node dan n-1 intern, serta 2n-2 cabang, yang n-2 internal dan n adalah eksternal. Dalam pohon tidak berakar dengan empat node eksternal, cabang internal sering
disebut sebagai cabang pusat.
Skala dan pohon tanpa skala/tidak berskala
Gambar 5.3 mengilustrasikan dua cara umum menggambar pohon filogenetik. Di
Gambar 5.3a, cabang-cabang yang tanpa skala/tidak berskala; panjang mereka tidak sebanding dengan jumlah perubahan, yang ditunjukkan pada cabang. Tipe jenis ini memungkinkan urutan di baris di OTUs dan untuk menempatkan nodes internal mewakili peristiwa divergence pada skala waktu ketika divergensi diketahui atau diperkirakan. Pada Gambar 5.3b, cabang-cabang adalah skala, i.e, masing-masing panjang cabang sebanding dengan jumlah perubahan (misalnya, subtitusi nukleotida) yang telah terjadi di sepanjang cabang itu.
Format Newick
Dalam program komputer, pohon direpresentasikan dalam bentuk linear dengan serangkaian kurung bersarang, melampirkan nama dan dipisahkan dengan koma. Jenis ini representasi disebut format Newick. Pencetus format ini adalah Cayley (1857). Format Newick untuk pohon filogenetik diadopsi untuk Studi Evolusi di 1986. Format Newick saat ini merupakan standar yang digunakan oleh sebagian besar program komputer filogenetik. Dalam format Newick, pola kurung menunjukkan topologi pohon dengan memiliki setiap pasangan kurung melampirkan semua anggota dari kelompok monofiletik. Misalnya, pohon berakar pada Gambar 5.4a dapat ditulis turun sebagai (((((A, B), C), D), E), F). Demikian pula, pohon tidak berakar pada Gambar 5.4b dapat ditulis dalam format Newick sebagai ((A, B), (C, D), (E, F)). threeway yang split pohon unrooted tertutup oleh eksternal (atau paling bawah) kurung dengan dua koma. pohon skala yang ditulis di Newick Format dengan panjang cabang ditempatkan segera setelah kelompok turun dari cabang itu dan dipisahkan oleh titik dua
C. METODE POHON REKONSTRUKSI
BalasHapusSebuah rekonstruksi filogenetik, terdiri dari dua langkah: (1) definisi kriteria optimalitas, atau fungsi tujuan, yaitu, nilai yang ditugaskan untuk pohon dan kemudian digunakan untuk membandingkan satu pohon ke pohon lain; dan (2) desain algoritma tertentu untuk menghitung nilai fungsi tujuan dan mengidentifikasi pohon (atau kumpulan pohon) yang memiliki nilai-nilai terbaik menurut kriteria ini.
Beberapa metode rekonstruksi pohon menggunakan urutan spesifik
langkah (yaitu, sebuah algoritma) untuk membangun pohon yang baik. Metode kelas
menggabungkan inferensi pohon dan definisi kriteria optimalitas untuk memilih
pohon disukai dalam satu pernyataan. Di sini kita menggambarkan beberapa metode yang sering digunakan dalam studi filogenetik molekuler. Untuk mempermudah, kami mempertimbangkan nukleotida urutan data, tetapi metode yang sama berlaku untuk lainnya jenis data molekuler, seperti sekuens asam amino. Sebuah kontroversi lama di filogenetik telah sering sengit sengketa antara "kladistika" dan "phenetics." Cladistics dapat didefinisikan sebagai studi tentang jalur evolusi.
Di sisi lain, fonetik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara kelompok
organisme berdasarkan tingkat kesamaan di antara mereka, bahwa kemiripan molekuler, fenotip, atau anatomi. Sebuah pohon mengungkapkan hubungan phenetic disebut fenogram a. Dalam filogeni molekuler, klasifikasi yang lebih baik dari metode akan membedakan antara matriks jarak dan pendekatan bagian karakter.
Metode Jarak Matrix
Dalam metode matriks jarak, jarak evolusi (biasanya nomor
substitusi nukleotida atau penggantian asam amino antara dua unit taksonomi) dihitung untuk semua pasangan taksa, dan pohon filogenetik dibangun
dengan menggunakan algoritma didasarkan pada beberapa hubungan fungsional antara nilai-nilai jarak. Metode pasangan-kelompok tertimbang dengan cara aritmatika (UPGMA) Ini adalah metode paling sederhana untuk rekonstruksi pohon. Pada awalnya dikembangkan untuk membangun phenograms taksonomi, yaitu, pohon yang mencerminkan fenotipik pada kesamaan antara Otus, tetapi juga bisa digunakan untuk membangun pohon filogenetik jika harga evolusi sekitar konstan antara garis keturunan yang berbeda sehingga suatu hubungan linear perkiraan ada antara jarak evolusi dan perbedaan waktu.
Untuk menggambarkan metode, mari kita pertimbangkan kasus empat Otus, A, B, C, dan D. Jarak evolusi berpasangan diberikan oleh matriks berikut:
Dalam matriks ini, dij singkatan jarak antara Otus i dan j. Dua pertama
Otus akan berkerumun adalah orang-orang dengan jarak terkecil. Diasumsikan
bahwa dAB adalah yang terkecil. Kemudian, Otus A dan B adalah yang pertama yang akan berkerumun, dan titik percabangan, 1AB, diposisikan pada jarak dab / 2 substitusi .
Nama Cindy Prisilia Makasambi (18 507 043)
BalasHapusPertanyaan :
Bagaimana Proses analisis filogenetik molekuler dinyatakan ? jelaskan 🙏
saya Stephanie claudy manurung mewakili kelompok akan menjawab
HapusDari analisis ini, proses di mana keanekaragaman di antara spesies telah tercapai dapat ditentukan. Hasil analisis filogenetik molekuler dinyatakan dalam pohon filogenetik. Filogenetik molekuler adalah salah satu aspek sistematika molekuler, istilah yang lebih luas yang juga termasuk penggunaan data molekuler dalam taksonomi dan biogeografi.
Mencari Pohon Kekikiran Maksimum
BalasHapusKetika jumlah urutan kecil akan sangat mungkin untuk melihat semua kemungkinan pohon, menentukan panjang dan memilih dari salah satu dari antara mereka yang terpendek. Jenis pencarian untuk pohon kekikiran maksimum (s) disebut pencarian yang lengkap. Sebuah algoritma sederhana dapat digunakan untuk pencarian lengkap (Gambar 5.16). Pada langkah pertama kita menghubungkan tiga taksa pertama yang membentuk satu-satunya pohon tak berakar mungkin selama tiga Otus. Pada langkah selanjutnya, kita menambahkan takson keempat untuk masing-masing dari tiga cabang pohon dari tiga takson, sehingga menghasilkan tiga pohon tak berakar untuk empat Otus. Pada langkah ketiga, kita menambahkan takson kelima ke masing-masing dari lima cabang yang berasal dari tiga pohon empat takson, sehingga menghasilkan 3 x 5 = 15 pohon yang tidak berakar. Terus dengan cara yang sama, menambahkan takson di baris berikutnya untuk masing-masing cabang di setiap pohon yang diperoleh pada langkah sebelumnya.
Namun, karena jumlah pohon yang mungkin meningkat pesat dengan jumlah nomor dari Otus, maka hampir tidak mungkin untuk melakukan pencarian yang ketika 12 atau lebih Otus dipelajari. Untungnya, ada algoritma short-cut untuk mengidentifikasi semua pohon kekikiran maksimum yang tidak memerlukan pencacahan lengkap. Salah satu algoritma tersebut adalah metode cabang dan ikatan (Hendy dan Penny 1982). Pada mulanya mempertimbangkan pohon yang berubah-ubah atau, lebih baik, pohon yang diperoleh dari metode yang cepat (misalnya, metode tetangga-bergabung), dan menghitung jumlah minimal substitusi, L, untuk pohon. L kemudian dianggap sebagai batas atas panjang pohon lain yang dibandingkan.
Dasar pemikiran dari batas atas adalah bahwa pohon kekikiran maksimum harus sama dengan panjang L atau lebih pendek. Metode cabang-dan-terikat bekerja dengan mencari pohon kekikiran maksimum dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang digunakan untuk pencarian lengkap. Dalam setiap langkah dari cabang terikat algoritma, panjang setiap pohon dibandingkan dengan nilai L yang ditentukan sebelumnya (Gambar 5.17). Jika pohon lebih panjang dari L, itu tidak lagi digunakan untuk penambahan taksa baru dalam langkah-langkah berikutnya. Alasannya adalah bahwa menambahkan cabang pohon hanya dapat meningkatkan panjangnya. Misalnya, jika pohon empat takson lebih panjang dari L, maka semua pohon lima takson turun dari itu juga akan lebih lama dari L, dan oleh karena itu kita dapat mengabaikan mereka. Dengan pengeluaran hasil evaluasi semua pohon keturunan dari semua pohon parsial yang lebih panjang dari L, kita dapat mengurangi jumlah pohon yang harus dipertimbangkan. Tergantung pada efisiensi pelaksanaan, kecepatan komputer, dan jenis data, metode cabang-dan-terikat dapat digunakan untuk menemukan pohon kekikiran maksimum hingga 20 Otus.
Di atas 20 Otus, kita perlu menggunakan pencarian heuristik. Dalam pencarian heuristik, hanya sebagian yang dikelola dari semua pohon yang mungkin diperiksa. Kebanyakan pencarian heuristik didasarkan pada prinsip yang sama. Sebuah pohon awal dibangun dengan menggunakan prosedur tertentu, yang disebut metode sesamanya akan bergabung, dan untuk menemukan pohon yang lebih pendek dengan memeriksa pohon yang memiliki topologi yang sama dengan yang awal.
Nama: Wanda Maria Sasue Nim:18507018
BalasHapusPertanyaann:
bagimana membuat cara kadlogram?
saya kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudari,
HapusLangkah-langkah menyusun kladogram adalah sebagai berikut:space
Langkah pertama yang sangat penting Anda lakukan adalah melakukan identifikasi semua makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya. ldentifikasi yang pertama adalah terkait dengan identifikasi homolog.space
Pilih jenis-jenis makhluk hidup yang akan dibuat kladogram. Jenis-jenis makhluk hidup ini disebut kelompok dalam (ingroup). lngroup adalah kelompok makhluk hidup yang berasal dari nenek moyang yang sama. Penentuan ingroup dilakukan pada langkah pertama, yaitu identifikasi homolog. Artinya semua jenis makhluk hidup yang termasuk kelompok dalam (ingroup) minimal harus memiliki satu ciri yang sama, berkaitan dengan organ homolognya. Organ homolog ini menunjukkan bahwa semua jenis makhluk hidup tersebut mempunyai struktur yang berasal dari nenek moyang yang sama tetapi pada perkembangannya memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Pilih satu jenis makhluk hidup yang dimasukkan kelompok luar (outgroup). Outgroup adalah kelompok makhluk hidup yang diduga sebagai nenek moyang (ancestor) karena memiliki kekerabatan yang dekat. Syarat penentuan outgroup adalah makhluk hidup yang berada satu atau dua tingkat di bawah kelompok ingroup dan tidak memiliki satu pun karakteristik ciri yang terdapat pada kelompok ingroup, contohnya kita memiliki kelompok ingroupnya hewan yang termasuk kelas mamalia, maka outgroupnya dapat dipilih satu hewan dari kelompok aves atau reptiI.space
Buatlah tabel karakter dan tabulasi datanya. Semakin banyak karakter (ciri) yang sama menunjukkan bahwa semakin dekat hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup tersebut.space
Buatlah kladogram berdasarkan tabel karakter dan tabulasi data yang dibuat pada langkah keempat.space
ini adalah jawaban dari kelompok
HapusMarchely Rumimpunu
MASALAH TERKAIT DENGAN REKONSTRUKSI FILOGENETIK
BalasHapusAda metode rekonstruksi filogenetik dapat diklaim lebih baik daripada yang lain dalam segala kondisi. Setiap metode rekonstruksi filogenetik memiliki kelebihan dan kekurangan, dan masing-masing metode dapat berhasil atau gagal tergantung pada sifat dari proses evolusi, yang oleh dan besar tidak diketahui. Berikut ini kami akan meninjau kekuatan dan kelemahan dari metode yang berbeda dan garis besar beberapa strategi untuk meminimalkan kesalahan dalam analisis filogenetik
Meminimalkan Kesalahan dalam Analisis Filogenetik
Beberapa strategi yang tersedia untuk meminimalkan kesalahan acak dan sistematis dalam analisis filogenetik. Namun, hal ini tidak selalu mungkin untuk mengidentifikasi sumber-sumber potensial dari kesalahan atau bias yang. Berikut ini, kita daftar beberapa anjuran dan larangan yang dapat meningkatkan peluang kami untuk memulihkan pohon filogenetik benar.
Cara terbaik untuk meminimalkan kesalahan acak adalah dengan menggunakan data dalam jumlah besar. Semua hal lain dianggap sama, pohon berdasarkan sejumlah besar data molekuler hampir selalu lebih handal dari satu berdasarkan jumlah yang lebih terbatas data. Ketika urutan tidak memberikan informasi filogenetik yang cukup (misalnya, karena mereka terlalu pendek atau kurang variasi), ada metode filogenetik akan menghasilkan hasil yang masuk akal. Ini mengatakan, satu-satunya harus mencakup data yang dapat diandalkan dalam analisis. Dengan itu kita berarti bahwa analisis harus dibatasi untuk urutan yang telah dipercaya ditentukan, dan yang homolog posisi yang pasti. (Kami mencatat, bagaimanapun, bahwa penghapusan data yang dianggap "tidak bisa diandalkan" mungkin subjektif dan sewenang-wenang.) Selain itu, kita hanya harus menggunakan urutan yang berevolusi pada tingkat yang tepat untuk pertanyaan filogenetik diselidiki. Urutan cepat berkembang (atau bagian dari urutan, seperti posisi kodon ketiga) harus digunakan untuk pertanyaan mengenai hubungan filogenetik dekat, dan urutan perlahan-lahan berkembang harus digunakan untuk hubungan filogenetik jauh. Memilih salah dapat mengakibatkan kurangnya informasi filogenetik dalam kasus urutan lambat berkembang, atau efek saturasi dalam kasus urutan cepat berkembang.
Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan kesalahan sistematis yang mengarah ke inkonsistensi-yaitu, menghasilkan kesimpulan yang salah bahkan ketika jumlah data besar-adalah dengan menggunakan model yang lebih realistis atau metode yang lebih cocok analisis untuk lebih cocok dengan data. Misalnya, bias basis-komposisi yang dikenal memiliki efek diucapkan pada rekonstruksi filogenetik, dan sebagian besar metode akan benar kelompok Otus dengan komposisi dasar yang sama. Beberapa jarak aditif, misalnya, log-determinan atau jarak paralinear (Baja 1994; Lockhart et al 1994;. Danau 1994; Galtier dan Gouy 1995, 1998), yang cukup kuat untuk variabilitas komposisi dasar antara taksa yang diteliti.
Nama : Deasy Intania Muaja
BalasHapusNIM : 18507144
Pertanyaan :
Apa tujuan adanya konstruksi pohon filogenetik dalam evolusi?
Salah satu adanya kontruksi filogenetik dalam evolusi yaitu untuk dapat mengkontruksi dengan tepat hubungan antara organisme dan mengestimasi perbedaan yang terjadi dari satu nenek moyang kepada keturunannya. Konstruksi pohon filogenetika adalah hal yang terpenting dan menarik dalam studi evolusi.
HapusNama : Putri Sianipar
HapusNim : 18507015
Saya akan menjawab pertanyaan dari Deasy Muaja
Salah satu tujuan dari penyusunan filogenetika adalah untuk mengkonstruksi dengan tepat hubungan antara organisme dan mengestimasi perbedaan yang terjadi dari satu nenek moyang kepada keturunannya (LI et al., 1999). Konstruksi pohon filogenetika adalah hal yang terpenting dan menarik dalam studi evolusi.
Di dalam filogenetika, sebuah kelompok organisme yang anggota-anggotanya memiliki banyak kesamaan karakter atau ciri dianggap memiliki hubungan
yang sangat dekat dan diperkirakan diturunkan dari
satu nenek moyang; nenek moyang dan semua turunannya akan membentuk sebuah kelompok monofiletik. Oleh karena itu, anggota-anggota di dalam kelompok monofiletik ini diasumsikan membawa
sifat atau pola genetik dan biokimia yang sama
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari Deasy
HapusJawaban :
Konstruksi pohon filogenetika adalah hal yang
terpenting dan menarik dalam studi evolusi. Terdapat
beberapa metode untuk mengkonstruksi pohon
filogenetika dari data molekuler (nukleotida atau asam
amino) (SAITOU dan IMANISHI, 1989). Analisis
filogenetika dari keluarga sekuen nukleotida atau asam
amino adalah analisis untuk menentukan bagaimana
keluarga tersebut diturunkan selama proses evolusi.
Hubungan evolusi diantara sekuen digambarkan
dengan menempatkan sekuen sebagai cabang luar dari
sebuah pohon. Hubungan cabang pada bagian dalam
pohon merefleksikan tingkat dimana sekuen yang
berbeda saling berhubungan. Dua sekuen yang sangat
mirip akan terletak sebagai neighboring outside dari
cabang-cabang dan berhubungan dalam cabang umum
(Common branch) (MOUNT, 2001)
baik, terima kasih kelompok untuk jawabannya
HapusNama : Ezra Sherend Ondang
BalasHapusNIM : 18507030
JELASKAN HUBUNGAN METODE POHON REKONSTRUKSI DAN FILOGENETIK MOLEKULER DALAM EVOLUSI?
Konstruksi pohon filogenetika adalah hal yang
Hapusterpenting dan menarik dalam studi evolusi. Terdapat
beberapa metode untuk mengkonstruksi pohon
filogenetika dari data molekuler (nukleotida atau asam
amino) (SAITOU dan IMANISHI, 1989). Analisis
filogenetika dari keluarga sekuen nukleotida atau asam
amino adalah analisis untuk menentukan bagaimana
keluarga tersebut diturunkan selama proses evolusi.
Hubungan evolusi diantara sekuen digambarkan
dengan menempatkan sekuen sebagai cabang luar dari
sebuah pohon. Hubungan cabang pada bagian dalam
pohon merefleksikan tingkat dimana sekuen yang
berbeda saling berhubungan. Dua sekuen yang sangat
mirip akan terletak sebagai neighboring outside dari
cabang-cabang dan berhubungan dalam cabang umum
(Common branch) (MOUNT, 2001).
Filogenetika digambarkan sebagai klasifikasi
secara taksonomi dari organisme berdasarkan pada
sejarah evolusi mereka, yaitu filogeni mereka dan
merupakan bagian integral dari ilmu pengetahuan yang
sistematik dan mempunyai tujuan untuk menentukan
filogeni dari organisme berdasarkan pada karakteristik
mereka. Lebih lanjut filogenetika adalah pusat dari
evolusi biologi seperti penyingkatan keseluruhan
paradigma dari bagaimana organisme hidup dan
berkembang di alam (MOUNT, 2001).
ini jawaban dari saya
HapusMarchely Rumimpunu
saya stephanie dari kelompok akan menambahkan
HapusSebuah rekonstruksi filogenetik, terdiri dari dua langkah: (1) definisi kriteria optimalitas, atau fungsi tujuan, yaitu, nilai yang ditugaskan untuk pohon dan kemudian digunakan untuk membandingkan satu pohon ke pohon lain; dan (2) desain algoritma tertentu untuk menghitung nilai fungsi tujuan dan mengidentifikasi pohon (atau kumpulan pohon) yang memiliki nilai-nilai terbaik menurut kriteria ini.
Beberapa metode rekonstruksi pohon menggunakan urutan spesifik
langkah (yaitu, sebuah algoritma) untuk membangun pohon yang baik. Metode kelas
menggabungkan inferensi pohon dan definisi kriteria optimalitas untuk memilih
pohon disukai dalam satu pernyataan. Di sini kita menggambarkan beberapa metode yang sering digunakan dalam studi filogenetik molekuler. Untuk mempermudah, kami mempertimbangkan nukleotida urutan data, tetapi metode yang sama berlaku untuk lainnya jenis data molekuler, seperti sekuens asam amino. Sebuah kontroversi lama di filogenetik telah sering sengit sengketa antara "kladistika" dan "phenetics." Cladistics dapat didefinisikan sebagai studi tentang jalur evolusi.
Nama :Victoria Jenifer Rumagit
BalasHapusNIM : 18507040
Pertanyaan:
Jelaskan apakah terdapat kendala dalam membuat Gen Baru melalui Shuffling ?
Kelompok (Nathasya Kumayas) akan menjawab pertanyaan dari victoria
HapusJawaban :
jadi kendalanya gen ini harus ditempatkan pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang sesuai karena tanpa dinding sel, suatu sel akan sangat rawan pecah. Dinding sel harus segera dibentuk kembali supaya bakteri baru tersebut mampu hidup secara normal
Nama: Feronika T. Mokansi
BalasHapusNim: 18507093
Pertanyaan:
Dimakalah kelompok disebutkan bahwa ada Beberapa strategi yang tersedia untuk meminimalkan kesalahan acak dan sistematis dalam analisis filogenetik. Pertanyaan saya coba kelompok jelaskan strategi yang tersedia itu apa saja?
Kelompok akan menjawab pertanyaan dari Veronika
HapusJawaban :
Cara terbaik untuk meminimalkan kesalahan acak adalah dengan menggunakan data dalam jumlah besar. Semua hal lain dianggap sama, pohon berdasarkan sejumlah besar data molekuler hampir selalu lebih handal dari satu berdasarkan jumlah yang lebih terbatas data. Ketika urutan tidak memberikan informasi filogenetik yang cukup (misalnya, karena mereka terlalu pendek atau kurang variasi), ada metode filogenetik akan menghasilkan hasil yang masuk akal. Ini mengatakan, satu-satunya harus mencakup data yang dapat diandalkan dalam analisis
Terima kasih kelompok untuk jawabannya🙏
HapusNama : Lidya Somba
HapusNim : 18507099
Tambahan untuk pertanyaan dari feronika , strategi untuk meminimalisir kesalahan sistematis dalam filogenetik , strategi untuk mengatasi kesalahan ini adalah yaitu dengan menghasilkan kesimpulan yang salah bahkan ketika jumlah data besar-adalah dengan menggunakan model yang lebih realistis atau metode yang lebih cocok analisis untuk lebih cocok dengan data. Misalnya, bias basis-komposisi yang dikenal memiliki efek diucapkan pada rekonstruksi filogenetik, dan sebagian besar metode akan benar kelompok Otus dengan komposisi dasar yang sama. Beberapa jarak aditif, misalnya, log-determinan atau jarak paralinear yang cukup kuat untuk variabilitas komposisi dasar antara taksa yang diteliti.
Nama : Vivi Paparo
BalasHapusNIM : 18507010
Mengapa kita memerlukan pemahaan mengenai pohon filogeni?
saya stephanie dari kelompok akan menjawab
HapusDarwin dengan jelas menganggap bahwa Pohon Kehidupan sebagai prinsip pengorganisasian penting dalam memahami konsep "keturunan dengan modifikasi" (sekarang kita sebut evolusi), yang digambarkan sebagai diagram percabangan seperti pohon sebagai satu-satunya ilustrasi di bukunya “On the Origin of Spesies” (Darwin 1859)
Pohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein, riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi.Menurut jurnal internasional (Saitou,1987), pohon filogeni dibentuk dengan menggunakan PHYLOWIN
dan Dijelaskan juga bahwa kebenaran untuk pohon filogenetik ini bukan merupakan kemutlakan pasti karena Jika spesies modern diturunkan dari nenek moyang yang dalam hal ini dengan cara seperti pohon, aturan percabangan, hal tersebut seharusnya memungkinkan untuk menyimpulkan kebenaran pohon sejarah mengenai jejak keturunan mereka.
saya kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudari,
HapusPohon filogenetika atau pohon evolusi adalah diagram percabangan atau "pohon" yang menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama. Penggambaran pertama pohon ini antara lain ditemukan pada buku Elementary Geology dari Edward Hitchcock (1840) dan The Origin of Species dari Charles Darwin (1859).
Contoh pohon filogenetika
Pohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein, riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi.
Nama : Putri Sianipar
HapusSaya akan menjawab pertanyaan dari vivi paparo
Pohon filogenetika atau pohon evolusi adalah diagram percabangan atau "pohon" yang menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama. Penggambaran pertama pohon ini antara lain ditemukan pada buku Elementary Geology dari Edward Hitchcock (1840) dan The Origin of Species dari Charles Darwin (1859).
Contoh pohon filogenetika
Pohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein, riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi
Nama: Prichilia Kumolontang
BalasHapusNim: 19507057
Pertanyaan: apa saja sifat dari evolusi yang dapat menyebabkan kegagalan dalam metode rekonstruksi filogenetik?
saya stephanie dari kelompok akan menjawab
Hapusyang menyebabkan nya banyak dilakukan untuk pengamatan taksonomi, sistematik dan genetik serta untuk mengindentifikasi spesies hewan maupun tumbuhan (bio-sistematik). Dapat pula digunakan untuk melihat phylogenetic recon-struction (rekonstruksi secara Filogenetik) dari suatu jenis hewan atau tumbuhan.
Coba kelompk jelaskan Pohon Kebenaran Dan Pohon Kesimpulan apakah saling berhubungan
BalasHapusTrimakasih 🙏🏻
Nama : Vini Baeruma
HapusCoba kelompk jelaskan Pohon Kebenaran Dan Pohon Kesimpulan apakah saling berhubungan
Trimakasih 🙏🏻
BALAS
kelompok akan menjawab
HapusUrutan peristiwa spesiasi menyebabkan pembentukan kelompok manapun dari Otus secara historis dan unik. Dengan demikian, hanya satu dari semua pohon yang mungkin bisa dibangun dengan sejumlah Otus tertentu untuk mewakili sejarah evolusi. Pohon filogenetik disebut pohon kebenaran. Sebuah pohon yang diperoleh
menggunakan satu set tertentu dari data dan metode rekonstruksi tertentu disebut pohon kesimpulan. Sebuah pohon yang disimpulkan mungkin atau mungkin tidak identik dengan pohon kebenaran.
Nama : Mohammad Farhan Umar
BalasHapusKel : 4
Pertanyaan : Fungsi utama apa yang didaptakn mengenai Pohon Filogenetik ini ?
Kelompok (Nathasya Kumayas) akan menjawab pertanyaan dari farhan
HapusJawaban :
Fungsi utama mengenai pohon filogenetik yaitu menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama
Saya Marchely mewakili kelompok akan menjawab pertanyaan dari saudara,
HapusPohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein, riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi.
Materi GENE DUPLICATION, EXON SHUFFLING, AND CONCERTED EVOLUTION
BalasHapusPemateri dari kelompok 8
• Astried Aprillia Kawatu 18507174
• Angelita Nadia Laoh 18507140
• Rafyansa Papunas 18507066
A. GENE DUPLICATION
Peningkatan jumlah salinan dari segmen DNA dapat dibawa oleh beberapa jenis duplikasi gen. Duplikasi gen umumnya diklasifikasikan berdasarkan luasnya wilayah genom yang terlibat. Berikut ini jenis duplikasi yang telah diketahui: 1) sebagian atau parsial atau duplikasi gen internal, 2) duplikasi gen lengkap, 3) duplikasi kromosom sebagian, 4) duplikasi kromosom lengkap, 5) poliploidi atau duplikasi genom. Empat duplikasi pertama disebut sebagai duplikasi regional, karena tidak mempengaruhi seluruh set kromosom haploid
a. Domains dan Exons
Domain adalah wilayah dengan protein yang memiliki fungsi tertentu, seperti mengikat substrat, atau bagian yang stabil, tempat pelipatan atau pelekukan, unit struktural kompak dalam protein yang dapat dibedakan dari semua bagian. Bagian awal disebut sebagai domain fungsional, dan bagian yang terakhir disebut sebagai domain struktural atau modul
b. Gen Ovomucoid
Ovomucoid adalah inhibitor tripsin, enzim yang mengkatalisis pencernaan protein. Terdapat dalam albumen (putih telur) burung. Polipeptida ovomucoid dapat dibagi menjadi tiga domain fungsional. Tiga domain fungsional dari ovomucoid dari ayam dan tingkat kesamaan pada urutan antara domain asam amino dan tingkat nukleotida.
c. Peningkatan Fungsi Alel dalam Alel α2 pada Haptoglobin
Peningkatan Fungsi Alel dalam Alel α2 pada Haptoglobin Contoh terkenal dari peningkatan fungsi konsekuensi dari duplikasi gen internal adalah alel haptoglobin α2 pada manusia (Smithies et al., 1962). Haptoglobin ditemukan dalam serum darah, berfungsi mengangkut glikoprotein untuk menghilangkan hemoglobin bebas dari sirkulasi vertebrata.
Nam : Vini A.Baeruma
HapusNim : 18507092
Kelompok sudah menjelaskan 4 Empat duplikasi yaitu :
a. Domains dan Exons
b. Gen Ovomucoid
c. Peningkatan Fungsi Alel dalam Alel α2 pada Haptoglobin
d. Asal Gen Antibeku Glikoprotein Cairan tubuh
Pertanya saya kenapa Empat duplikasi pertama ini dikata sebagai duplikasi regional ? Apakah ada faktor yang mempengaruhinya sehingga dikatakan Regional ?
d. Asal Gen Antibeku Glikoprotein Cairan tubuh
BalasHapusAsal Gen Antibeku Glikoprotein Cairan tubuh yang paling teleosts (ikan pari-bersirip) membeku pada suhu berkisar dari -1.0° C hingga -0,7 ° C. Oleh karena itu, sebagian besar ikan tidak dapat bertahan hidup pada suhu pembekuan (-1,9 ° C) di Samudera Antartika. Kekuatan pembekuan ikan di Antartika ini disebabkan adanya protein di dalam darah yang menurunkan suhu pembekuan dengan menyerap kristal es kecil dan menghambat pertumbuhan mereka, yang dikenal dengan pecahnya membran sel.
e. Prevalensi Duplikasi Domain
Perpanjangan gen selama evolusi sebagian besar bergantung pada duplikasi domain. Semua melibatkan satu atau lebih duplikasi domain, dan beberapa urutan (misalnya, ferredoxin, albumin serum, dan tropomiosin rantai) berasal dari perkalian dari urutan primordial, sehingga menghasilkan struktur berulang yang mengambil seluruh yang panjang protein
f. Gen RNA-menentukan
RNA-Specifing Genes Genom mitokondria vertebrata hanya satu salinan dari kedua gen 12S dan gen 16S rRNA. Hal ini tampaknya cukup untuk sistem terjemahan mitokondria karena genom mengandung hanya 13 gen penyandi protein. Mycoplasmas, yang merupakan replikasi diri terkecil dari prokariota, mengandung dua set gen rRNA.
g. Sozymes
Selain invarian repeats, genom organisme yang lebih tinggi mengandung banyak multigene family yang anggotanya telah menyimpang ke berbagai luasan. Contohnya adalah keluarga gen coding untuk isozim, seperti laktat dehidrogenase, aldolase, creatine kinase, karbonat anhidrase, dan piruvat kinase. Isozim adalah enzim yang mengkatalisis rekasi biokimia yang sama tetapi kemungkinan berbeda satu sama lain dalam spesifisitas jaringan, perkembangan regulasi, mobilitas elektroforesis, atau properti biokimia.
h. Gene Loss
Hampir 7.000 penyakit genetik yang telah didokumentasikan dalam literatur medis (McKusick, 1998) membuktikan fakta bahwa mutasi dapat dengan mudah menghancurkan fungsi gen (protein-coding). Sebagian besar mutasi tersebut merusak, dan dihilangkan dengan cepat dari populasi atau dipertahankan pada frekuensi sangat rendah karena pilihan overdominant atau pergeseran genetik.
i. Unprocessed Pseudogenes Nonfungsional
BalasHapusUnprocessed Pseudogenes Nonfungsional atau pembungkaman gen karena mutasi yang merusak menghasilkan proses terbentuknya pseudogene, yaitu pseudogene yang belum hilang melalui pengolahan RNA.
j. Pseudogen tunggal
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, hilangnya gen single-copy biasanya merusak, dan tidak mungkin diperbaiki dalam populasi. Fakta ini terlepas, tidak berfungsi gen salinan tunggal dapat menjadi tetap dalam populasi (kemungkinan besar oleh random genetic drift) jika pemilihan terhadap hilangnya produk gen tidak lagi beroperasi.
k. Waktu non-fungsi
Sejarah evolusi dari pseudogene yang tidak diproses diasumsikan terdiri dari dua periode yang berbeda. Periode pertama dimulai dengan peristiwa duplikasi gen dan berakhir saat salinan duplikat dibuat tidak berfungsi. Selama periode ini, calon pseudogene mungkin mempertahankan fungsi aslinya, dan tingkat substitusi diperkirakan akan tetap kurang lebih sama seperti sebelumnya acara duplikasi.
l. Superfamily Globin Gen
Superfamily globin telah diketahui memiliki kemungkinan semua jalur evolusi yang terjadi pada famili dengan sekuen yang berulang, sebagai contoh, 1) mempertahankan fungsi asli, 2) penambahan fungsi baru, dan 3) hilangnya fungsi.
m. Prevalensi Duplikasi Gen, Gene Loss, Dan Divergence Fungsional
Duplikasi gen muncul secara spontan pada tingkat tinggi pada bakteri, bakteriofag, serangga, dan mamalia, dan umumnya layak (Fryxell 1996). Demikian, penciptaan duplikasi dengan mutasi bukanlah langkah yang membatasi laju dalam proses duplikasi gen dan penyimpangan fungsional berikutnya
Nama : Gabriel Gloria Lumentut
HapusNim : 18507097
Pertanyaan : dijelaskan disini tentang Sejarah evolusi dari pseudogene yang tidak diproses diasumsikan terdiri dari dua periode yang berbeda. Disini kelompok hanya menjelaskan periode pertama dari Sejarah evolusi dari pseudogene. Silahkan kelompok jelaskan Periode kedua dari sejarah evolusi dari pseudogene.
Trima kasih 🙏
B. EXON SHUFFLING
BalasHapusAda tiga jenis pengacakan ekson: ekson duplikasi, penyisipan ekson, dan penghapusan ekson. Duplikasi ekson mengacu pada duplikasi satu atau lebih ekson dalam gen dan begitu juga jenis duplikasi internal, yang telah dibahas dalam konteks pemanjangan gen. Penyisipan ekson adalah prosesnya dimana domain struktural atau fungsional dipertukarkan antara protein atau dimasukkan ke dalam protein. Exon hasil penghapusan penghapusan segmen asam amino dari protein. Semua jenis shuffling telah terjadi dalam evolusi proses menciptakan gen baru. Berikut ini, kami membahas penyisipan ekson dari satu gen ke gen lain, dengan produksi konsekuen protein mosaic
a. Protein mosaic
Protein mozaik atau chimeric adalah protein yang dikodekan oleh gen yang mengandung daerah yang juga ditemukan di gen lain. Keberadaan protein tersebut menunjukkan shuffling ekson itu terjadi selama sejarah evolusi gen. Protein mosaik pertama yang dijelaskan adalah aktivator plasminogen jaringan.
b. Phase limitations on exon shuffling
Untuk ekson yang akandimasukkan, dihapus atau digandakan tanpa menyebabkan frameshift dalam bingkai bacaan, batasan fase tertentu dari struktur ekson gen harus dihormati. Untuk memahami batasan batasan fase ini, mari kita mempertimbangkan berbagai jenis intron dalam hal kemungkinan posisi mereka relative terhadap daerah pengkodean.
c. Ekxosinasi dan Pseudosinasi
Karena splicing situs donor dan akseptor dapat hilang atau atau de novo yag diakibatkan mutasi, ekson dapat muncul atau menghilang oleh proses selain shuffling ekson. Eksonisasi adalah proses dimana urutan intronik menjadi ekson. Sebuah ekson yang diciptakan oleh eksonisasi harus mematuhi aturan yang sama dengan penyisipan ekson. Eksonisasi jarang lolos seleksi pemurnian selama evolusi. Salah satu contohnya melibatkan penciptaan ekson dari urutan acak dalam gen kolagen IV, yang mungkin telah diciptakan oleh inaktivasi situs splicing (Buttic6 et al. 1990).
d. Different strategies of multidomain gene assembly
Sebuah akibat exon shuffling adalah beberapa fungsi kompleks biologis yang membutuhkan beberapa enzim dapat ditentukan oleh gen yang mengkode kombinasi modul protein yang berbeda. Pada beberapa spesies kita mungkin menemukan protein modul tunggal, sementara di beberapa spesies lainnya kita dapat menemukan kombinasi berbeda dari protein multimodular. Salah satu contoh seperti terlihat pada gen yang terlibat dalam sintesis asam lemak dari asetil-KoA.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusC. THE "INTRONS-EARLY" VERSUS "INTRONS-LATE" HIPOTES
BalasHapusSetelah penemuan tak terduga intron pada gen eukariotik, Gilbert (1978) menyarankan bahwa jenis organisasi gen ini mungkin memiliki kepentingan evolusioner dengan memfasilitasi penciptaan protein baru melalui Exon shuffling. Doolittle (1978) dan Darnell (1978) berhipotesis bahwa intron adalah fitur primitif dari gen, sementara Blake (1978) mengusulkan bahwa ekson awalnya berhubungan dengan unit struktural protein. Pandangan ini telah dikenal sebagai Intron early hypothesis , kemudian dimodifikasi menjadi Exon theory gen (Gilbert 1987). Menurut teori ini, gen adalah turunan dari monoeksonik kuno, dan intron adalah turunan dari spacer di antara mereka. Menurut hipotesis awal-intron, gen purba memiliki intron sendiri, tetapi sebagian besar intron ini hilang dalam Bakteri dan Archaea, sedangkan di Eucarya mereka berevolusi menjadi intron spliceosomal.
a. Intron sliding
Dapatkah "intron awal" versus kontroversi "intron-akhir" dipecahkan dengan mempelajari korespondensi antara ekson dan modul struktural protein? Jawabannya kemungkinan besar tidak untuk banyak alasan, terutama di antaranya adalah proses pergeseran intron, yaitu pergeseran posisi intron.
b. The relative fraction of "early"and "late" introns
Dalam serangkaian penelitian, de Souza dkk. (1997, 1998) menyelidiki masalah posisi intron dengan menggunakan set 44 "gen kuno," yaitu gen yang produknya dilestarikan dalam fungsi antara eukariota dan prokariota. ). Kesimpulan mereka adalah bahwa 35% dari intron hadir dalam dataset mereka adalah intron "awal", sedangkan sekitar 65% dari intron telah ditambahkan kemudian. Ini intron "akhir" tidak menunjukkan preferensi fase atau asosiasi dengan struktur modular.
Nama : Putri Sianipar
HapusNim : 18507015
Pertanyaan
Jelaskan Bagaimana peran gen duplication pada evolusi !
jawaban untuk pertanyaan dari putri bahwa duplikasi genom umumnya lebih penting dibandingakan dengan duplikasi regional, karena hanya bagian dari sistem regulasi gen struktural yang dapat di duplikasi, dan ketidakseimbangan tersebut dapat mengganggu fungsi normal duplikasi gen. Namun, duplikasi regional memainkan peran penting dalam evolusi. Mekanisme molekuler utama yang bertanggung jawab untuk duplikasi gen yaitu unequal crossing over. Antara Unequal crossing over dengan urutan sejajar menimbulkan daerah duplikasi tandem pada satu kromosom, dan penghapusan komplemen pada sisi lain, yang panjangnya tergantung pada ukuran urutan sejajar tersebut. Unequal crossing over difasilitasi oleh kehadiran pengulangan urutan duplikasi. setelah urutan DNA mengalami duplikasi di tandem, proses duplikasi gen dapat dilanjutkan atau proses Cascading semakin dipercepat karena kesempatan unequal crossing over ditambah dengan jumlah salinan duplikasi. Duplikasi DNA telah lama diketahui sebagai faktor penting dalam evolusi pada tingkat genom. Secara khusus, duplikasi seluruh genom (atau sebagian besar dari genom, seperti kromosom) dapat mengakibtakan subtansi genom tiba-tiba bertambah besar. Peristiwa duplikasi genom telah diketahui berulang kali selama evolusi pada berbagai kelompok organisme.
HapusD. ALTERNATIVE PATHWAYS FOR PRODUCING NEW FUNCTIONS
BalasHapusSelain duplikasi gen dan ekson shuffling, ada banyak mekanisme lain untuk menghasilkan gen atau polipeptida baru. Beberapa mekanisme tersebut dipertimbangkan di bawah ini.
a. Overlapping genes
Segmen DNA dapat mengkode lebih dari satu produk gen dengan menggunakan bingkai bacaan yang berbeda atau kodon inisiasi yang berbeda. Fenomena gen tumpang tindih ini tersebar luas di DNA dan RNA virus, serta di organel dan bakteri, tetapi juga dikenal dalam inti genom eukariotik . Beberapa gen tumpang tindih diamati. Pertanyaan muncul tentang bagaimana gen yang tumpang tindih muncul selama evolusi. Mungkin bahwa daerah pengkodean potensial dengan panjang yang cukup besar ada dalam kerangka pembacaan yang berbeda dari gen yang ada atau pada untai komplementer.
b. Alternative splicing
Alternativ splicing dari transkrip RNA primer menghasilkan produksi mRNA yang berbeda dari segmen DNA yang sama, yang pada gilirannya dapat diterjemahkan ke dalam polipeptida yang berbeda. Karena splicing alternatif, perbedaan antara ekson dan intron tidak lagi mutlak tetapi bergantung pada mRNA referensi. Ada dua jenis ekson: konstitutif (yaitu, ekson yang termasuk dalam semua mRNA yang ditranskripsikan dari gen) dan fakultatif (yaitu, ekson yang kadang-kadang disambung dan kadang-kadang disebarkan).
c. Intron-encoded proteins and nested genes
Sebuah intron kadang-kadang dapat berisi reading frame terbuka yang mengkodekan protein atau bagian dari protein yang benar-benar berbeda dalam fungsi dari yang dikodekan oleh flankin ekson. Dalam banyak kasus, gen pengkode protein intron terletak di dalam inton-inton yang memisahkan diri.
d. Functional convergence
Mengingat bahwa fungsi protein sering ditentukan oleh hanya beberapa asam amino, protein yang melakukan satu fungsi kadang-kadang dapat muncul dari gen yang mengkode protein yang melakukan fungsi yang sangat berbeda. Jika fungsi baru dilakukan pada spesies lain oleh protein dari struktur dan keturunan yang tidak terkait, konvergensi fungsional dapat terjadi.
e. RNA editing
BalasHapusPengeditan RNA adalah modifikasi posttranscriptional dari molekul RNA yang, dalam kasus gen penyandi protein, mengubah pesannya. Salah satu jenis penyuntingan RNA yang paling umum adalah konversi C-to-U. Konversi ini dapat terjadi sebagian atau seluruhnya di beberapa jaringan tetapi tidak pada yang lain, yang mengarah ke ekspresi gen diferensial.
f. Gene sharing
Situasi yang sangat menarik muncul ketika sebuah produk gen direkrut untuk melayani fungsi tambahan. Fenomena ini telah disebut pembagian gen (Piatigorsky et al. 1988). Pembagian gen berarti bahwa gen memperoleh dan mempertahankan fungsi kedua tanpa duplikasi divergen dan tanpa kehilangan fungsi utama. Pembagian gen pertama kali ditemukan di crystallins, yang merupakan protein utama yang larut dalam air di lensa mata, dan yang berfungsi untuk menjaga transparansi lensa dan difraksi cahaya yang tepat.
g. MOLECULAR TINKERING
Semakin banyak kita belajar tentang evolusi gen, semakin kita menyadari bahwa inovasi sejati jarang diproduksi selama evolusi. Banyak protein yang awalnya dianggap sebagai penambahan evolusioner yang relatif baru ternyata berasal dari protein purba. Kolagen, misalnya, dianggap sebagai "protein modern vintage baru" (Doolittle et al. 1986; Doolittle 1987) -i.e., Protein yang hanya ditemukan pada hewan, tanpa rekan dalam jamur, tanaman, atau prokariota. Ternyata, collagens berlimpah pada jamur (Celerin et al. 1996), dan dengan demikian mereka pasti ada pada nenek moyang yang sama dari Fungi dan Animalia.
h. CONCERTED EVOLUTION
Dari pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1970-an, sejumlah besar penelitian reasing dan hibridisasi DNA dilakukan untuk mengeksplorasi struktur dan orga nisasi genom eukariotik. Studi-studi ini mengungkapkan bahwa genom organisme multisel terdiri dari urutan yang tinggi dan sedang serta urutan tunggal-salinan .
Nama: Wanda Maria Sasue Nim: 18507018
BalasHapusPertanyaan: Mengapa evolusi dan GENE DUPLICATION, EXON SHUFFLING, AND CONCERTED EVOLUTION memiliki Hubungan?
Karena ,Peningkatan jumlah salinan dari segmen DNA dapat dibawa oleh beberapa jenis duplikasi gen. Duplikasi gen umumnya diklasifikasikan berdasarkan luasnya wilayah genom yang terlibat. Berikut ini jenis duplikasi yang telah diketahui: 1) sebagian atau parsial atau duplikasi gen internal, 2) duplikasi gen lengkap, 3) duplikasi kromosom sebagian, 4) duplikasi kromosom lengkap, 5) poliploidi atau duplikasi genom. Empat duplikasi pertama disebut sebagai duplikasi regional, karena tidak mempengaruhi seluruh set kromosom haploid.
HapusOhno (1970) berpendapat bahwa duplikasi genom umumnya lebih penting dibandingakan dengan duplikasi regional, karena hanya bagian dari sistem regulasi gen struktural yang dapat di duplikasi, dan ketidakseimbangan tersebut dapat mengganggu fungsi normal duplikasi gen. Namun, duplikasi regional memainkan peran penting dalam evolusi. Mekanisme molekuler utama yang bertanggung jawab untuk duplikasi gen yaitu unequal crossing over. Antara Unequal crossing over dengan urutan sejajar menimbulkan daerah duplikasi tandem pada satu kromosom, dan penghapusan komplemen pada sisi lain, yang panjangnya tergantung pada ukuran urutan sejajar tersebut. Unequal crossing over difasilitasi oleh kehadiran pengulangan urutan duplikasi. setelah urutan DNA mengalami duplikasi di tandem, proses duplikasi gen dapat dilanjutkan atau proses Cascading semakin dipercepat karena kesempatan unequal crossing over ditambah dengan jumlah salinan duplikasi. Duplikasi DNA telah lama diketahui sebagai faktor penting dalam evolusi pada tingkat genom. Secara khusus, duplikasi seluruh genom (atau sebagian besar dari genom, seperti kromosom) dapat mengakibtakan subtansi genom tiba-tiba bertambah besar. Peristiwa duplikasi genom telah diketahui berulang kali selama evolusi pada berbagai kelompok organisme.
Nama : Putri Sianipar
BalasHapusNim : 18507015
Pertanyaan
Jelaskan Bagaimana peran gen duplication pada evolusi !
bahwa duplikasi genom umumnya lebih penting dibandingakan dengan duplikasi regional, karena hanya bagian dari sistem regulasi gen struktural yang dapat di duplikasi, dan ketidakseimbangan tersebut dapat mengganggu fungsi normal duplikasi gen. Namun, duplikasi regional memainkan peran penting dalam evolusi. Mekanisme molekuler utama yang bertanggung jawab untuk duplikasi gen yaitu unequal crossing over. Antara Unequal crossing over dengan urutan sejajar menimbulkan daerah duplikasi tandem pada satu kromosom, dan penghapusan komplemen pada sisi lain, yang panjangnya tergantung pada ukuran urutan sejajar tersebut. Unequal crossing over difasilitasi oleh kehadiran pengulangan urutan duplikasi. setelah urutan DNA mengalami duplikasi di tandem, proses duplikasi gen dapat dilanjutkan atau proses Cascading semakin dipercepat karena kesempatan unequal crossing over ditambah dengan jumlah salinan duplikasi. Duplikasi DNA telah lama diketahui sebagai faktor penting dalam evolusi pada tingkat genom. Secara khusus, duplikasi seluruh genom (atau sebagian besar dari genom, seperti kromosom) dapat mengakibtakan subtansi genom tiba-tiba bertambah besar. Peristiwa duplikasi genom telah diketahui berulang kali selama evolusi pada berbagai kelompok organisme.
HapusYaitu untuk diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan dijadikan bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru bisa diperoleh dari perubahan gen dampak mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dibuat oleh rekombinasi genetika, yang bisa meningkatkan variasi selang organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini dijadikan lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Vivi Paparo
BalasHapusNIM : 18507010
Bagaimana peran EXON SHUFFLING pada evolusi?
Semua jenis shuffling telah terjadi dalam evolusi proses menciptakan gen baru. Berikut ini, kami membahas penyisipan ekson dari satu gen ke gen lain, dengan produksi konsekuen protein mosaic
Hapus-Protein mosaic = Protein mozaik atau chimeric adalah protein yang dikodekan oleh gen yang mengandung daerah yang juga ditemukan di gen lain. Keberadaan protein tersebut menunjukkan shuffling ekson itu terjadi selama sejarah evolusi gen. Protein mosaik pertama yang dijelaskan adalah aktivator plasminogen jaringan.
Jadi, selama evolusinya, aktivator plasminogen jaringan diperoleh setidaknya lima segmen DNA dari setidaknya empat gen lain: plasminogen, epidermal faktor pertumbuhan, fibronektin, dan tripsin. Apalagi, persimpangan unit yang diakuisisi ini bertepatan dengan batas antara ekson dan intron (Ny et al. 1984), meminjamkan kredibilitas lebih lanjut pada gagasan yang dimiliki oleh ekson ditransfer dari satu gen ke gen lainnya. Untuk lebih banyak contoh ekson menyeret, protein mosaik, dan sering domain yang dikocok
Nama : Ezra Ondang
BalasHapusPertanyaan :
Kelompok menjelaskan dalam Different strategies of multidomain gene assembly beberapa spesies kita mungkin menemukan protein modul tunggal, sementara di beberapa spesies lainnya kita dapat menemukan kombinasi berbeda dari protein multimodular, Jelaskan bagaimana mekanisme dan Spesies apa saja yanv menemukan protein modul tunggal dan spesies apa saja dan bagaimana mekanisme kombinasi dari protein multimodular?
Nama : Deasy Muaja
BalasHapusNIM : 18507144
Jelaskan tiga jenis pengacakan ekson: ekson duplikasi, penyisipan ekson, dan penghapusan ekson?
Duplikasi ekson mengacu pada duplikasi satu atau lebih ekson dalam gen dan begitu juga jenis duplikasi internal, yang telah dibahas dalam konteks pemanjangan gen. Penyisipan ekson adalah prosesnya dimana domain struktural atau fungsional dipertukarkan antara protein atau dimasukkan ke dalam protein. Exon hasil penghapusan penghapusan segmen asam amino dari protein. Semua jenis shuffling telah terjadi dalam evolusi proses menciptakan gen baru.
HapusNama : Marliani Tentero
BalasHapusNIM : 18507020
Apakah ketiga jenis pengacakan ekson yaitu ekson duplikasi, penyisipan ekson, dan penghapusan ekson bisa terjadi pada semua organisme? dan bagaimana prosesnya dikaitkan dengan evolusi?
Terima kasih
E. MECHANISMS OF CONCERTED EVOLUTION
BalasHapusKonversi gen dan crossing over tidak seimbang saat ini dianggap sebagai dua mekanisme paling penting yang bertanggung jawab atas terjadinya evolusi bersama. Mereka juga merupakan dua mekanisme yang telah menerima cakupan kuantitatif paling luas dalam literatur.
a. Konversi gen
Konversi gen adalah proses rekombinasi nonreciprocal di mana dua urutan berinteraksi sedemikian rupa sehingga satu dikonversi oleh yang lain. Ketika pertukaran terjadi antara dua urutan paralog pada kromatid yang sama, proses ini disebut konversi intrachromatid. Pertukaran antara dua sekuen paralogasi dari kromatid komplementer disebut dengan konversi chromatid sister. Konversi klasik melibatkan pertukaran antara dua alel pada lokus yang sama.
b. Unequal Crossing over
Crosssing over yang tidak seimbang dapat terjadi antara dua kromatid kembar kromosom selama mitosis dalam sel germline, atau antara dua kromosom homolog pada meiosis. Ini adalah proses rekombinasi timbal balik yang menciptakan duplikasi urutan dalam satu kromatid atau kromosom dan penghapusan terkait pada yang lain.Crossing over yang tidak seimbang telah diteliti secara matematis secara rinci dan telah menerima dukungan eksperimental
c. The relative roles of gene conversion and unequal crossing over
Sebagai mekanisme untuk evolusi bersama, konversi gen tampaknya memiliki beberapa keunggulan dibanding crossing yang tidak setara. Pertama, persilangan yang tidak sama menghasilkan perubahan dalam jumlah gen berulang dalam keluarga, yang kadang-kadang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dosis yang signifikan. Konversi gen, di sisi lain, tidak menyebabkan perubahan dalam jumlah gen. Kedua, konversi gen dapat bertindak sebagai mekanisme koreksi tidak hanya pada pengulangan tandem tetapi juga pada pengulangan terdispersi dalam kromosom (Jackson dan Fink 1981; Klein dan Petes 1981), antara kromosom homolog (Fogel et al. 1978), atau antara kromosom nonhomologous. (Scherer dan Davis 1980; Ernst et al. 1982).
Prichilia Kumolontang
BalasHapusNim: 19507057
Pertanyaan: Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya gene duplication?
Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Prichilia Duplikasi gen (ataupun duplikasi kromosom atau amplifikasi gen) merupakan kejadian bergandanya (duplikasi) suatu daerah bagian DNA yang mengandung gen. Ia dapat terjadi sebagai kesalahan pada rekombinasi homolog, kejadian retrotransposisi, ataupun duplikasi keseluruhan kromosom.[1] Kopi kedua dari gen ini sering kali terbebas dari tekanan seleksi, yakni bahwa mutasi ini tidak memiliki efek merugikan pada organisme inang. Oleh karenanya, gen ini bermutasi lebih cepat dari generasi ke generasi organisme.
HapusSaya Marchely Rumimpunu akan membantu kelompok menjawab pertanyaan dari saudari,
HapusDuplikasi gen (ataupun duplikasi kromosom atau amplifikasi gen) merupakan kejadian bergandanya (duplikasi) suatu daerah bagian DNA yang mengandung gen. Ia dapat terjadi sebagai kesalahan pada rekombinasi homolog, kejadian retrotransposisi, ataupun duplikasi keseluruhan kromosom.[1] Kopi kedua dari gen ini sering kali terbebas dari tekanan seleksi, yakni bahwa mutasi ini tidak memiliki efek merugikan pada organisme inang. Oleh karenanya, gen ini bermutasi lebih cepat dari generasi ke generasi organisme.
Duplikasi merupakan lawan dari delesi. Duplikasi terjadi akibat dari suatu kejadian yang disebut sebagai pindah silang. Ini terjadi semasa meiosis antara kromosom homolog yang salah jajar. Peluang hal ini terjadi adalah berupa fungsi derajat perkongsian elemen berulang antara dua kromosom. Produk rekombinasi adalah duplikasi pada daerah pertukaran dan delesi timbalbalik.
Nama: Feronika T. Mokansi
BalasHapusNim: 18507093
Pertanyaan:
Dimakalah kelompok disebutkan bahwa "Beberapa gen tumpang tindih diamati". Pertanyaan saya coba kelompok jelaskan gen tumpang tindih yang diamati itu seperti apa dan bagaimana gen yang tumpang tindih itu muncul selama evolusi?
Terima kasih🙏
Terimakasih atas kesempatan
BalasHapusNama: Hizkia Suban (19507070)
pertanyaan saya kenapa pada phase limitations on exon shuffling exon yang akan di masukan, di hapus, tanpa menyebapkan frameshif dalam bingkai bacaan?
Nama : Jenneifer Ruth Silaban
BalasHapusNim. : 19507056
Pertanyaan : Mengapa Segmen DNA dapat mengkode lebih dari satu produk gen? Jelaskan. Terimakasih 🙏